Mengikuti setiap perkembangan yang sudah dilalui anak pasti memberikan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Sayangnya, di setiap perkembangan anak, ada saja masalah yang mungkin dihadapi dan buat orang tua jadi cemas.
Salah satunya adalah mengenai anak yang tidak buang air besar (BAB) seharian. Akibat adanya masalah tersebut, Anda mungkin akan bertanya-tanya apakah hal tersebut normal dan apa penyebabnya?
Jangan buru-buru panik. Yuk, simak penjelasan mengenai anak yang tidak bisa BAB seharian di bawah ini!
Anak Tidak BAB Seharian, Normalkah?
Perlu Anda ketahui, anak tidak buang BAB seharian masih tergolong normal. Bahkan, menurut dr. Arina Heidyana, frekuensi normal BAB seorang anak adalah sehari tiga kali atau tiga hari sekali.
“Kalau anak tidak buang air besar seharian penuh, ini masih masuk dalam kategori normal. Karena pada dasarnya, frekuensi normal anak atau orang dewasa untuk buang air besar adalah tiga kali dalam seminggu,” kata dr. Arina.
“Namun, jika anak tidak buang air besar selama lebih dari tiga hari atau seminggu, ini baru dikategorikan sebagai tidak normal dan bisa jadi tanda ada masalah dalam sistem pencernaan anak,” sambungnya.
Lebih lanjut, dr. Arina juga mengatakan, sampai saat ini tidak ada tolok ukur yang pas mengenai seberapa banyak orang harus buang air besar. Hal yang paling penting, dalam seminggu orang tersebut harus buang air besar minimal sebanyak 3 kali.
“Frekuensi BAB setiap anak berbeda-beda. Ini dipengaruhi dari gaya hidup, pola makan, dan kondisi kesehatan sang anak. Misalnya, ada anak yang rutin BAB setiap pagi, ada juga yang tidak. Atau misalkan, ada anak yang BAB sebelum tidur, ada juga yang tidak,” ujar dr. Arina
“Ketimbang memerhatikan frekuensi BAB anak, lebih baik orang tua memerhatikan tekstur feses yang dikeluarkan anak,” lanjutnya.
Menurut dr, Arina, jika frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, memiliki tekstur feses keras, dan menimbulkan rasa sakit, ini bisa jadi tanda bahwa anak mengalami sembelit.
“Lain halnya jika anak BAB lebih dari tiga kali dalam sehari dengan tekstur feses cair, ini bisa jadi tanda bahwa anak terkena diare,” tegasnya.
Artikel Lainnya: Kenali Penyebab Anak Sering BAB di Celana
Penyebab Anak Tidak Buang Air Besar
Tidak melulu akibat sembelit, ada pula hal lain yang bisa menjadi penyebab anak tidak bisa buang air besar. Berikut beberapa di antaranya.
-
Kebiasaan Menunda BAB
Anak-anak sering menunda BAB karena beberapa alasan. Misalnya, mereka sedang asyik bermain, anak tidak bisa BAB jika tidak di toilet rumah, atau anak tidak bisa membersihkan sendiri bagian yang kotor setelah BAB.
-
Tekstur Feses Terlalu Keras
Karena tekstur feses yang terlalu keras sehingga membuat anak merasa kesakitan tiap kali BAB, ia bisa saja enggan untuk ke toilet dan lebih memilih untuk menahannya.
Jika hal ini sampai terjadi, pastikan Anda mampu mendeteksinya. Segera lakukan tindakan penanganan, misalnya dengan memberikan obat sembelit atau membawanya berobat ke dokter.
-
Pola Makan yang Buruk
Anak yang tidak mencukupi kebutuhan serat dengan baik akan lebih berisiko terkena sembelit dan masalah pencernaan lain yang membuatnya kesulitan untuk BAB secara rutin.
-
Riwayat keluarga
Anak yang lahir di tengah keluarga dengan riwayat sembelit memiliki risiko yang lebih tinggi untuk sulit BAB. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kondisi genetik, gaya hidup dan faktor lingkungan.
-
Kurang Minum Air Putih
Karena tidak ada cairan yang cukup, organ tubuh termasuk saluran pencernaan jadi tidak bisa berfungsi dengan optimal.
Ini membuat saluran pencernaan lebih sulit untuk melakukan tugasnya, sehingga meningkatkan risiko anak kesulitan BAB.
Artikel Lainnya: Bolehkah Memberi Obat Pencahar pada Anak?
Tips Agar Anak Bisa BAB dengan Lancar
Agar anak bisa buang air besar dengan lancar, berikut ini beberapa tips dari dr. Arina yang bisa Anda jadikan sebagai panduan.
- Pastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi setiap hari. Mulai dari asupan vitamin, mineral, serat, protein, dan sebagainya.
- Berikan camilan sehat, seperti buah, kacang-kacangan, atau biskuit rendah kalori.
- Ganti jenis susu yang sedang dikonsumsi anak. Susu tersebut bisa saja menjadi penyebab anak susah BAB. Anda bisa konsultasikan dengan dokter untuk masalah yang satu ini.
- Pastikan anak minum air putih yang cukup setiap hari. Anak membutuhkan asupan air putih untuk mendorong setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh, agar bisa dicerna dengan baik.
- Ajak anak olahraga minimal tiga kali dalam seminggu. Faktanya, olahraga dapat membantu menjaga fungsi saluran cerna dan organ penting lainnya sekaligus menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan.
Cari tahu cara lain untuk mengatasi anak susah buang air besar lewat artikel berikut: Anak Susah Buang Air Besar? Atasi dengan Ini!
Sudah melakukan ragam upaya, namun si kecil masih susah BAB juga? Ini saatnya Anda membawa anak berobat ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Sebagai tindakan pertolongan pertama, Anda juga bisa mengonsultasikan masalah anak tidak BAB seharian atau kondisi kesehatan lainnya pada dokter melalui LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)