Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD adalah kondisi naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan (re-flux) karena katup lambung tidak berfungsi optimal.
GERD merupakan penyakit kronik yang terjadi pada sistem pencernaan. Normalnya, makanan yang seharusnya sudah masuk ke dalam mulut akan langsung menuju ke esofagus dan masuk ke dalam lambung. Di sana, makanan akan bertahan selama 3-4 jam untuk dicerna.
Nah, pada penderita GERD, makanan yang dikonsumsi kembali naik ke kerongkongan atau terasa asam lambung naik. Jika hal ini terus-menerus terjadi, bukan tak mungkin kerongkongan akan mengalami iritasi.
Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD, GERD adalah penyakit yang bersifat multifaktor. Karena itu, perlu ditelusuri secara saksama apa penyebab GERD pada setiap pasien. Namun, menurut dr. Alvin, penyebab yang cukup berperan atas timbulnya GERD pada pasien adalah kekuatan dari lower esophageal sphincter (LES). Ini adalah otot yang mencegah aliran balik makanan dan asam dari perut ke dalam esofagus.
“LES dalam tubuh akan memisahkan lambung dan esofagus dengan tekanan tinggi, agar aliran asam lambung tidak berbalik ke atas,” ujar dr. Alvin.
Artikel Lainnya: Punya Penyakit GERD, Masih Bolehkah Konsumsi Kafein?
Segera Terapkan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup menjadi salah satu faktor penyebab GERD, Anda perlu menerapkan gaya hidup yang sehat seperti mulai melakukan olahraga rutin untuk menjaga berat badan tetap ideal dan menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti sakit jantung.
Namun perlu diingat, olahraga dengan intensitas tinggi pun bisa meningkatkan tekanan intraabdomen yang berpotensi mencetuskan refluks asam. Jadi, hindari olahraga seperti angkat beban, khususnya jika Anda belum berhasil mengontrol gejala GERD dengan baik.
“Pengidap GERD dengan berat badan berlebihan juga disarankan untuk menurunkan berat badan. Semakin besar tubuh Anda, asam lambung dalam tubuh juga semakin mudah untuk naik,” dia menambahkan.
Mengurangi asupan alkohol dan berhenti merokok juga menjadi bagian gaya hidup sehat lainnya yang dapat menurunkan risiko GERD, karena merokok dan minum alkohol mampu menurunkan kekuatan katup LES.
Artikel Lainnya: Panduan Diet untuk Penderita GERD
Pola Makan untuk Penderita GERD
Menjaga pola makan dengan baik merupakan satu cara yang paling bisa dilakukan untuk kekambuhan GERD. dokter Alvin menyarankan agar Anda menghindari makanan dengan kandungan lemak yang tinggi karena dapat menurunkan kekuatan katup LES dan akhirnya memudahkan naiknya asam lambung.
Dia juga menegaskan bahwa penderita GERD harus menghindari makanan yang mengandung asam tinggi seperti lemon karena mampu meningkatkan kadar asam dalam tubuh.
“Kalau ada yang mengatakan jeruk nipis, lemon, atau garam mampu mengendalikan asam lambung, sepertinya tidak benar. Belum ada penelitian yang membenarkan klaim tersebut. Justru jika memiliki gangguan terkait asam lambung, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang asam,” kata dr. Alvin.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk menghindari makan dengan porsi yang besar. Hal ini dapat menyebabkan distensi atau peregangan lambung yang buat asam dalam lambung mudah naik ke esofagus.
Ada banyak pilihan terapi untuk penderita GERD. Namun, terapi pertama yang biasanya diberikan adalah penekanan asam. Misalnya, obat golongan proton pump inhibitor atau antagonis reseptor H2. Anda bisa berdiskusi terlebih dahulu pada dokter terkait pilihan terbaik metode pengobatan.
Beberapa pedoman gaya hidup sehat dan pola makan yang sehat untuk penderita GERD di atas dapat menjadi acuan Anda sehari-hari. Karena ini adalah penyakit kronik, durasi pengobatan GERD pun tergolong cukup lama. Karena itu, menjaga pola dan kebiasaan makan sehari-hari adalah cara utama untuk mencegah GERD.
[HNS/RVS]