Maag atau dispepsia merupakan salah satu keluhan yang cukup sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Keluhan yang dialami oleh pasien dapat berupa rasa perih pada lambung, bersendawa, atau rasa nyeri/terbakar di dada.
Perlu diketahui, pada pasien dengan keluhan maag yang belum mendapatkan pemeriksaan penunjang lebih lanjut atau uninvestigated dyspepsia, umumnya terdapat tiga pilihan utama tata laksana yang dapat dilakukan.
Pilihan pertama adalah prosedur ‘test and treat’ atau pemeriksaan untuk Helicobacter pylori. Lalu diberikan tata laksana sesuai bakteri tersebut bila hasilnya positif. Beberpaa penelitian menyebutkan bahwa prosedur ini merupakan yang paling efektif.
Pilihan kedua adalah prosedur endoskopi. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan pada lambung pasien.
Pilihan ketiga adalah terapi empiris dengan obat golongan proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazole. Terapi empiris ini merupakan pilihan yang lebih ekonomis dan sesuai untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Untuk pasien dengan keluhan maag, di mana tidak ditemukan kelainan pada lambung, ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan. Pada kasus-kasus di mana terdapat keluhan begah, kembung, atau rasa perih pada perut akibat jadwal makan tidak teratur, dapat dilakukan pemberian obat golongan antasida untuk menetralkan asam lambung serta mengurangi keluhan yang dirasakan. Untuk mengatasi keluhan mual atau muntah, umumnya dokter memberikan obat-obatan golongan prokinetik atau antagonis reseptor-2.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup juga berperan penting pada tata laksana terkini untuk keluhan nyeri lambung berulang. Umumnya, pasien akan disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam frekuensi yang lebih sering dengan jumlah yang lebih sedikit.
Di samping itu, pasien juga disarankan untuk menghindari asupan yang dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, seperti coklat, kopi, makanan pedas, ataupun makanan dengan kadar asam yang tinggi. Selain itu, aktivitas fisik yang rutin dan teratur juga terbukti dapat mencegah kambuhnya keluhan nyeri lambung. (NB)