Ada yang bilang kalau tak sengaja menelan permen karet, sisa permen tersebut akan tersangkut atau mengendap di tubuh selama bertahun-tahun. Sebetulnya, apa, sih, dampak menelan permen karet pada tubuh? Apakah berbahaya?
Jika ada yang pernah bilang bahwa permen karet yang tertelan akan bertahan di saluran pencernaan hingga bertahun-tahun, itu cuma mitos. Sama halnya dengan jika Anda menelan biji dari buah-buahan seperti biji semangka.
Supaya Anda tak lagi khawatir atau panik berlebihan, mari simak apa yang dialami tubuh saat tak sengaja menelan permen karet.
Yakinlah dengan kerja saluran pencernaan Anda
Pertama-tama, jangan remehkan kehebatan saluran pencernaan Anda. Saluran pencernaan manusia merupakan sebuah sistem yang memiliki kemampuan luar biasa. Sedikit gambaran, jika saluran pencernaan Anda mampu melumat dan mencerna sepotong daging steak yang kenyal, bahkan keras, maka permen karet bukan hal mustahil untuk diproses oleh saluran cerna.
Saluran pencernaan manusia memiliki berbagai fungsi dan komponen yang berperan dalam proses pencernaan, seperti peristaltik lambung dan usus, berbagai asam dan enzim yang bertugas mengurai dan menghancurkan makanan yang masuk, dan lain sebagainya.
Permen karet terdiri dari berbagai komponen termasuk komponen sintetis yang membuatnya kenyal dan tak akan habis saat dikunyah. Mayoritas permen karet yang dijual di pasaran merupakan kombinasi dari berbagai polimer, resin, dan bahan plastis lainnya. Kombinasi tersebut juga dicampur dengan pelembut makanan, pengawet, pemanis, perasa, dan pewarna.
Secara umum, permen karet akan diproses sebagaimana makanan lain diproses dalam saluran pencernaan. Namun, memang tak semua bagian dari permen karet akan larut secara sempurna, terutama komponen sintetisnya.
Ini yang akan terjadi pada permen karet di dalam perut
Saat menelan permen karet, sebagian komponen di dalamnya akan dicerna, salah satunya gula atau pemanis buatan lainnya. Meski ada komponen lain yang tidak dapat diproses oleh tubuh, tetapi seperti benda lainnya yang masuk ke dalam saluran cerna, pada akhirnya permen karet tersebut akan bergerak sepanjang saluran cerna. Di akhir “perjalanannya” tersebut, permen karet akan dikeluarkan bersama feses. Jadi, tidak akan menempel apalagi tertinggal di dalam saluran cerna.
Menurut Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat, permen karet tidak akan bertahan di dalam tubuh selama lebih dari seminggu. Meski begitu, rentang waktu untuk permen karet bisa dikeluarkan tubuh tak ada yang spesifik. Ini karena kemampuan bergerak sistem pencernaan setiap orang berbeda-beda.
Meski menelan permen karet tergolong aman, tetapi tetap ada yang perlu diperhatikan. Jika Anda terlalu sering atau banyak menelan permen karet, maka dapat terbentuk penumpukan massa yang tidak dapat dihancurkan saluran cerna. Penumpukan tersebut tentu dapat mengganggu gerak saluran cerna dan menyebabkan penyumbatan.
Kondisi gangguan saluran cerna akibat menelan permen karet sering kali terjadi terutama pada anak, karena ia belum banyak mengetahui tentang potensi bahayanya. Walaupun tergolong aman, tetap ajari anak untuk selalu membuang permen karet di tempat sampah setelah puas mengunyahnya.
Selain itu, hindari mengunyah permen karet dalam jumlah besar. Jika sampai tertelan, ada risiko kumpulan permen karet tersebut tersangkut di pipa udara dan membuat Anda tersedak. Tak cuma permen karet, ini juga berlaku pada makanan lain yang ditelan dalam jumlah besar.
Pada dasarnya, sesekali menelan permen karet bukan masalah besar, karena dampaknya pada tubuh tak membahayakan. Jadi, Anda tak perlu panik, apalagi sampai terbirit-birit mendatangi fasilitas layanan kesehatan terdekat. Meski begitu, jangan sampai menelan permen karet ini dijadikan sebuah kebiasaan. Karena, lambat laun akan memicu masalah pada saluran pencernaan.
(RN/ RVS)