Usus buntu dapat menyerang segala golongan usia, khususnya yang berada di rentang 18-35 tahun. Penyakit ini perlu segera diatasi dengan operasi, karena gejalanya sangat mengganggu dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Selain konsumsi antibiotik, operasi adalah metode utama mengatasi usus buntu. Prosedurnya dikenal dengan istilah apendektomi. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah risiko pecahnya usus buntu yang dapat mengancam jiwa.
Layaknya operasi pada umumnya, apendektomi tetap memiliki efek samping misalnya infeksi, perdarahan, atau bahkan penyakit usus buntu berulang.
Apa penyebab usus buntu kambuh? Mari simak ulasannya berikut ini.
Penyebab Usus Buntu Kambuh
Usus buntu memang mungkin dapat kembali terjadi meski sudah dioperasi. Para ahli menduga, keadaan ini berhubungan dengan tindakan operasi yang tidak berlangsung mulus, misalnya masih ada bagian usus buntu yang tidak terangkat.
Bagian usus buntu yang masih tertinggal setelah operasi masih mungkin mengalami infeksi berikutnya. Kondisi ini akhirnya dapat menyebabkan usus buntu kambuh.
Pada kondisi ini, penderita dianjurkan segera menerima tindakan operasi lanjutan. Jika tidak, risiko pecahnya usus buntu “sisa” meningkat dan menyebabkan infeksi yang lebih luas di dalam perut.
Artikel lainnya: Pantangan Makanan Usus Buntu Setelah Tindakan Operasi
Bagaimana Ciri Usus Buntu yang Kambuh?
Sebenarnya, gejala usus buntu kambuh sama dengan gejala infeksi usus buntu pertama. Pada tahap awal, gejala yang dapat muncul berupa nyeri perut hebat pada bagian kanan bawah, demam tinggi, serta mual dan muntah.
Isi usus buntu yang keluar dan menyebar di rongga perut dapat menyebabkan peritonitis. Kondisi ini mengakibatkan gejala berupa nyeri hebat, perut terasa kaku seperti papan, muntah-muntah, serta tidak bisa buang angin dan buang air besar.
Jika kondisi tersebut sudah terjadi, maka gejalanya sudah masuk dalam tahap yang cukup berbahaya dan butuh penanganan segera. Oleh karena itu, jangan menganggap remeh gejala-gejala peritonitis.
Artikel lainnya: Mengenal Usus Besar dan Risiko Penyakit yang Menyerang
Mencegah Usus Buntu Kambuh
Beberapa cara mencegah usus buntu kambuh atau setidaknya mengurangi risikonya yakni:
- Hindari beraktivitas berat setelah operasi. Tanya dokter aktivitas apa yang perlu dibatasi dan kapan dapat kembali beraktivitas normal
- Perbanyak konsumsi makanan berserat tinggi, khususnya yang direkomendasikan dokter. Serat penting untuk memperlancar saluran pencernaan sehingga mencegah usus buntu berulang setelah operasi
- Minum setidaknya 8 gelas air per hari
- Usahakan tidak memberikan tekanan pada perut. Hati-hati, tekanan bisa meningkat jika tertawa, BAB, dan batuk
- Periksakan kondisi secara berkala atau sesuai anjuran dokter. Pada beberapa kondisi, penyakit usus buntu tidak langsung muncul, tetapi didahului oleh perasaan tidak nyaman di ulu hati
- Segera ke dokter jika beberapa hari atau minggu setelah operasi kamu mengalami muntah berulang, demam tinggi, nyeri, bengkak, atau keluar nanah dari luka bekas operasi
#JagaSehatmu dan jangan biarkan usus buntu terjadi, apalagi hingga berulang kali! Selalu jaga kesehatan saluran cerna kamu dengan memenuhi kebutuhan serat setiap hari.
Jika timbul gejala-gejala yang merujuk pada usus buntu, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter. Kamu bisa Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter dulu sebagai langkah awal.
(FR/JKT)
Referensi:
Medicine (Baltimore). Diakses 2022. Analysis of Recurrence Management in Patients Who Underwent Nonsurgical Treatment for Acute Appendicitis.