Minum alkohol terlalu berlebihan akan berdampak serius untuk kesehatan, termasuk hati. Salah satu penyakit hati yang dapat menyerang adalah sirosis hati. Apa itu sirosis hati, dan bagaimana gejalanya?
Berdasarkan laporan Global status report on alcohol and health 2014, sebanyak 0,7% dari 241.000.000 penduduk Indonesia mengalami ketergantungan alkohol. Kemudahan untuk mendapatkan alkohol membuat banyak orang menyalahgunakan penggunaannya. Tak jarang pula, terjadi kasus fatal karena minum alkohol berlebihan atau mencampur alkohol dengan bahan lain.
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Gangguan jangka pendek yang bisa terjadi adalah keracunan alkohol. Sedangkan gangguan jangka panjang yang sering terjadi adalah penyakit hati dan jantung, serta kanker.
Meskipun jenis alkohol beraneka ragam, seperti bir, wine, malt liquor, ataupun shot, tidak ada yang lebih baik untuk dikonsumsi. Selain itu, bukan jenisnya yang harus Anda perhatikan, tetapi jumlah alkohol dalam minuman tersebut yang masuk ke dalam tubuh Anda.
Efek Minum Alkohol terhadap Hati
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme oleh hati. Karena itulah, tak heran jika banyak yang mengalami gangguan organ hati akibat sering mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Penyakit hati yang disebabkan oleh asupan alkohol berlebihan disebut dengan alcoholic liver disease (ALD).
Gejala ALD bervariasi, tergantung pada stadium penyakit. Tahapan pada ALD terdiri atas perlemakan hati alkoholik, hepatitis alkoholik, dan sirosis hati. Sirosis hati, merupakan kerusakan hati tahap akhir. Namun, sirosis hati juga bisa terjadi pada mereka yang tidak mengonsumsi alkohol, biasanya akibat infeksi hepatitis yang tak tertangani dengan baik.
Sirosis hati adalah terbentuknya jaringan parut pada hati akibat kerusakan yang berlangsung lama. Hati sebenarnya dapat beregenerasi jika mengalami kerusakan, tetapi apabila kerusakan terus berjalan dan sangat parah, maka hati tidak dapat melakukan pembaruan kembali.
Biasanya seseorang tidak akan merasakan apa pun pada tahap awal ALD. Gejala baru muncul jika hati sudah semakin rusak, seperti tubuh menguning disertai dengan mudah lelah. Bisa juga disertai dengan demam, perut membesar atau bengkak di bagian tubuh lain, gangguan BAB atau BAK, mudah mengalami perdarahan seperti muntah darah, serta mudah memar.
Sirosis hati tidak bisa diobati hingga sembuh seratus persen. Penanganan yang dilakukan hanya dapat memperlambat progres kerusakan hati sehingga tidak terjadi komplikasi. Jika memungkinkan, transplantasi hati bisa menjadi pilihan pengobatan untuk sirosis hati. Namun, perlu diperhatikan juga kecocokan donor dengan penerima transplan untuk mengurangi komplikasi dari transplantasi.
Oleh sebab itu, sebelum Anda mengalami penyakit hati akibat alkohol, ada baiknya untuk mengubah gaya hidup mulai dari sekarang. Perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan tentu saja membatasi konsumsi alkohol setiap hari. Jika perlu, berhentilah mengonsumsi alkohol sama sekali. Terapkan juga pola makan sehat serta olahraga secara rutin.
Apabila Anda sulit berhenti dari ketergantungan minum alkohol, tak ada salahnya meminta bantuan kepada tenaga kesehatan. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar Anda bisa mengetahui kesehatan hati Anda. Medical checkup juga berguna untuk membantu diagnosis dini penyakit hati, termasuk sirosis hati.
[RS/ RVS]