Pencernaan

Manfaat Spirulina untuk Pencernaan

Zahra Aminati, 13 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda bahwa spirulina baik untuk pencernaan. Apa saja manfaat spirulina untuk pencernaan? Kita ulas di sini.

Manfaat Spirulina untuk Pencernaan

Spirulina merupakan salah satu jenis suplemen paling populer di dunia. Spirulina berasal dari organisme yang tumbuh baik di air tawar maupun air asin. 

Spirulina adalah jenis cyanobacteria yang merupakan keluarga mikroba bersel tunggal yang sering disebut sebagai ganggang biru-hijau.

Spirulina memiliki berbagai macam nutrisi yang baik untuk tubuh, salah satunya adalah untuk pencernaan. Seperti apa manfaat spirulina untuk pencernaan? Ketahui lewat ulasan berikut ini. 

Kandungan dari Spirulina

 

Spirulina merupakan makanan yang mengandung protein dan vitamin lengkap bagi tubuh. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu sendok makan atau 7 gram spirulina kering mengandung:

  • 20,3 kalori
  • 4,02 gram protein
  • 1,67 gram karbohidrat
  • 8,4 mg kalsium
  • 0,54 gram lemak
  • 13,6 mg magnesium
  • 2 mg zat besi
  • 95,2 mg kalium
  • 73,5 mg natrium
  • 8,26 mg fosfor
  • 0,7 mg vitamin C

Artikel Lainnya: Cara Alami Menjaga Kesehatan Pencernaan

Selain itu, spirulina juga mengandung thiamin, riboflavin, niasin, folat, vitamin A, B kompleks dan K, dan berbagai kandungan antioksidan, seperti phycocyanin dan pigmen biru-hijau.

Khasiat Spirulina untuk Pencernaan

 

Saluran pencernaan yang sehat dapat membantu tubuh mendapatkan nutrisi dari makanan, menghilangkan produk limbah beracun dari tubuh, dan menjaga sistem kekebalan untuk melindungi diri dari patogen. Konsumsi spirulina yang merupakan ganggang biru-hijau dapat mendukung kesehatan pencernaan Anda. 

Berikut manfaat spirulina untuk pencernaan Anda: 

1. Mendukung Pencernaan yang Sehat

Manfaat spirulina untuk pencernaan, menurut dr. Devia Irine Putri, “Diduga karena spirulina memiliki efek prebiotik yang mendukung kinerja dan jumlah bakteri baik di dalam saluran cerna. Karena hal ini, nutrisi dari makanan bisa terserap dengan baik.”

Kandungan protein spirulina juga membantu mendukung pencernaan yang sehat. Hal ini berkat adanya asam amino yang dapat disusun kembali oleh tubuh menjadi enzim pencernaan. 

Beberapa enzim pencernaan, seperti pepsin dan tripsin, dapat membantu memecah protein yang ditemukan dalam makanan. Sementara itu, enzim lain (seperti laktase dan maltase) dapat membantu memecah karbohidrat. 

Artikel Lainnya: Berapa Lama Makanan Dicerna oleh Tubuh?

2. Meningkatkan Kerja Enzim Pencernaan

Diungkapkan pula oleh dr. Devia, “Salah satu kandungan yang ada di dalam spirulina adalah kandungan vitamin B kompleks. Vitamin B Kompleks dapat membantu meningkatkan kerja enzim pencernaan.”

Spirulina sarat kandungan riboflavin dan niasin. Dalam 1 porsi spirulina mengandung 1 hingga 3,6 milligram riboflavin dan niasin. 

Komposisi tersebut sudah memenuhi 90 persen riboflavin dan 26 persen niasin harian yang direkomendasikan untuk wanita. Sementara itu, jumlah tersebut telah memenuhi 77 persen riboflavin dan 23 persen niasin harian yang direkomendasikan untuk pria. 

Kandungan vitamin B6 dalam spirulina juga membantu metabolisme protein. Sementara itu, kandungan thiamin dan riboflavinnya memungkinkan Anda menghasilkan energi dari makanan yang dimakan. 

Kandungan niasin spirulina mendukung fungsi enzim, mengontrol nafsu makan, serta mendukung pencernaan yang sehat. 

3. Meningkatkan Kesehatan Usus

Mengonsumsi spirulina mungkin juga memiliki efek menguntungkan lainnya bagi kesehatan usus Anda. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa spirulina bermanfaat untuk mendukung kesehatan usus hewan yang sudah tua. 

Hal tersebut berdasarkan sebuah studi pada tikus yang berjudul Spirulina Protects against Hepatic Inflammation in Aging: An Effect Related to the Modulation of the Gut Microbiota? (2017). Peneliti melihat bahwa bahwa spirulina dapat melestarikan bakteri usus yang baik selama proses penuaan pada tikus yang berusia lanjut. 

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan apakah spirulina dapat memiliki manfaat bagi kesehatan usus manusia. Selain itu, mengingat ganggang hijau ini tidak mengandung serat, konsumsinya pun harus tetap bersama makanan kaya serat agar lebih bermanfaat bagi usus. 

Artikel Lainnya: Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Anak

4. Dapat Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Diet dengan mengonsumsi makanan yang kaya protein seperti spirulina dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Hal ini karena protein digunakan untuk mengembangkan, menumbuhkan, dan memelihara hampir semua bagian tubuh, mulai dari kulit, rambut, hingga sistem kekebalan tubuh. 

Kekurangan protein dapat menyebabkan energi rendah, kesulitan membangun otot (bahkan setelah melakukan berbagai sesi olahraga), kadar gula darah tidak stabil, serta kesulitan untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan. 

Mengonsumsi makanan seperti spirulina dapat membantu tubuh menjadi mesin protein tanpa lemak. Karena dibutuhkan lebih banyak energi untuk metabolisme, asupan protein dapat membantu membakar lebih banyak lemak. 

Tanaman ganggang ini juga dapat mengekang rasa lapar dan menghentikan keinginan mengonsumsi makanan lainnya. 

Itulah beberapa manfaat spirulina yang berperan penting dalam kesehatan pencernaan Anda. Penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum mengonsumsi spirulina dan berapa banyak sebaiknya takaran yang tepat. 

Anda juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter

(PUT/JKT)

Referensi:

San Fransisco Gate. Diakses 2022. Spirulina & Digestion

Healthline. Diakses 2022. 10 Health Benefits of Spirulina

Medical News Today. Diakses 2022. What are the benefits of spirulina?

United States Department of Agriculture. Diakses 2022. Seaweed, spirulina, dried food details.

National Library of Medicine. Diakses 2022. Spirulina Protects against Hepatic Inflammation in Aging: An Effect Related to the Modulation of the Gut Microbiota? 2017.

US News. Diakses 2022. 5 Reasons to Add Spirulina to Your Diet. 

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

pencernaan