Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) lalu. Tak lama setelahnya, tsunami muncul di kawasan Teluk Palu dan menghancurkan rumah warga. Akibatnya, warga harus tinggal di pengungsian. Kondisi gempa Sulawesi ini membuat warga rentan terkena diare.
Hal ini bisa terjadi karena warga di pengungsian biasanya kesulitan untuk menjaga kebersihan. Dalam kasus gempa Sulawesi, warga saat ini juga tengah mengelami kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
Air bersih menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi warga di Palu dan Donggala yang sedang mengungsi. Pemenuhan akan air bersih ini dapat membantu menghindarkan para pengungsi dari penyakit seperti diare.
Waspada Diare
Gempa bumi dan tsunami bukan hanya sekedar meluluhlantakkan rumah-rumah warga dan bangunan. Berbagai prasarana, seperti sumber air bersih pun terkena imbasnya. Padahal, air bersih merupakan hal penting terkait dengan kesehatan, termasuk diare.
Namun tak tersedianya air bersih bukanlah satu-satunya penyebab diare. Gangguan kesehatan ini juga bisa terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri maupun virus seperti norovirus, Salmonella, dan rotavirus. Bencana alam tentu membuat masyarakat kesulitan ‘membentengi’ diri dari serbuan virus dan bakteri tersebut.
Saat sudah terserang virus, orang tersebut akan mengalami beberapa gejala khas diare. Tanda-tandanya antara lain sakit perut, buang air besar dengan tekstur yang encer lebih dari tiga kali sehari, serta mengalami demam.
"Diare bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa,” kata dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter.
Jika hal ini tidak segera diatasi dengan tepat, diare bisa menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) hingga kematian. Itulah sebabnya, kebutuhan tenaga medis, obat-obatan, serta rumah sakit sementara bagi masyarakat di pengungsian perlu segera ditindaklanjuti. Hal-hal ini penting untuk membantu masyrakat saat masalah kesehatan, seperti diare, tak lagi bisa dihindari.
Kiat Menghindari Diare
Mengingat ketersediaan air bersih di pengungsian sangat minim, hal ini pun membuat dilema. Akan tetapi, tetap ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para pengungsi untuk mengupayakannya.
"Kiat menghindari diare itu bisa dilakukan dengan rajin cuci tangan menggunakan air bersih kalau tersedia. Kebersihan tubuh juga perlu diperhatikan. Jika sudah mendapatkan bantuan logistik, para pengungsi harus mandi menggunakan sabun," ujar dr. Melyarna Putri dari KlikDokter.
Selain itu, dr. Melyarna menyebutkan, jika ingin menyantap makanan, pastikan makanan tersebut matang agar virus berbahaya bisa mati dan tidak menimbulkan diare. Sementara itu, kebersihan air minum juga tak kalah penting. Jangan sampai warga di pengungsian sembarangan minum air.
Kondisi pengungsian memang sering kali jauh dari kata ideal dalam hal kebersihan, sehingga kondisi ini rentan menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi pengungsi. Meski demikian, para pengungsi di Palu dan Donggala bisa menurunkan risiko penyakit yang mengintai di tempat pengungsian, dengan tetap berusaha menjaga kebersihan.
Selain itu, gunakan masker jika sedang batuk atau pilek. Bila sedang sakit, segera periksakan diri ke pos kesehatan yang ada di sekitar lokasi pengungsian.
Gempa Sulawesi meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Indonesia. Tak hanya soal infrastruktur, kesulitan mendapatkan air bersih pun menjadi masalah yang harus diselesaikan. Sebab, tidak adanya air bersih rentan menimbulkan berbagai penyakit, termasuk diare. Mari doakan agar kondisi Sulawesi segera pulih dan bangkit lagi.
[NP/ RH]