Radang tenggorokan dapat menyerang siapapun, karena radang yang satu ini selain virus dan bakteri, kondisi lingkungan, makanan dan minuman juga dapat menjadi penyebab radang tenggorokan. Sehingga setiap orang sangat mudah terkena radang tenggorokan.
Radang tenggorokan biasanya ditandai dengan gejala sakit pada tenggorokan saat berbicara. Radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri, namun biasanya radang tenggorokan dapat terjadi akibat infeksi virus, termasuk virus corona, yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia.
Penyebab Radang Tenggorokan Berulang
Radang tenggorokan yang berulang atau radang tenggorokan yang berlangsung dalam jangka waktu lama dikenal juga dengan istilah persisten atau kronis. Ada banyak hal yang menyebabkan radang tenggorokan persisten, baik hal sederhana maupun yang mengkhawatirkan. Beberapa penyebab radang tenggorokan kronis antara lain adalah:
-
Postnasal drip
Postnasal drip yaitu kondisi ketika terjadi produksi lendir tebal berlebihan yang mengalir hingga ke tenggorokan. Hal ini menyebabkan iritasi serta bengkak pada tenggorokan. Postnasal drip dapat disebabkan alergi, perubahan cuaca, udara yang kering, makanan pedas, dll.
Artikel Lainnya: 4 Kiat agar Tak Ketularan Radang Tenggorokan Saat Naik MRT
Gejala yang dapat dirasakan saat postnasal drip antara lain tenggorokan yang nyeri dan terasa gatal, bau mulut, dan sering berdeham. Selain itu, batuk yang memburuk pada malam hari serta mual akibat banyaknya lendir masuk lambung.
-
Penyakit refluks gastroesofagus
Refluks Gastroesofagus yaitu kondisi saat katup kerongkongan melemah sehingga makanan dan asam lambung bergerak kembali ke atas. Kondisi ini dapat mengiritasi tenggorokan sehingga menyebabkan radang. Gejala yang dapat dirasakan adalah radang tenggorokan, nyeri atau panas pada ulu hati, rasa asam di mulut, serta kesulitan menelan.
-
Tonsillitis
Tonsillitis atau radang pada tonsil, yang persisten. Kondisi ini sering kali disebabkan infeksi, baik bakteri maupun virus. Gejala yang dirasakan antara lain radang tenggorokan, batuk, demam, mual dan muntah, kesulitan menelan, pembengkakan kelenjar getah bening, serta sakit kepala.
-
Paparan asap rokok dan polusi
Seperti Anda tahu, asap rokok dan polusi dapat mengandung zat kimia berbahaya. Anda juga dapat terkena radang tenggorokan kronis, meski hanya bertindak perokok pasif. Gejala lainnya yang bisa Anda rasakan adalah batuk, kesulitan bernapas, perburukan gejala asma, dan kerusakan paru-paru.
Artikel Lainnya: Awas, Minuman Manis Bikin Radang Tenggorokan Makin Parah
-
Mononucleosis
Mononucleosis, yaitu kondisi akibat infeksi Epstein-Barr virus (EBV). Gejalanya serupa dengan terkena flu, antara lain radang tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar, dan sakit kepala. Infeksi ini dapat berlangsung hingga dua bulan, tapi umumnya ringan dan akan sembuh dengan sendiri.
-
Gonorea
Gonorea yaitu infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri Neisseria gonorrhea. Walaupun lebih sering menimbulkan gejala pada kelamin, gonorea juga bisa menyebabkan radang tenggorokan kronis pada pelaku seks oral tanpa pengaman (kondom).
-
Kanker Tenggorokan
Kondisi ini jarang ditemukan, tapi bisa berakibat serius. Jika Anda merokok dan rutin mengonsumsi alkohol maka risiko terkena kanker tenggorokan lebih besar. Gejala lain yang dapat dirasakan adalah sulit menelan, batuk kronis, nyeri tenggorokan, perubahan suara atau serak, benjolan pada leher, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Mengingat banyaknya kemungkinan penyebab radang tenggorokan yang berulang, sulit untuk menentukan apakah kondisi tersebut mengkhawatirkan atau tidak tanpa tahu penyebabnya. Selain beberapa penyebab di atas, daya tahan tubuh yang buruk juga bisa menyebabkan Anda mudah terkena infeksi radang tenggorokan.
Sebaiknya, Anda memeriksakan diri lebih lanjut apabila radang tenggorokan disertai keluhan nyeri hebat yang mengganggu aktivitas makan, berbicara, atau tidur. Dan, gangguan tersebut disertai demam tinggi (lebih dari 380C), menyebabkan kesulitan memutar kepala, disertai nyeri hebat pada salah satu sisi tenggorokan, serta ada pembengkakan kelenjar.
[HNS/ RVS]