Pernahkah Anda menyadari bahwa suara kentut ternyata berbeda-beda. Kondisi tersebut tidaklah terjadi tanpa alasan.
Kentut atau dalam bahasa medis disebut flatus adalah hal yang normal terjadi pada semua orang. Buang angin menunjukkan sistem pencernaan Anda berfungsi dengan baik. Sebaliknya, akan menjadi masalah jika Anda tidak bisa kentut sama sekali.
Keluarnya gas dari anus yang biasanya berbau tidak sedap ini umumnya disertai suara. Bunyi yang dihasilkan pun bisa besar, tapi juga bisa kecil. Lalu mengapa perbedaan ini terjadi?
Kentut adalah proses alamiah
Kentut adalah gas sisa pencernaan makanan yang terdiri dari hidrogen, metana, dan karbondioksida. Ini adalah sesuatu yang alami terjadi akibat proses pencernaan di dalam tubuh.
Setiap hari, ada 8-10 liter gas yang masuk ke dalam usus. Gas di dalam pencernaan dapat diserap kembali melalui dinding usus dan diembuskan melalui paru-paru. Selain itu, gas sisa ini dapat dikeluarkan melalui anus (ujung dari saluran usus besar), yang dikenal sebagai kentut.
Keluarnya gas dari anus disebabkan oleh adanya gerakan peristaltik dalam pencernaan makanan, yang terdorong ke arah bawah dan keluar melalui anus. Gas dari saluran pencernaan tersebut akan tetap bergerak ke bawah di mana tekanan yang lebih rendah ada di sekitar anus.
Gas tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui kentut secara bertahap dengan frekuensi 15-20 kali dalam sehari. Proses tersebut tak jarang menimbulkan suara yang dihasilkan dari getaran dari pembukaan anus. Suara kentut yang dikeluarkan pada masing-masing orang pun dapat berbeda bunyinya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan bunyi tersebut, yaitu:
-
Jumlah gas di dalam saluran pencernaan
Semakin banyak jumlah gas di dalam saluran pencernaan, bunyi kentut yang dikeluarkan pun akan semakin besar.
-
Kecepatan gas yang keluar dari anus
Semakin cepat gas dan udara yang keluar dari anus maka otot-otot anus akan semakin tertekan dan membuka dengan cepat. Akibatnya, suara kentut yang dihasilkan akan semakin keras.
-
Ukuran lubang anus
Semakin kecil lubang anus maka suara yang dihasilkan akan semakin tinggi. Sementara itu, jika lubang anus membesar maka suara kentut akan semakin rendah dan besar.
-
Makanan yang dikonsumsi
Jika Anda konsumsi makanan yang tinggi gas, perut akan semakin kembung karena memiliki kandungan gas yang tinggi. Contoh makanan yang tinggi gas antara lain lobak, sawi, atau sayur nangka.
Perhatikan frekuensi kentut Anda
Kondisi kesehatan Anda dikatakan sedang bermasalah jika tidak dapat kentut sama sekali atau kentut lebih dari 20 kali dalam sehari. Jika Anda tidak dapat kentut dan perut terasa mengeras atau nyeri, segera konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik menyeluruh.
Dikhawatirkan, keluhan tersebut mengarah kepada gangguan obstruksi (sumbatan) pada saluran pencernaan. Akan tetapi, jika keluhan Anda adalah frekuensi kentut - yang lebih dari 20 kali dalam sehari - maka perlu dicari tahu penyebabnya.
Misalnya, apakah karena Anda makan terlalu cepat, banyak konsumsi makanan dan minuman tinggi karbonasi, atau karena menelan terlalu banyak udara.
Kalau Anda saat ini masih dapat kentut, bersyukurlah. Artinya, pencernaan Anda dalam keadaan sehat. Untuk menjaga pencernaan tetap sehat, pastikan Anda mengonsumsi sayur dan buah setiap hari. Selain itu, jaga asupan cairan tubuh dengan konsumsi air putih minimal 1,5 liter per hari, hindari rokok dan batasi minum alkohol, serta hindari makanan yang pemicu asam lambung. Lakukan juga olahraga secara rutin agar sistem pencernaan Anda berfungsi dengan baik.
Jadi kini Anda tidak perlu bertanya-tanya jika suara kentut Anda berbeda-beda setiap kali terjadi. Selama kondisi pencernaan Anda sehat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun jika frekuensi kentut terlalu sering, atau perut terasa keras dan nyeri, segera periksakan diri ke dokter.
[HNS/ RVS]