Hernia diafragmatika adalah kondisi cacat bawaan yang ditandai dengan adanya lubang di bagian diafragma. Diafragma merupakan otot besar yang memisahkan dada dan perut.
Organ di perut, seperti usus, lambung, dan hati, dapat bergerak melalui lubang diafragma dan naik ke bagian dada.
Ketika organ mendorong atau masuk ke lubang tersebut, paru-paru bayi baru lahir berisiko tidak berkembang sepenuhnya. Dampaknya, si kecil dapat kesulitan bernapas saat lahir.
Ketahui apa saja bahaya komplikasi yang bisa muncul akibat hernia diafragmatika di bawah sini.
Komplikasi Hernia Diafragmatika pada Pernapasan
Penyebab hernia diafragma belum diketahui secara pasti. Kendati begitu, dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, para peneliti percaya bahwa beberapa kasus hernia diafragma disebabkan oleh kelainan genetik.
Hernia diafragmatika dapat memengaruhi salah satu sisi paru, bahkan keduanya. Kelainan ini juga termasuk kondisi langka yang terjadi sekitar 1 dari 2.500 kelahiran, dikutip dari laman John Hopkins Medicine.
Artikel Lainnya: Manfaat Menunda Penjepitan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir
Hernia diafragmatika dapat menyebabkan komplikasi atau masalah pernapasan berikut ini:
1. Kesulitan Bernapas
Tingkat keparahan gejala hernia diafragmatika dapat bervariasi, tergantung ukuran lubang, penyebab, dan organ yang terdampak.
Namun, kebanyakan bayi yang mengalami kelainan ini dapat mengalami sesak atau kesulitan bernapas karena paru-parunya tidak berkembang optimal.
2. Takipnea (Pernapasan Cepat)
Orang dengan hernia diafragmatika dapat mengalami pernapasan cepat. Sebab organ paru-parunya mencoba mengimbangi rendahnya kadar oksigen dalam tubuh dengan cara bekerja lebih cepat.
3. Suara Napas Berkurang
Bayi dengan hernia diafragmatika memiliki suara napas yang kurang terdengar jelas. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh salah satu atau kedua paru yang tidak terbentuk dengan baik. Akibatnya, suara napas dari salah satu sisi atau paru akan sulit didengar secara jelas.
Artikel Lainnya: Tips Aman Tidur dengan Bayi Baru Lahir
4. Infeksi Paru
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri pengidap hernia diafragmatika juga rentan mengalami infeksi paru-paru.
Infeksi paru terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh jamur, bakteri, parasit, dan virus yang masuk ke rongga dada.
Melansir dari Healthline, dokter dapat mendiagnosis hernia diafragmatika kongenital sebelum bayi lahir. Kondisi cacat bawaan ini dapat diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
“Untuk menangani kondisi ini, dokter dapat segera melakukan tindakan operasi untuk mengurangi risiko komplikasi juga membantu mengurangi keluhan sesak napas pada bayi,” ucap dr. Devia.
Pembedahan dapat dilakukan untuk mengeluarkan organ perut yang masuk ke dalam lubang dada atau diafragma. Setelah itu, dokter bedah juga dapat memperbaiki kondisi diafragma yang bocor.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lain seputar penyakit paru atau kondisi kesehatan lainnya, konsultasikan kepada dokter melalui layanan Live Chat 24 Jam di aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)
Referensi
Healthline. Diakses 2021. Diaphragmatic Hernia
Hopkins Medicine. Diakses 2021. Congenital Diaphragmatic Hernia
Pennmedicine. Diakses 2021. Diaphragmatic Hernia
Medlineplus. Diakses 2021. Diaphragmatic hernia
Center for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. Diaphragmatic Hernia.