Pencernaan

Perbedaan Norovirus dan Rotavirus Si Penyebab Diare!

Ayu Maharani, 15 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sama-sama menjadi penyebab diare, lantas apa perbedaan norovirus dan rotavirus, ya? Apakah salah satunya ada yang lebih berbahaya?

Perbedaan Norovirus dan Rotavirus Si Penyebab Diare!

Dari sekian banyak virus, dua di antaranya yang dapat menyebabkan diare adalah rotavirus dan norovirus. Bahkan, norovirus beberapa hari lalu berhasil menumbangkan puluhan mahasiswa di China hingga sebagian dari mereka harus dirawat di rumah sakit. 

Nah, meski sama-sama menyebabkan diare, adakah perbedaan di antara keduanya? Simak perbedaan antara norovirus dan rotavirus lewat ulasan berikut ini.

1 dari 4

Sekilas Tentang Norovirus dan Rotavirus

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan, norovirus atau virus Norwalk merupakan virus yang sangat menular. 

Virus ini dapat mudah menyebar lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi. Kita juga dapat tertular ketika menggunakan alat makan yang sama dengan orang terinfeksi norovirus.

Memakai toilet yang sama dengan penderitanya, apalagi Anda tidak cuci tangan setelahnya, juga meningkatkan risiko terkena infeksi norovirus. 

Dilansir dari WebMD, norovirus paling sering terjadi saat musim dingin. Karena itu, virus yang dapat menyebabkan diare, mual muntah, dan kram perut ini juga sering disebut winter vomiting bug.

Lalu bagaimana dengan rotavirus? Gejalanya sebenarnya sama dengan norovirus, yaitu diare, muntah, dan sering menyerang usia anak-anak. 

Untungnya, infeksi ini dapat dicegah dengan vaksinasi rotavirus pentavalen dan monovalen. Keduanya diberikan dengan cara diteteskan ke mulut bayi, bukan disuntikkan. 

Sedangkan untuk norovirus, sampai saat ini vaksinnya belum ditemukan dan masih dikembangkan oleh ahli. 

Artikel Lainnya: Penyakit akibat Norovirus, Benarkah Bukan Diare Biasa?

2 dari 4

Norovirus dan Rotavirus, Apa Bedanya?

Menurut dr. Devia Irine Putri, ada perbedaan antara norovirus dan rotavirus. Hanya saja, kedua infeksi virus tersebut cukup sulit dibedakan karena punya manifestasi klinis yang sama. Berikut perbedaan yang bisa terlihat:

  • Usia Penderitanya

“Mungkin yang bisa menjadi perbedaan adalah pertama, usia orang terinfeksi. Untuk rotavirus, paling banyak atau seringnya menyerang anak-anak dan bayi. Sedangkan norovirus, meskipun bisa menyerang siapa saja, tetapi paling banyak yang terinfeksi memang orang dewasa,” jelasnya. 

  • Masa Inkubasi Virus 

Dokter Devia menambahkan, “Lalu yang kedua, masa inkubasi virus. Inkubasi norovirus itu 12-48 jam dengan rata-rata 33 jam. Sedangkan rotavirus, masa inkubasi virusnya 2-3 hari. Rata-ratanya 2 hari, sih, untuk rotavirus.”

  • Bisa Dibedakan Lewat Tes

Seperti yang sudah disinggung di atas, manifestasi dari klinis dari norovirus dan rotavirus ini sama. Jadi, jalan satu-satunya untuk membedakan keduanya adalah dengan melakukan tes laboratorium. “Misalnya saja dengan melakukan analisis feses, cek PCR, atau cek antigen rotavirus untuk lebih pastinya,” tambah dr. Devia.

Artikel Lainnya: 4 Minuman Terbaik untuk Gantikan Cairan Tubuh saat Diare

3 dari 4

Mana yang lebih Berbahaya antara Norovirus dan Rotavirus?

Menanggapi pertanyaan tersebut, dr. Devia menerangkan, “Keduanya sama-sama berbahaya. Pasalnya, norovirus dan rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi berat kepada bayi, anak-anak, dan orang yang sistem imunitas tubuhnya rendah.” 

Apabila tidak segera ditangani, dehidrasi berat bisa merenggut nyawa penderitanya. 

Rotavirus sendiri sudah memiliki pencegahan dengan pemberian vaksin sejak bayi. Lalu, apabila sudah pernah terinfeksi rotavirus saat masih anak-anak, apakah ketika dewasa tubuh akan menjadi jauh lebih kebal dari infeksi virus yang satu itu?

Ternyata, tidak juga. Sama dengan infeksi norovirus, Anda masih bisa terinfeksi lagi di kemudian hari saat sudah dewasa.

“Diare karena rotavirus ini, kan, bisa menular cepat dari makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh rotavirus itu sendiri. Tapi, mungkin saja gejala yang timbul bisa lebih ringan dibandingkan anak-anak,” jelas dr. Devia.

Artikel Lainnya: Diare Lebih dari 2 Minggu? Kenali 6 Penyebab Diare Kronis Ini

4 dari 4

Bagaimana Pengobatan untuk Kedua Infeksi Virus Tersebut?

Sebenarnya, pengobatan atau penanganan norovirus dan rotavirus itu sama. “Utamanya adalah terapi cairan atau rehidrasi,” ucap dr. Devia. 

Untuk penanganan di rumah, Anda bisa mengonsumsi oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Lalu, hindari makan makanan bertekstur keras dengan bumbu yang tajam.

Minuman manis, berkafein, dan beralkohol juga jangan dikonsumsi terlebih dahulu agar diare tidak semakin parah.

Apabila tiga hari setelahnya tidak ada perbaikan, sebaiknya segera ke dokter. Dehidrasi berat membutuhkan cairan intravena. Untuk meminimalkan gejala yang masih dirasakan, misalnya demam, otot tubuh nyeri, dan mual, dokter mungkin akan memberikan obat pereda gejala tersebut. 

Cara pencegahannya pun kurang lebih sama, misalnya saja:

  • Selalu cuci tangan pakai air mengalir dan sabun selama 20 detik.
  • Cuci buah dan sayur sampai bersih.
  • Konsumsi makanan yang sudah dimasak matang.
  • Hindari berbagi makanan dan alat makan dengan orang yang sedang sakit.
  • Untuk meminimalkan risiko terinfeksi rotavirus, bayi harus mendapatkan vaksinasinya. 

Itu dia perbedaan antara norovirus dan rotavirus. Apabila Anda masih ada pertanyaan seputar infeksi virus atau keluhan penyakit lainnya, langsung saja konsultasikan hal tersebut dengan dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter

(OVI/JKT)

Diare