Salah satu langkah yang terbukti efektif membantu menurunkan berat badan adalah diet. Sayang, dalam pelaksanaannya, tak sedikit orang yang berhenti di tengah jalan karena jadi susah BAB saat diet.
Tidak dimungkiri, pada beberapa kondisi, diet memang bisa menyebabkan konstipasi (sembelit).
Konstipasi adalah keadaan ketika terjadi penurunan frekuensi buang air besar, gerakan usus lebih lambat, dan BAB terasa keras atau sulit. Kondisi ini dapat mengakibatkan wasir atau hemoroid apabila dibiarkan terus-menerus.
Di bawah ini beberapa penyebab mengapa diet menyebabkan konstipasi:
1. Kurang Asupan Serat
Penyebab susah BAB saat diet yang utama adalah rendahnya asupan serat yang dikonsumsi. Hal ini bisa saja terjadi jika Anda tidak memerhatikan komposisi makanan (gizi) yang dikonsumsi selama menerapkan metode diet tertentu.
Metode diet yang populer seperti diet bebas gluten, diet paleo, dan diet rendah karbohidrat biasanya menyarankan Anda untuk secara signifikan mengurangi konsumsi biji-bijian, sayuran, dan buah.
Artikel Lainnya: Kiat Memilih Diet yang Cocok untuk Anda
Padahal, makanan tersebut sangat kaya akan kandungan serat larut yang baik untuk kesehatan saluran cerna. Lebih dari itu, serat larut ternyata juga bisa membantu menurunkan kolesterol dan mengendalikan kadar gula darah.
Serat larut ada dalam bentuk pektin, beta-glukan, getah alami, dan inulin. Dari keempatnya, mungkin Anda paling akrab dengan pektin yang mudah ditemukan pada biji-bijian, sayur, atau buah.
2. Menghindari Lemak Sama Sekali
Penyebab lain sembelit saat diet adalah kurang mengonsumsi makanan mengandung lemak. Ya, saat diet, Anda sebaiknya tidak benar-benar menghindari lemak. Anda tetap perlu mengonsumsinya, tapi dalam jumlah yang disesuaikan.
Ini karena lemak memainkan peran dalam merangsang gerakan di usus besar. Pada gilirannya, hal ini membuat proses buang air besar lebih teratur.
Jika Anda sedang diet dan tak ingin mengalami konstipasi, cobalah santap beberapa makanan mengandung lemak baik, seperti alpukat, biji labu, minyak zaitun, atau ikan salmon.
3. Menganggap Gula sebagai Musuh
Sebagian pelaku diet percaya, mereka harus benar-benar menghindari gula, termasuk yang berasal dari sumber alami seperti pisang, anggur, mangga, atau semangka; buah kering seperti kismis; dan bahkan sayuran tertentu seperti wortel.
Perilaku seperti inilah yang pada akhirnya menyebabkan susah BAB. Karena, sayur atau buah yang tergolong sebagai sumber gula alami memiliki kandungan laktosa, fruktosa, dan sorbitol yang dapat memberikan efek pencahar ringan pada usus.
Jika dikonsumsi secukupnya dan disesuaikan dengan menu diet lainnya, konstipasi atau susah BAB tidak akan terjadi.
Artikel Lainnya: Ingin Sukses Diet? Hindari Hal-Hal Ini!
4. Mengandalkan Zat Laksatif
Beberapa orang mengandalkan laksatif untuk diet. Laksatif memang dapat membantu dalam jangka pendek.
Namun, seiring waktu, obat pencahar dapat merusak sel saraf di usus besar dan mengganggu kontraksi otot yang diperlukan untuk BAB. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan susah BAB.
5. Tidak Berolahraga
Ketika Anda diet tapi tidak ditambah berolahraga dan kurang bergerak, maka dapat menyebabkan sembelit.
Tidak banyak bergerak akan menyebabkan makanan lambat bergerak ke usus besar. Sebaiknya, sertai diet dengan berolahraga.
Mana dari kesalahan-kesalahan di atas yang Anda lakukan tanpa sadar saat menerapkan metode diet tertentu?
Segera introspeksi dan perbaiki, agar metode diet yang Anda pilih tidak menyebabkan konstipasi atau susah BAB, maupun efek merugikan lainnya. Dengan demikian, berat badan yang diimpikan bisa diraih dalam kondisi tubuh sehat.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar keluhan sembelit, konsultasi ke dokter lebih cepat lewat LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)
Referensi:
- WebMD. Diakses 2022. What Not to Do When You’re Constipated.