Bagi orang awam, tuberkulosis atau TBC lebih lazim dikenal sebagai penyakit yang menyerang paru-paru.
Namun faktanya, bukan hanya organ pernapasan yang bisa dijangkiti penyakit ini. Bakteri penyebab TBC, Mycobacterium tuberculosis, juga bisa menyerang organ lain, termasuk usus.
TB usus merupakan kondisi saat bakteri Mycobacterium tuberculosis menginfeksi usus. Biasanya, bakteri tersebut akan menyebar pada organ perut melalui darah, getah bening, ataupun dahak yang tertelan.
Gejala TBC usus sendiri sebenarnya tidak spesifik. Gejalanya bisa tumpang tindih atau menyerupai diagnosis penyakit usus lainnya.
Namun, ada beberapa gejala umum yang biasanya muncul jika seseorang mengalami TBC usus. Berikut di antaranya:
1. Sakit Perut
Infeksi pada usus dapat menyebabkan kram usus. Kram usus ini bisa menimbulkan keluhan sakit perut. Rasa nyeri yang dirasakan bersifat hilang timbul.
Jika kamu mengalami ciri TBC usus yang satu ini, jangan khawatir. Dengan pengobatan yang sesuai, rasa nyeri yang dirasakan akan berkurang.
Artikel Lainnya: Penyebab dan Faktor Risiko Susah BAB
2. Muncul Demam
Demam adalah salah satu gejala non-spesifik dari infeksi tuberkulosis. Artinya, gejala ini bisa muncul karena masalah kesehatan lain, bukan hanya akibat infeksi tuberkulosis.
Namun, kamu bisa membedakan demam biasa dengan gejala TB usus. Sebagai catatan, demam akibat kondisi ini dapat terus terjadi dan tidak turun, bahkan jika kamu sudah mengonsumsi obat penurun demam.
3. Penurunan Berat Badan
Infeksi kronis yang terjadi juga dapat berpengaruh pada berat badan penderitanya. Inilah yang menyebabkan penderita TBC usus mengalami penurunan berat badan.
Perlu kamu ketahui, penderita tuberkulosis dapat mengalami penurunan berat badan akibat metabolisme yang meningkat. Bisa dikatakan juga, gejala ini merupakan salah satu yang paling umum terjadi pada kasus tuberkulosis.
4. Diare
Gejala TBC usus berikutnya berhubungan dengan masalah pencernaan. Ya, jika kamu memiliki masalah kesehatan ini, diare bisa menimpa.
Infeksi pada saluran pencernaan bisa menyebabkan perubahan konsistensi dan frekuensi buang air besar (BAB). Sebagian pasien dapat mengeluhkan adanya diare yang tidak kunjung sembuh.
Selain sering BAB, kamu juga bisa mengalami sembelit. Ini adalah kondisi ketika kamu sulit BAB, bahkan hingga kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Sebagai catatan, tinja yang dikeluarkan penderita juga bisa disertai dengan adanya darah. Jika mengalaminya, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.
Artikel Lainnya: Mengenal Usus Besar dan Risiko Penyakit yang Menyerang
5. Mual dan Muntah
Tidak hanya gangguan pencernaan, penderita TBC usus juga bisa mengalami gejala lain yang sulit untuk diidentifikasi sebagai masalah kesehatan ini.
Infeksi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan keluhan mual dan muntah. Karena itu, jika kamu mengalami mual muntah disertai gejala lainnya yang tidak biasa, hubungi dokter segera.
Menentukan diagnosis TBC usus bukanlah perkara mudah. Meski begitu, bukan berarti TBC usus tidak bisa dikenali.
Diperlukan pemeriksaan lebih lengkap dan lanjut untuk mengetahui pasti ada tidaknya bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam usus penderita.
Adapun beberapa pemeriksaan yang mungkin akan dilakukan, seperti wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang (apabila diperlukan) seperti endoskopi, radiologi, biopsi jaringan, PCR, dan sebagainya.
Nah, apabila kamu mengalami berbagai gejala TBC usus di atas, jangan ragu untuk memeriksakan kondisimu ke dokter. Penanganan yang sesuai dapat mengurangi keluhan yang ada dan tentunya meningkatkan kualitas hidup.
Kamu juga bisa Tanya Dokter jika masih memiliki pertanyaan terkait masalah kesehatan ini. Jangan lupa untuk download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!
[WA]