Beberapa waktu lalu, produsen susu asal Prancis, yang merupakan produsen susu terbesar kedua di dunia, terpaksa menarik beberapa produk susu formulanya. Keputusan ini diambil sehubungan dengan adanya produk yang terkontaminasi bakteri salmonela.
Akibat kontaminasi tersebut sejumlah bayi harus dirawat di rumah sakit. Sejauh ini, ada 35 bayi di Prancis, dan satu kasus di Spanyol terdampak keracunan salmonela. Ada pula satu kasus yang masih diselidiki terjadi di Yunani. Sejauh ini ada 18 bayi yang mendapatkan perawatan di rumah sakit, dan semuanya sudah dipastikan sembuh.
Penyebab kontaminasi
Pihak berwenang Prancis memberikan pernyataan bahwa ada 38 laporan infeksi Salmonela agona pada rentang waktu Agustus-Desember 2017, dan 36 kasus terkait. Kejadian ini dianggap telah mencoreng nama baik Prancis. Presiden Emmanuel Macron secara tegas mengatakan bahwa tidak ada toleransi bagi perusahaan yang tidak memenuhi dan menghormati peraturan.
Menurut perwakilan dari produsen, laporan akan kontaminasi salmonela terjadi setelah salah satu pabriknya, direnovasi pada musim semi tahun lalu. Jejak bakteri salmonela ditemukan pada sapu dan ubin dekat peralatan pengering di pabrik pada bulan Agustus. Lalu ditemukan lagi pada bulan November. Meski demikian, tidak ada peringatan dalam bentuk apapun karena pihak produsen menganggap tidak ada bukti bahwa produk mereka tercemar.
Namun untuk mencegah merebaknya kejadian ini, produsen memutuskan untuk menarik lebih dari 12 juta boks susu formula, dari peredarannya di 83 negara. Penarikan ini mencakup beberapa merek lainnya.
Selanjutnya
Dampak bakteri salmonela pada anak
Setiap makanan mentah yang berasal dari hewan, seperti daging sapi, unggas, produk susu, telur, dan makanan laut serta beberapa buah-buahan dan sayuran dapat membawa bakteri salmonela. Pengolahan makanan secara tidak tepat atau produk susu yang tidak dipasteurisasi dapat meningkatkan risiko Anda terinfeksi salmonela.
Anak-anak atau orang dengan imunitas lemah lebih rentan terkena infeksi bakteri ini. Menurut dr. Kartika Mayasari, sistem yang paling umum terpengaruh oleh infeksi salmonela adalah sistem pencernaan. Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, gejala-gejalanya adalah: demam tinggi lebih dari 7 hari, mual, kram perut, muntah, diare, dan dehidrasi berat.
Kondisi ini bisa berbahaya jika terjadi perdarahan pada saluran pencernaan. Selain itu, salmonela juga dapat menyebabkan infeksi menjalar ke seluruh organ tubuh melalui darah, atau disebut juga dengan sepsis.
Kontaminasi salmonela dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang akan dikonsumsi. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain:
- Cuci tangan sebelum menyentuh makanan.
- Cuci buah dan sayuran dengan air yang mengalir, bukan di baskom atau wastafel.
- Gunakan dua talenan yang berbeda untuk sayuran dan buah atau bahan makanan mentah lainnya. Jangan biarkan buah bersentuhan dengan makanan mentah.
- Masak daging, unggas, makanan laut, dan telur dengan metode yang tepat.
- Setelah masak, cuci peralatan dan piring dengan sabun cuci piring antibakteri. Talenan atau peralatan masak lainnya harus benar-benar bersih sebelum digunakan.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Anda bisa melindungi diri dan keluarga dari kontaminasi bakteri salmonela. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala infeksi bakteri salmonela seperti yang sudah disebutkan di atas, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[RVS]