Saluran pencernaan atas manusia meliputi meliputi kerongkongan, lambung dan duodenum atau bagian pertama usus kecil. Ada kalanya, satu di antara seluruh organ tersebut mengalami perdarahan.
Disampaikan dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, perdarahan saluran cerna bagian atas umumnya terjadi akibat luka atau peradangan.
Kondisi ini memicu sejumlah gejala, seperti feses berwarna hitam atau berdarah, kulit pucat, kepala pusing, tubuh kelelahan, kram perut, muntah darah, hingga pingsan.
Perdarahan saluran cerna bagian atas dapat bersifat akut maupun kronis. Perdarahan akut dapat terjadi mendadak dan menyebabkan gejala yang parah. Sementara itu, perdarahan kronis bisa berlangsung lama, bahkan hingga berbulan-bulan.
Artikel Lainnya: Bagaimana Kondisi Pencernaan dan Emosi Saling Memengaruhi?
Terdapat beberapa kondisi medis yang mungkin menjadi penyebab perdarahan saluran pencernaan bagian atas, di antaranya:
1. Tukak Lambung
Tukak lambung atau ulkus peptikum merupakan kondisi yang terjadi ketika lapisan lambung dan duodenum mengalami luka. Kondisi ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Selain itu, ulkus peptikum juga bisa terjadi karena lambung mengalami iritasi akibat konsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen dalam jangka panjang.
Kondisi tersebut pun bisa diakibatkan oleh kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan atau terus-menerus.
Tukak lambung umumnya tidak menimbulkan gejala. Jika pun ada, keluhan yang terjadi adalah nyeri perut bagian atas, perut kembung, mual, dan muntah.
2. Esofagitis
Esofagitis merupakan peradangan kerongkongan yang umumnya disebabkan penyakit GERD. Kondisi ini juga dapat terjadi karena infeksi, alergi, maupun efek samping obat-obatan.
Kasus perdarahan saluran cerna atas akibat esofagitis umumnya disertai dengan gejala kesulitan menelan, terasa nyeri di dada saat menelan, mual atau muntah, nafsu makan menurun, dan batuk kronis.
3. Enteritis
Enteritis adalah kondisi meradangnya usus kecil, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus.
Kondisi tersebut juga bisa terjadi akibat efek samping terapi radiasi, konsumsi obat-obatan dan alkohol, serta penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD).
Enteritis yang disebabkan infeksi dapat membuat penderitanya mengalami mual, muntah, diare, kram, dan dubur berdarah.
Artikel Lainnya: Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Anak
4. Sindrom Mallory-Weiss
Sindrom Mallory-Weiss adalah kondisi robeknya jaringan lapisan kerongkongan yang berbatasan dengan lambung. Penyebabnya kerap kali karena muntah dan batuk berkepanjangan.
Sindrom Mallory-Weiss dapat mencetuskan perdarahan hebat. Meski dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa orang dengan kondisi ini membutuhkan perawatan medis lanjutan.
Hal ini dilakukan guna menghentikan perdarahan dan mencegah kehilangan banyak darah.
5. Varises Esofagus
Penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas selanjutnya, yaitu varises esofagus. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah vena di ujung bawah kerongkongan membesar, atau bahkan pecah.
Pecahnya pembuluh darah bisa mencetuskan sejumlah gejala, seperti sakit perut, muntah darah, hingga feses berwarna kehitaman. Kondisi ini biasanya dialami oleh pengidap penyakit hati (liver).
6. Gastritis
Perdarahan saluran pencernaan atas juga dapat disebabkan gastritis. Gangguan kesehatan akibat iritasi dan peradangan lapisan lambung ini dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti nyeri perut bagian atas, mudah kenyang, kehilangan selera makan, dan penurunan berat badan tanpa sebab.
Artikel Lainnya: Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan Pencernaan
7. Kanker
Dalam kondisi yang jarang terjadi, perdarahan saluran cerna bagian atas juga dapat disebabkan oleh kanker kerongkongan.
Jenis keganasan ini umumnya menyebabkan gejala, seperti kesulitan menelan, batuk berkepanjangan, muntah darah, hingga penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Selain kerongkongan, kanker juga dapat menyerang komponen lain di sepanjang saluran pencernaan bagian atas.
Perdarahan saluran cerna bagian atas dapat mengancam jiwa, khususnya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, bila Anda memiliki salah satu faktor penyebab perdarahan saluran pencernaan, jangan tunda untuk berobat ke dokter.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar masalah pencernaan lain kepada dokter, Anda bisa memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)