Susu merupakan asupan sehat karena mengandung banyak zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun sayang, minuman yang identik dengan warna putih ini tak bisa dikonsumsi sembarangan, lantaran dapat menyebabkan sakit perut pada beberapa orang.
Lalu, kenapa bisa muncul sakit perut setelah minum susu? Simak ulasannya berikut ini.
1. Sakit Maag
Orang yang memiliki riwayat sakit maag, terlebih yang sifatnya kronis, akan lebih sulit untuk mencerna susu dan produk olahan lainnya. Pasalnya, dibutuhkan produksi asam lambung yang lebih banyak untuk mencerna asupan tersebut.
Ketika hal ini terjadi, tidak jarang menyebabkan keluhan sakit perut setelah minum susu.
2. Mukus Berlebih
Mukus berlebih akan menghambat proses pencernaan dan penyerapan zat yang terdapat di dalam susu yang Anda konsumsi. Hal ini dapat menyebabkan keluhan sakit perut setelah minum susu.
Artikel Lainnya: Bedanya Sakit Perut karena Radang Pencernaan dengan Keracunan
3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Seperti pada berbagai jenis sindrom, penyebab utama Irritable bowel syndrome atau IBS juga sulit ditentukan karena bisa dipengaruhi oleh beragam faktor. Misalnya rasa cemas, stres, hingga makanan yang dikonsumsi.
Susu dan produk olahannya dapat memicu terjadinya IBS dengan gejala sakit perut sampai diare.
4. Alergi Susu Sapi
Alergi bisa menjadi penyebab timbulnya perut sakit setelah minum susu. Sama halnya dengan jenis alergi lainnya, ketika mengalami alergi susu, gejala yang dapat muncul berupa keluhan gatal hingga sesak napas.
Selain itu, sistem pencernaan juga dapat mengalami gangguan sehingga terjadi peradangan dan sakit perut.
5. Intoleransi Laktosa
Penyebab lainnya dari sakit perut setelah minum susu adalah intoleransi laktosa. Pada orang dengan kondisi ini, mencerna susu akan sulit dilakukan karena kurangnya enzim yang berperan untuk memecah laktosa.
Intoleransi laktosa adalah keadaan saat tubuh seseorang tidak memiliki jumlah enzim laktase yang cukup. Oleh karena itu, tubuhnya tidak mampu memecah laktosa (gula dalam susu) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga kedua zat tersebut tetap berada di saluran cerna.
Di usus besar, laktosa yang tidak dipecah akan bercampur dengan bakteri dan mengalami proses fermentasi. Alhasil, keluhan perut kembung, diare, dan nyeri perut tak bisa dihindari lagi. Gejala intoleransi laktosa biasanya muncul dalam rentang 2 jam setelah minum susu.
Artikel Lainnya: Sakit Perut Setelah Makan Sambal, Ini Penjelasannya
Intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu sapi. Ini karena alergi susu sapi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein di dalam susu.
Jika Anda alergi susu sapi, sedikit saja susu sapi yang tertelan sudah bisa menimbulkan reaksi. Sementara, pada sebagian besar orang yang mengalami intoleransi laktosa, konsumsi produk yang mengandung laktosa seperti susu sapi dalam jumlah kecil mungkin tidak menimbulkan keluhan apa-apa.
Kendati demikian, hal tersebut tentu bervariasi antar masing-masing individu.
Bila ingin mendeteksi kondisi intoleransi laktosa, Anda bisa menghentikan konsumsi susu dan segala jenis produk olahannya selama minimal 7 hari hingga beberapa minggu. Jika tubuh terasa normal atau tidak mengalami keluhan apa-apa, cobalah untuk mengonsumsi susu sapi atau produk olahannya.
Apabila muncul keluhan sakit perut, diare, atau gangguan saluran cerna lainnya, maka kemungkinan besar Anda mengalami intoleransi laktosa.
Sekarang Anda sudah tahu, kan, mengapa susu bisa menyebabkan sakit perut pada orang-orang tertentu? Jika Anda mengalami kondisi ini dan merasa sangat terganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter.
Gunakan fitur Live Chat 24 jam dari Klikdokter untuk berkonsultasi langsung kepada dokter. Dapatkan juga informasi kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
[WA]