Sebagian orang mungkin lebih fokus pada kondisi sering kentut. Pasalnya, itu menandakan perut Anda dipenuhi gas dan jika mengeluarkan bunyi serta bau tak sedap, bisa membuat heboh satu ruangan. Tapi sebenarnya, kondisi susah kentut juga mesti diwaspadai, lho! Apalagi jika Anda tipe yang tak sering menahannya. Lalu, apa penyebabnya?
Tentang menahan kentut dan terperangkapnya gas di dalam perut
Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, kentut dapat membantu mengetahui apakah makanan yang Anda konsumsi sudah cukup sehat atau belum untuk saluran cerna. Sebab, gas yang Anda keluarkan saat kentut merupakan sisa dari makanan yang dicerna.
Lalu, bagaimana jika Anda mengalami susah kentut, sehingga gas sulit dikeluarkan? Secara umum, kondisi susah kentut memang sering dipicu oleh kebiasaan menahan kentut.
Saat gas tak dikeluarkan akibat Anda menahan kentut, sebagian gas yang mengandung kotoran tersebut akan terserap kembali oleh tubuh. Alhasil, jika dibiarkan, hal tersebut dapat menimbulkan masalah pada usus besar.
Jika Anda menahan kentut dalam waktu yang lama, padahal sebelumnya baru saja mengunyah permen karet, merokok, atau minum minuman bersoda, maka akan semakin banyak gas yang terperangkap di dalam perut. Dengan semakin banyak gas yang terjebak di dalam perut, risiko untuk merasakan sensasi panas dan kembung pun akan semakin besar.
Jarang makan serat dan adanya obstruksi usus
Di sisi lain, bila Anda susah kentut, padahal tak sering menahannya, dr. Reza mengatakan jika kondisi itu dapat dipicu oleh kurangnya asupan berserat. Maka dari itu, untuk mengatasinya, Anda mesti memperbanyak asupan sayur, buah, serta biji-bijian.
Akan tetapi, apabila Anda sudah rutin makan makanan berserat, tetapi tetap susah kentut, bisa jadi penyebabnya adalah obstruksi usus.
“Obstruksi usus adalah sebuah kondisi di mana usus di sekitar area bekas operasi mengalami perlengketan dengan organ di sekitarnya. Akibatnya, terjadilah sumbatan atau obstruksi di saluran pencernaan,” kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
Nah, gejala yang ditimbulkan dari obstruksi usus ini, antara lain nyeri perut yang hebat, susah buang air besar, susah kentut, mual dan muntah, hingga pembesaran perut. Susah kentut sendiri dipicu oleh pergerakan usus yang terganggu.
Makanan, cairan, asam lambung, serta gas akan tertumpuk di dalam usus ketika seseorang mengalami obstruksi usus. Jika hal-hal yang menumpuk itu semakin banyak hingga menyebabkan tekanan besar, usus pun bisa sobek dan mengeluarkan isinya ke rongga perut.
Pengobatan obstruksi usus, penyebab serius dari susah kentut
Oleh karena obstruksi usus ini bukanlah kondisi yang main-main, cobalah ingat lagi apakah kondisi susah kentut yang Anda alami disertai gejala-gejala di atas? Jika iya, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Adapun pengobatan obstruksi usus yang biasa dilakukan oleh dokter, yaitu pemasangan selang nasogastrik (selang makan) untuk mengalirkan isi lambung ke luar. Sehingga, keluhan pembengkakan perut bisa dikurangi.
Lalu, pemasangan kateter juga dilakukan untuk mengosongkan kandung kemih pasien. Sedangkan pemberian cairan infus tetap dilakukan demi mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh pasien.
Jika perlengketan sudah menyebar luas, maka dokter akan melakukan operasi terbuka. Sementara, jika obstruksi terjadi karena infeksi atau tumor berukuran kecil, operasi yang dilakukan adalah operasi laparoskopi.
Satu lagi, bagaimana jika kondisi susuh kentut tak diikuti rasa nyeri dan mual, serta Anda jarang menahan kentut dan telah rutin makan makanan berserat? Mungkin saja hal ini dipicu oleh ketegangan fisik dan pikiran Anda.
Cobalah balurkan minyak kayu putih pada bagian perut untuk meredakan gejala kembung dan memancing gas keluar. Selain itu, berolahragalah agar pergerakan usus menjadi lebih lancar.
Itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab susah kentut. Buang jauh-jauh kebiasaan menahan kentut (meski jarang) dan perbanyak asupan berserat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian agar saluran pencernaan lebih sehat. Bila susah kentut disertai gejala lain, seperti perut membengkak dan nyeri yang hebat, segeralah periksa ke dokter.
[MS/ RVS]