Pencernaan

Mengenal Tenesmus, Keinginan Palsu untuk Buang Air Besar

Aditya Prasanda, 20 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sering merasa ingin buang air besar padahal baru saja BAB? Jika ya, mungkin Anda mengidap tenesmus atau keinginan palsu untuk BAB. Kenali faktanya berikut ini!

Mengenal Tenesmus, Keinginan Palsu untuk Buang Air Besar

Pernahkah Anda merasa ingin buang air besar meski baru saja melakukannya? Jika ya, mungkin Anda mengalami kondisi medis yang dikenal dengan istilah tenesmus.

Tenesmus bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi medis. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan sensasi ingin buang air besar (BAB) meski baru saja melakukannya. 

Seseorang yang mengalami tenesmus juga akan bersusah payah BAB, namun hanya mampu mengeluarkan sedikit feses.

1 dari 3

Mengenal Penyebab Tenesmus

Penyebab tenesmus tidak diketahui dengan pasti hingga saat ini. Kondisi tersebut diyakini terjadi karena saluran cerna mengalami peradangan atau iritasi. 

Penting diketahui, peradangan atau iritasi merupakan kondisi yang dapat merangsang saraf somatik usus untuk mengirimkan sensasi fisik. Kondisi tersebut pun merangsang saraf otonom usus, yang menyesuaikan kontraksi otot polos usus. 

Stimulasi berlebih pada saraf somatik dan otonom menimbulkan sensasi tidak mampu mengosongkan usus. 

Hal ini juga memicu kontraksi, sehingga pengidap tenesmus merasakan sensasi ingin buang air besar.

Artikel Lainnya: 4 Minuman Terbaik untuk Gantikan Cairan Tubuh saat Diare

Menurut dr. Theresia Rina Yunita, peradangan atau iritasi yang berhubungan erat dengan kondisi tenesmus adalah penyakit radang usus alias inflammatory bowel disease (IBD). 

Pasalnya, IBD dapat menyebabkan peradangan jangka panjang di beberapa bagian maupun seluruh saluran cerna.

Contoh penyakit radang usus yang paling umum, yaitu Crohn disease dan kolitis ulseratif.

Adapun kondisi medis lain yang dapat menyebabkan tenesmus, yaitu:

Artikel Lainnya: BAB Berdarah Tak Melulu Akibat Wasir

2 dari 3

Gejala dan Diagnosis Tenesmus

Orang yang mengalami tenesmus dapat mengeluhkan gejala lain, yang berlangsung terus-menerus maupun timbul dan menghilang. Berikut gejala yang menyertai tenesmus:

  • Nyeri dubur
  • Kentut
  • Kembung
  • Kram
  • Gatal
  • Perdarahan rektum

Terkait diagnosis tenesmus, dokter biasanya akan mengidentifikasi penyebab yang mendasari dari kondisi yang sedang dialami. 

Caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan seputar riwayat kesehatan pasien dan keluarga, maupun gejala lain yang menyertai.

Diagnosis penyebab tenesmus juga dapat dilakukan melalui prosedur kultur feses, tes darah, kolonoskopi, dan biopsi.

Artikel Lainnya: Manfaat Jus Plum Kering untuk Atasi Sembelit

3 dari 3

Pengobatan Tenesmus

Pengobatan untuk meredakan ketidaknyamanan akibat tenesmus dilakukan berdasarkan kondisi medis yang memicu sensasi BAB palsu tersebut. 

Jika tenesmus disebabkan oleh IBD, dokter mungkin akan merekomendasikan obat yang dapat menghentikan peradangan. 

Obat yang dimaksud meliputi obat antiradang, antibiotik, dan imunosupresan (obat yang menekan kekebalan tubuh).

Pengobatan tenesmus juga dapat dilakukan dengan melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup. 

Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi, minum banyak air putih, dan berolahraga secara teratur. 

Makanan berserat tinggi dapat memudahkan proses keluarnya tinja. Adapun asupan air putih dalam jumlah banyak dapat melunakkan feses, dan olahraga teratur membantu menggerakkan usus sehingga melancarkan proses pencernaan.

Itu dia serba-serbi tenesmus. Guna mengetahui kondisi medis yang melatari sensasi BAB palsu tersebut, Anda mesti berkonsultasi dengan dokter. 

Anda juga perlu menghubungi dokter jika tenesmus disertai dengan demam tinggi, kedinginan, perdarahan dubur parah, mual, muntah, dan penurunan kesadaran.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar gangguan pencernaan lainnya, Anda bisa melakukan konsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

buang air besar
pencernaan