Belum usai dengan pandemi COVID-19, saat ini dunia tengah dilanda kekhawatiran baru, yaitu penyakit hepatitis akut. Penyakit ini telah menyebabkan kematian pada anak-anak di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, telah terjadi hampir 200 kasus hepatitis akut pada anak-anak di 16 negara. Sebagian besar kasus berada di Inggris dan Amerika Serikat. Lantas, seperti apa gejala hepatitis akut pada anak? Berikut ini penjelasannya.
Tanda dan Gejala Hepatitis Akut
:format(webp)/article/CkZUoQPQXFZVcJuTZcLbC/original/031701400_1652148666-Untitled_design_-_2022-05-10T092313.716.jpg?w=256&q=100)
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengklasifikasikan gejala hepatitis akut anak kecil sebagai berikut:
- Demam tinggi
- Kelelahan
- Penurunan kesadaran
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Urin berwarna gelap
- Tinja berwarna terang atau pucat
- Nyeri sendi
- Penyakit kuning
“Kemudian, tanda dari hepatitis akut adalah dalam pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan serum aspartate transaminase (AST) atau alanine transaminase (ALT) lebih dari 500 U/L,” tambah dr. Devia.
Kementerian Kesehatan Indonesia juga menyatakan bahwa tiga anak yang meninggal di rumah sakit di Jakarta akibat hepatitis akut menunjukkan gejala, seperti mual, muntah, diare, demam, sakit kuning, kejang, dan kehilangan kesadaran.
Artikel lainnya: Sakit Kuning, Efektifkah Menjemur Bayi Tiap Pagi untuk Mengatasinya?
Sekilas Tentang Hepatitis Akut
Hepatitis akut adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang ditandai dengan peradangan akut pada hati atau cedera pada hepatosit yang mengakibatkan peningkatan indeks fungsi hati.
Melansir jurnal yang diterbitkan National Library of Medicine, secara umum, hepatitis diklasifikasikan menjadi 2, yaitu hepatitis akut atau hepatitis kronis. Keduanya dibedakan berdasarkan durasi peradangan dan kerusakan yang terjadi pada hati.
Jika periode peradangan atau cedera pada hati berlangsung kurang dari enam bulan, ditandai dengan normalisasi tes fungsi hati, kondisi itu disebut hepatitis akut. Sebaliknya, suatu kondisi disebut hepatitis kronis bila peradangan atau cedera hepatoseluler berlangsung lebih dari enam bulan.
Kemudian, dalam kasus hepatitis akut pada anak yang terjadi belakangan ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), telah mengonfirmasi bahwa rata-rata hepatitis akut terjadi pada anak mulai dari usia 1 hingga 6 tahun.
Penyebab infeksi hepatitis akut yang paling umum adalah infeksi virus. Namun, penyakit ini juga dapat diakibatkan oleh penyebab lain, seperti obat-obatan, alkohol, imunologi atau akibat disfungsi saluran empedu, disfungsi hati terkait kehamilan, serta syok atau penyakit metastasis
Dalam catatan CDC, kasus hepatitis akut pertama di Amerika Serikat diidentifikasi pada Oktober 2021 di rumah sakit anak-anak di Alabama. Saat itu, anak-anak yang terkena penyakit ini berada di rumah sakit akibat infeksi SARS-CoV-2.
Setelah diselidiki, mereka yang mengalami hepatitis akut memiliki cedera hati dan infeksi adenovirus. Tes laboratorium mengidentifikasi bahwa beberapa dari anak-anak ini memiliki adenovirus tipe 41.
Penyebaran adenovirus sendiri terjadi dari penularan orang ke orang. Paling sering, virus tersebut menyerang sistem pernapasan. Namun, adenovirus juga bisa menyebabkan penyakit lain, seperti mata merah muda, infeksi kandung kemih, hingga gastroenteritis.
Adapun gejala yang muncul akibat infeksi adenovirus tipe 41, antara lain diare, muntah dan demam, sering juga disertai dengan gejala pernapasan.
Artikel lainnya: Vaksin AstraZeneca Terbuat dari Adenovirus Simpanse, Apakah Itu?
Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak
Kasus hepatitis akut ini telah membuat sebagian orang tua khawatir dan takut. Tapi, alih-alih Anda khawatir berlebihan, sebaiknya lakukan pencegahan-pencegahan agar anak aman dari hepatitis akut.
Dijelaskan oleh dr. Devia, untuk mencegah anak Anda terhindar dari hepatitis akut, lakukan hal berikut ini:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, kemudian juga sebelum memasak atau memberi makan si kecil
- Pastikan Anda memasak makanan dengan aman dan matang
- Usahakan membawa alat makan pribadi atau tidak berbagi barang pribadi dengan orang atau anak lain
- Buang sampah kotoran atau popok sekali pakai dengan baik dan benar
Saran dari dr. Devia, jika Anda menemukan gejala-gejala seperti diare, kuning, anak tidak mau makan, kejang, lesu, dan demam tinggi, segera bawa anak ke rumah sakit, untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan lain seputar hepatitis akut pada anak, atau ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, gunakan layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(PUT/JKT)
Referensi:
WHO. Diakses 2022. Acute hepatitis of unknown aetiology – the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland
WHO. Diakses 2022. Multi-Country – Acute, severe hepatitis of unknown origin in children
WebMD. Diakses 2022. 3 Children in Indonesia Die of Acute Hepatitis
WebMD. Diakses 2022. WHO Reports Multi-Country Hepatitis Outbreak in Children
Stat Pearls. Diakses 2022. Acute Hepatitis
- Diakses 2022. CDC Alerts Providers to Hepatitis Cases of Unknown Origin
Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri
:format(webp)/article/8ZrJ_BBAn2TZZNS5Li0Ka/original/023736800_1652148666-Untitled_design_-_2022-05-10T092203.605.jpg?w=256&q=100)