Perut kembung usai menyantap makanan berkarbohidrat sangat mungkin terjadi. Penyebabnya beragam, bisa dipengaruhi oleh serat, kandungan gluten, laktosa maupun FODMAP (fermentable oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol) di dalam karbohidrat.
Tidak hanya itu, efek samping makan karbohidrat juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan serius seperti sindrom iritasi usus besar.
Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab perut kembung karena karbohidrat, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Di samping itu, Anda juga bisa menyimak uraian lengkap berikut.
1. Kelebihan Serat
Anda dapat mengalami kembung usai menyantap makanan berkarbohidrat dalam porsi berlebih, terutama yang tinggi serat. Makanan berkarbohidrat yang mengandung serat di antaranya biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Jenis makanan ini dapat menambah volume feses Anda, tetapi tidak dapat dipecah menjadi energi. Sementara itu, beberapa serat baik dapat membantu feses melewati saluran pencernaan.
Apabila Anda menyantap jenis makanan karbohidrat tersebut dalam porsi besar, serta dalam waktu yang singkat, asupan serat berlebih di dalamnya memicu gangguan pencernaan, termasuk gas, kembung dan diare.
Kondisi ini dapat diatasi dengan meningkatkan asupan serat secara bertahap. Sehingga sistem pencernaan Anda tidak kaget dan dapat melakukan penyesuaian.
Artikel Lainnya: Pilihan Makanan untuk Mengatasi Perut Kembung dan Begah
2. Intoleransi Gluten
Penyebab perut kembung selanjutnya adalah intoleransi gluten. Kondisi ini terjadi ketika saluran pencernaan Anda terganggu usai menyantap makanan berkarbohidrat yang mengandung gluten.
Gluten merupakan jenis protein yang terkandung di dalam biji-bijian. Protein ini ditemukan dalam olahan makanan karbohidrat berbahan gandum dan jelai (barley), seperti roti, sereal, maupun pasta.
Selain kembung, intoleransi gluten membuat Anda mengalami diare dan sakit perut. Tidak hanya itu, masalah pencernaan akibat intoleransi gluten juga dapat dipicu penyakit autoimun bernama celiac.
Untuk mencegah intoleransi gluten dan celiac, Anda harus menghindari konsumsi makanan yang mengandung gluten.
3. Intoleransi Laktosa
Efek samping makan karbohidrat berupa perut kembung juga dapat terjadi akibat kondisi intoleransi laktosa.
Laktosa merupakan jenis gula alami yang ditemukan dalam produk olahan susu. Normalnya, laktosa akan dipecah menjadi gula di dalam darah oleh enzim di saluran pencernaan.
Jika Anda kehilangan enzim tersebut, proses pencernaan tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya, bakteri mengambil alih peran tersebut dengan memecah laktosa yang dicerna sebagian oleh usus.
Kondisi ini memicu intoleransi laktosa. Gangguan pencernaan akibat tubuh tidak dapat mencerna laktosa tersebut membuat Anda mengalami diare, nyeri, kembung dan penumpukan gas di dalam perut.
Intoleransi laktosa dapat diatasi dengan menghindari makanan maupun minuman berbahan susu.
Artikel Lainnya: Perut Kembung Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya Ini
4. FODMAP
Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, perut kembung juga dapat terjadi usai mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat rantai pendek yang termasuk ke dalam FODMAP.
“Makanan ini menghasilkan gas di dalam perut sehingga orang merasa kembung,” jelasnya.
Berdasarkan Johns Hopkins Medicine, FODMAP merupakan karbohidrat rantai pendek atau jenis gula yang menyebabkan gangguan usus.
Selain kembung, FODMAP dapat menyebabkan gangguan pencernaan berupa kram, diare, sembelit, hingga peningkatan frekuensi buang angin.
Mengutip Livestrong, FODMAP juga dapat memperburuk kondisi sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda harus menjalani diet rendah FODMAP, dengan membatasi maupun meninggalkan makanan dengan kandungan FODMAP tinggi, di antaranya:
- Produk susu, yogurt, dan es krim.
- Produk gandum seperti sereal, roti dan biskuit.
- Kacang dan lentil.
- Beberapa sayuran, seperti artichoke, asparagus, bawang bombai, dan bawang putih.
- Beberapa buah-buahan, seperti apel, ceri, pir, dan persik.
Itu dia efek samping makan karbohidrat penyebab perut kembung. Dengan mengetahui kandungan di dalam makronutrien tersebut, Anda satu langkah lebih dini mencegah gangguan pencernaan akibat karbohidrat.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar pola makan serta masalah pencernaan lainnya, konsultasikan ke dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)