Anda tentu berharap masalah pencernaan segera berlalu setelah diare sembuh, tapi kini justru sembelit datang. Nah, untuk mengatasi masalah sembelit setelah diare, Anda wajib ketahui dulu penyebabnya agar pengobatan bisa tepat sasaran.
Sebelum menjelaskan penyebab sembelit setelah diare, Anda perlu tahu bahwa pergerakan usus setiap orang itu berbeda-beda.
Beberapa orang mungkin bisa buang air besar (BAB) beberapa kali dalam sehari, tapi ada juga yang hanya bisa beberapa kali dalam seminggu. Namun yang penting di sini adalah tinja dapat dikeluarkan dengan mudah dan tanpa rasa sakit.
Baik diare maupun sembelit sebenarnya bukanlah gejala yang normal. Pasalnya, yang satu menimbulkan pengeluaran tinja yang terlalu lembek bahkan cair. Adapun yang lainnya menimbulkan pengeluaran tinja yang terlampau keras, sehingga bisa memunculkan perdarahan jika Anda mengejan terlalu keras.
Sembelit Setelah Diare, Kenapa Ya?
Oleh sebab itu, jika Anda mengalami sembelit setelah diare, bisa jadi hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor, misalnya saja:
-
Efek samping obat anti-diare
Untuk mengatasi masalah diare, biasanya orang akan mengonsumsi obat anti-diare. Obat anti-diare ada yang mengandung attapulgite, pectin, dan loperamide.
Diketahui, obat-obatan anti diare seperti itu memang memiliki efek samping berupa sembelit. Jadi, jangan heran bila sesudahnya Anda justru kesulitan untuk BAB. Keluhan tersebut biasanya akan mereda setelah obat diberhentikan.
-
Flu perut
Flu perut atau gastroenteritis adalah infeksi sementara yang terjadi pada saluran pencernaan. Flu perut menyebabkan peradangan jaringan di dalam usus sehingga efek selanjutnya yang ditimbulkan adalah diare.
Saat Anda mengalaminya, perut agak membengkak dan tidak dapat menyerap air dengan mudah. Infeksi pada usus pun membuat usus membuang lebih banyak limbah, sehingga timbul diare. Jika peradangan tak segera diobati dengan benar, yang terjadi selanjutnya tak cuma diare, melainkan sembelit.
Sembelit terjadi akibat otot yang sudah kehilangan kekuatan dan elastisitasnya. Dengan demikian, banyaknya limbah pada usus tidak mampu dibuang.
-
Hamil
Hal yang normal jika sembelit dan diare saat Anda hamil. Vitamin prenatal dapat menyebabkan perubahan pada pergerakan usus, sehingga dapat menyebabkan diare maupun sembelit. Perubahan hormon juga dapat memengaruhi kecepatan serta pergerakan usus.
Tekanan pada usus dari janin yang membesar menyebabkan usus besar menyempit, sehingga Anda mudah terkena sembelit.
-
Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Sebuah studi yang dilakukan pada 2010 menunjukkan bahwa jaringan di usus penderita IBD tidak dapat memroses natrium dan cairan dengan benar. Bahkan, jaringan usus tidak mampu menyerap asam empedu dengan maksimal.
Apabila cairan dan empedu tidak terserap, yang terjadi selanjutnya adalah diare. Jika kegagalan penyerapan itu sampai menimbulkan peradangan yang parah, maka timbullah perubahan gerakan usus yang dapat memperlambat transit tinja di usus besar. Alhasil, tinja menumpuk dan terjadi sembelit.
-
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
IBS adalah gangguan saluran pencernaan menahun yang biasanya menyerang usus besar. Menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD dari KlikDokter, IBS adalah salah satu gangguan sistem pencernaan kronik yang hingga kini belum diketahui apa penyebabnya.
Selain diare dan sembelit, penderita IBS biasanya juga mengalami kram pada perut dan selalu merasa lelah. Untuk mengatasi kondisi ini, Anda perlu memperhatikan makanan apa saja dan sumber stres apa saja yang dapat memicu timbulnya keluhan Anda.
Bagaimana cara mengatasinya?
Untuk mengatasi masalah sembelit setelah diare, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Anda yaitu:
- Hentikan konsumsi obat anti-diare jika diare sudah berhenti.
- Perbanyak minum air putih dan tingkatkan aktivitas fisik Anda. Banyak gerak akan menstimulasi kerja usus.
- Jangan menunda untuk BAB.
- Kurangi asupan daging.
- Makan serat secukupnya. Jangan langsung berlebihan karena itu justru menimbulkan keluhan kembung.
- Minta dosis ulang terkait vitamin prenatal agar efek samping tidak terlalu besar.
- Makanlah dalam porsi sedikit tapi sering.
- Serta hindari stres berlebihan. Stres adalah salah satu pemicu utama dari IBS.
- Jangan langsung minum obat pencahar tanpa anjuran dokter. Itu dapat menimbulkan masalah yang lebih parah pada usus Anda.
Kini, sudah tahu penyebab Anda bisa kena sembelit setelah diare, kan? Selama tak ada gejala lain, jangan langsung panik saat hal tersebut terjadi. Sebab, obat anti-diare yang sempat Anda minum memang memberi efek tersebut. Tapi, jika sembelit disertai gejala lain, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
[HNS/ RH]