Pencernaan

Waspadai, 4 Penyebab Tifus yang Sering Disepelekan

dr. Theresia Rina Yunita, 02 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyebab tifus umumnya berkaitan dengan kebersihan yang buruk. Sebaiknya Anda waspada dengan kebiasaan dan aktivitas ini.

Waspadai, 4 Penyebab Tifus yang Sering Disepelekan

Demam tifoid lebih dikenal sebagai penyakti tipes atau tifus, merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii. Bakteri ini paling sering ditularkan melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, sehingga tifus dikaitkan dengan faktor kebersihan lingkungan dan sanitasi.

Ada beberapa penyebab tipes yang mungkin tidak disadari atau sering disepelekan, sehingga ketika periksa ke dokter karena tak enak badan selama berhari-hari, Anda ternyata terdiagnosis tifus.

Perlu Anda ketahui, masa inkubasi dari bakteri Salmonella typhii bervariasi, mulai dari 3 hari hingga 60 hari. Hal ini memengaruhi waktu munculnya gejala sejak pertama kali terinfeksi.

Gejala tipes yang ditimbulkan meliputi demam lebih dari 7 hari dan dapat berlangsung hingga 3 minggu. Selain demam, dapat pula dijumpai keluhan lain berupa lemas, nyeri otot dan persendian, mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri perut, nyeri otot, dan sakit kepala.

Lama perawatan penyakit - yang sering juga disebut tipes - ini bervariasi, umumnya memerlukan waktu tirah baring atau bed rest yang cukup lama, yaitu 2 minggu. Kalau seseorang sudah terjangkit penyakit ini, aktivitas sehari-hari tentunya bakal terganggu.

Artikel Lainnya: Kenali Gejala Tipes dan Komplikasinya Jika Tidak Segera Diobati

 

1 dari 1

Penyebab Tifus yang Sering Disepelekan

Penyakit tifus umumnya berkaitan dengan riwayat kebersihan yang kurang baik. Berikut ini adalah beberapa penyebab tifus yang tak jarang disepelekan.

1. Jajan Sembarangan

Saat jajan sembarangan, kebersihan makanan dan minuman yang dibeli tentunya dipertanyakan, apalagi jika tempatnya terlihat kotor seperti warung atau tempat makan pinggir jalan. Ini tentunya meningkatkan risiko terkena tifus.

Memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsi adalah pilihan yang terbaik. Selain hemat, kebersihan makanan yang Anda konsumsi lebih terjamin.

2. Penggunaan Air Kotor 

Air sangat diperlukan untuk aktivitas sehari-har seperti mandi, masak, dan minum. Air yang terkontaminasi kotoran atau bakteri dapat menyebabkan penyakit. Sebagai contoh, ketika pesan es teh manis atau es kopi di warung pinggir jalan, es batu yang digunakan berasal dari air mentah, tak bersih, atau terkontaminasi. Ini dapat menimbulkan banyak penyakit, termasuk tifus.

3. Jarang Cuci Tangan 

Cuci tangan merupakan tindakan pencegahan terbaik berbagai macam penyakit, terutama penyakit infeksi. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari akan pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

Artikel Lainnya: Pengobatan Tifus dengan Kapsul Cacing

Misalnya sebelum dan sesudah makan, setelah dari toilet, setelah memegang barang atau benda yang sering disentuh banyak orang seperti kenop pintu, pegangan tangga atau eskalator, tombol lift, remote AC, atau setelah bersin dan batuk. Tangan yang kotor dapat terkontaminasi kuman Salmonella typhii.

4. Penggunaan Toilet yang Kotor 

Bakteri Salmonella typhi pada penderita tifus dapat dikeluarkan melalui feses. Nah, sayangnya, setelah dikeluarkan, bakteri ini dapat bertahan dan mengontaminasi toilet. Jika toilet yang terkontaminasi tidak dibersihkan, maka dapat berpotensi menularkan bakteri pada orang yang sehat.

Jika Anda mencurigai adanya gejala tifus, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis tifus. Setelah diagnosis tifus terbukti positif, lakukanlah tips di bawah ini:

  • Bed rest
  • Asupan nutrisi yang sesuai untuk penderita. Bila penderita memiliki kesulitan asupan dikarenakan mual dan muntah, asupan tambahan dapat diberikan melalui cairan infus sesuai anjuran dokter.
  • Pemberian antibiotik sesuai anjuran dokter, dengan mempertimbangkan derajat beratnya penyakit serta sensitivitas individu terhadap antibiotik tersebut.
  • Pemberian obat penurun demam.
  • Pemberian obat untuk gejala-gejala lainnya seperti mual, muntah, nyeri perut, gangguan buang air besar, dan sebagainya. Ini harus sesuai dengan keluhan yang dialami oleh pasien.

Jika kondisi Anda tak memungkinkan untuk dirawat di rumah, dokter akan menyarankan Anda untuk dirawat di rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk mengontrol kondisi Anda, memberikan asupan cairan, serta obat melalui infus.

Percayalah, terkena tifus sungguh tidak mengenakkan, kinerja dan aktivitas pun bisa terdampak. Belum lagi pilihan makanan yang sangat terbatas! Karenanya, penting untuk mengetahui penyebab tifus yang sering disepelekan. Setelah tahu, jangan lagi menganggap sepele, ya.

(RN/ RVS)

Tipes
penyakit tifus
Salmonella Typhii