Kerusakan hati merupakan hal yang tidak dapat dipandang enteng. Data penelitian menunjukkan bahwa angka kematian akibat penyakit hati sudah semakin meningkat.
Beberapa penyakit hati yang cukup berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian tersebut dapat berasal dari kebiasaan yang buruk.
Umumnya, kerusakan hati yang terjadi akibat kebiasaan-kebiasaan buruk ini berlangsung tanpa disadari selama bertahun-tahun.
Apa saja penyebab kerusakan hati? Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak hati:
1. Mengonsumsi Makanan Berlemak Terlalu Berlebih
Kondisi ini disebut sebagai nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) atau perlemakan hati yang disebabkan oleh selain alkohol.
NAFLD terjadi saat seseorang memiliki asupan makanan berlemak secara berlebihan.
Karena itu, NAFLD akrab terjadi pada seseorang yang kelebihan berat badan, obesitas, diabetes, serta mengalami nilai kolesterol atau trigliserida yang tinggi.
Tanpa perbaikan asupan makanan dan gaya hidup, NAFLD akan semakin mengganggu kerja hati hingga timbul kerusakan hati yang berat.
Artikel Lainnya: Mengungkap Manfaat Milk Thistle untuk Kesehatan Hati
2. Minum Alkohol secara Kronis
Alkoholisme kronis merupakan penyebab kerusakan hati yang cukup sering, terutama di negara-negara Barat.
Walaupun tidak ada jumlah spesifik alkohol yang bisa ditentukan, umumnya konsumsi harian yang tinggi selama 10 hingga 20 tahun akan memicu terjadinya kerusakan hati.
Konsumsi alkohol secara kronis juga dapat memicu perlemakan hati hingga sirosis dan kanker hati.
Kelebihan konsumsi alkohol akan langsung menimbulkan endapan lemak di hati, bahkan secepat dua hari pasca meminum alkohol (baru bisa kembali normal dalam dua minggu pasca berhenti minum alkohol).
3. Menggunakan Obat Sembarangan
Salah satu kebiasaan yang merusak hati adalah penggunaan obat secara sembarangan.
Beberapa jenis obat mengandalkan hati sebagai organ pemetabolisme utamanya. Dapat dikatakan bahwa organ hati akan ‘bekerja lebih berat’ saat beberapa jenis obat ini sedang dikonsumsi.
Umumnya hati tetap dapat mengompensasi tugas ini tanpa mengalami kerusakan, apabila obat digunakan sesuai aturan yang berlaku (sesuai resep dokter).
Artikel Lainnya: Fakta Detoks Liver, Ampuh atau Tidak? Ini Kata Dokter
Namun, pemakaian obat dengan dosis berlebih serta berkepanjangan secara sembarangan dapat memberikan risiko terjadinya kerusakan hati.
Begitu juga dengan kebiasaan mengonsumsi obat yang tidak jelas status keamanannya. Contohnya, obat yang tidak terdaftar di BPOM.
Untuk itu, pastikan obat yang Anda minum hanya di bawah resep dan pengawasan dokter.
4. Menggunakan Alat Suntik Bekas Pakai
Bagi para pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang jenis suntik, penggunaan alat suntik secara beramai-ramai adalah hal yang biasa serta kadang tidak terhindarkan.
Padahal, selain berisiko tertular HIV, kebiasaan ini juga membuat seseorang berisiko tertular virus hepatitis B dan hepatitis C. Kedua jenis virus ini terutama ditularkan oleh darah.
Selain pengguna narkotika, penggunaan jarum bekas pakai yang tidak disterilisasi secara sempurna—misalnya pada pembuatan tato—juga memberikan risiko yang sama.
5. Seks Bebas yang Tidak Aman
Hati-hati, kebiasaan ini dapat menjadi penyebab terjadinya kerusakan hati! Mengapa demikian?
Sering bergonta-ganti pasangan dengan tidak menggunakan pelindung, seperti kondom, meningkatkan risiko infeksi virus hepatitis B.
Virus ini dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan sirosis hati atau kanker hati.
Artikel Lainnya: Dampak Negatif Minum Bir Setiap Hari
6. Merokok, Baik Pasif Maupun Aktif
Mungkin Anda sudah tahu bahwa merokok merupakan salah satu kebiasaan yang merusak hati.
Merokok bisa mempercepat perkembangan penyakit hati, termasuk hepatitis B dan C, penyakit hati nonalkohol, dan sirosis bilier primer.
Oleh karena itu, mulailah untuk berhenti merokok agar kesehatan hati Anda senantiasa terjaga.
7. Kurang Minum Air Putih
Dehidrasi dapat memiliki efek langsung pada kemampuan hati untuk mendetoksifikasi racun-racun dalam tubuh.
Jadi selain kerusakan pada hati, bisa timbul juga kerusakan di organ tubuh lainnya yang membutuhkan air.
8. Makan dan Minum Tinggi Gula
Waspadalah jika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula dalam makanan Anda, terutama jenis fruktosa. Pasalnya ini merupakan kebiasaan yang juga merusak hati.
Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak fruktosa dari waktu ke waktu, hati bisa menjadi kewalahan dan mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Adakah di antara kebiasaan-kebiasaan di atas yang rutin Anda lakukan? Bila ada, hentikanlah kebiasaan tersebut sekarang juga.
Jangan sampai kebiasaan-kebiasaan tersebut dilakukan secara berlarut-larut, hingga menimbulkan gangguan hati yang berat.
Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai penyebab penyakit hati? Anda dapat bertanya langsung kepada dokter melalui Live Chat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
[RS]