Jika kamu tak punya masalah kesehatan, khususnya gangguan pencernaan, konsumsi susu dan produk olahannya seperti yoghurt bisa menjadi salah satu sumber nutrisi.
Namun bila kamu memiliki GERD (gastroesophageal reflux disease), ada yang bilang kalau mengonsumsi salah satu atau keduanya bisa memperparah kondisi. Benarkah susu dan yoghurt tidak baik untuk GERD?
Menurut American College of Gastroenterology, sebenarnya belum ada bukti yang cukup kuat mengenai hubungan antara konsumsi susu dan produk olahannya dengan perburukan GERD.
Pada beberapa orang tertentu, gejala alergi atau intoleransi laktosa bisa mirip GERD, misalnya perut kembung dan diare. Mungkin ini sebabnya banyak orang yang mengira kalau susu dan yoghurt dapat memicu GERD.
Antara Yoghurt, Susu, dan GERD
Sebelum mengonsumsi yoghurt, pastikan bahwa kamu tidak memiliki intoleransi laktosa.
Apabila kamu memang khawatir asupan berlemak dapat memperparah gejala GERD, pilihlah yoghurt yang diolah dari susu rendah lemak.
Dalam penelitian yang dimuat di Scandinavian Journal of Gastroenterology pada tahun 2011 disebutkan bahwa bakteri baik atau probiotik dalam yoghurt justru dapat memperbaiki gejala refluks asam dengan cara mengurangi mual.
Lebih lanjut, yoghurt ditemukan dapat membunuh bakteri jahat yang mengganggu kesehatan pencernaan.
Karena itu, sebenarnya tidak masalah jika ingin makan yoghurt untuk penderita GERD atau asam lambung. Asalkan rendah lemak dan dikonsumsi dalam batas yang wajar.
Artikel Lainnya: Perut Kembung Setelah Berhubungan Seks, Apa Penyebabnya?
Sementara untuk susu, akan lebih jika kamu yang menderita GERD memilih susu biasa yang rendah lemak. Hindari susu dengan aneka rasa seperti cokelat, pisang, atau stroberi.
Pada susu cokelat full cream yang tidak rendah lemak, akan lebih sulit dicerna sehingga risiko terjadinya perut kembung menjadi lebih tinggi.
Tips Konsumsi Yoghurt untuk GERD dan Asam Lambung
Untuk penderita GERD atau asam lambung, sebelum konsumsi yoghurt ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:
- Konsumsilah yoghurt sesuai batas yang disarankan. Jika kamu belum pernah makan yoghurt, ciciplah dalam porsi kecil terlebih dahulu.
- Perhatikan apakah terdapat gejala yang tidak nyaman setelah makan yoghurt. Kamu dapat membuat sebuah catatan kecil untuk memastikan adakah hubungan antara yoghurt dengan keluhan kesehatanmu.
- Jangan langsung berbaring setelah makan, apalagi sehabis makan berat. Posisikan badan secara tegak selama dua jam terlebih dulu (duduk atau berdiri) supaya isi perut tidak naik lagi ke esofagus.
- Makan dalam porsi sedikit tetapi sering, agar otot esofagus tidak kewalahan dan menyebabkan naiknya asam lambung.
- Minumlah setelah makan, bukan saat makan, supaya lambung tidak terlalu penuh.
Artikel Lainnya: Mengenal Fungsi Enzim Laktase dan Masalah Kesehatannya
Kesimpulannya menurut berbagai studi, susu dan yoghurt bukanlah minuman yang bikin GERD makin parah.
Namun, bagi kamu yang memiliki intoleransi laktosa, konsumsi keduanya bisa menimbulkan gejala yang mirip GERD.
Jika kamu masih punya pertanyaan mengenai topik ini, tak perlu ragu untuk konsultasi dengan dokter melalui layanan online Tanya Dokter.
Baca informasi kesehatan lainnya yang terbaru dengan download aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!
[RS]