Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau yang biasanya lebih akrab disebut penyakit asam lambung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Untuk Anda yang sering mengalaminya, Anda perlu memperhatikan diet agar tak terus-terusan kambuh. Dengan kata lain, Anda harus mengubah pola makan dapat memicu kambuhnya GERD. Pola makan yang seperti apa? Inilah panduan diet untuk para penderita GERD.
Makanan atau minuman tertentu bisa mencetuskan gejala GERD. Maka dari itu, Anda bisa diet dengan melakukan beberapa modifikasi dalam menu makanan harian. Diet ini nantinya diharapkan bisa mengurangi gejala seperti mulas, regurgitasi (cairan yang naik ke atas lambung, biasanya merupakan gejala sakit mag), dan gejala GERD lainnya secara signifikan.
Artikel Lainnya: Cegah GERD dengan Gaya Hidup Sehat Ini
Makanan yang Harus Dihindari
Salah satu cara ampuh agar GERD tidak muncul adalah dengan memilih makanan yang baik untuk kelangsungan lambung. Selain itu, Anda bisa menjaga agar GERD tidak timbul dengan mengindari:
- Alkohol
- Kafein
- Minuman bersoda
- Cokelat
- Buah jeruk dan jus
- Tomat dan makanan berbahan dasar tomat
- Bawang putih
- Peppermint
- Bawang
- Makanan pedas
- Makanan berlemak
- Gorengan
Makanan berlemak, cokelat, peppermint, dan alkohol dianggap memperburuk gejala GERD dengan merelaksasi sfingter esofagus bawah (lower esophageal sphincter atau LES), yaitu cincin otot yang memisahkan perut dari esofagus. Selain itu, alasan penderita GERD harus menghindari cokelat adalah karena kadar lemak yang tinggi serta kafein.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, tomat atau makan berbahan dasar tomat dapat memperburuk gejala dengan meningkatkan keasaman lambung. Makanan ini juga bisa mengiritasi lapisan esofagus yang rusak.
Makanan yang juga merupakan pantangan penderita GERD yang sering menyebabkan keluhan adalah makanan berlemak seperti produk susu berlemak tinggi, daging berlemak, serta daging olahan seperti burger atau hot dog.
Artikel Lainnya: Mengenal Pemicu, Gejala dan Cara Mencegah Gerd
Pola Makan Sehat
Untuk para penderita GERD, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan mengubah perilaku makan. Ikuti tips dari dr. Astrid Wulan Kusumoastuti yang dipaparkan di bawah ini.
-
Makan sedikit tapi sering
Mengonsumsi lebih sedikit makanan tapi intensitasnya lebih sering dapat mengurangi tekanan di perut. Tekanan perut yang lebih tinggi dapat menyebabkan LES Anda relaks, memungkinkan isi perut Anda mengalir ke esofagus Anda.
Menurut dr. Astrid ganti pola makan Anda yang biasanya 3 kali sehari dengan frekuensi makan yang lebih sering, tapi dengan porsi yang lebih kecil. Porsi makan besar dapat membuat otot esofagus kewalahan, sehingga menyebabkan terjadinya refluks.
-
Jangan langsung berbaring setelah makan
Memosisikan badan dengan tegak selama 2-3 jam setelah makan, akan mengurangi risiko terjadinya refluks. Ketika Anda berdiri atau duduk tegak, gravitasi akan membantu menjaga isi perut Anda tidak mengalir ke atas. Ketika Anda berbaring setelah makan, ini dengan mudahnya bisa membuat isi perut naik ke esofagus.
-
Jangan ngemil kecuali Anda benar-benar lapar
Ketika perut kenyang, makan lebih banyak bisa meningkatkan tekanan perut. Oleh karena itu, jangan sampai tergoda untuk ngemil saat perut masih kenyang.
-
Makanlah untuk menjaga berat badan yang sehat
Tidak makan berlebihan dan berhenti sebelum kenyang dapat menghilangkan sumber tekanan di dalam perut Anda.
-
Minum di antara makan, bukan bersama makanan
Menurut dr. Astrid, cara minum ini dapat mencegah terjadinya kembung –yang sering memicu terjadinya refluks asam lambung karena lambung terlalu banyak terisi air.
Agar tak terus kambuh, ikutilah panduan diet untuk penderita GERD yang dipaparkan di atas. GERD bisa dipicu oleh makanan yang berbeda-beda pada tiap penderita. Oleh karena itu, kenali dan identifikasi jenis makanan apa saja yang bisa memicu penyakit asam lambung Anda kambuh. Jika sudah teridentifikasi, sebisa mungkin hindari.
[RN/ RVS]