Banyak orang yang menjadikan stres sebagai alasan mereka merokok. Anggapan bahwa rokok menghilangkan stres memang telah beredar luas di masyarakat. Namun, tahukah Anda kalau merokok sebenarnya malah akan memperparah kondisi stres Anda?
Menurut Kementerian Kesehatan, kebiasaan merokok di Indonesia sudah ditemukan mulai dari usia anak-anak, remaja, hingga berkembang sampai dewasa dengan proporsi tertinggi di usia 30-40 tahun.
Hubungan stres dengan merokok terjalin akibat pada usia produktif tersebut, banyak orang yang mengalami tekanan dalam kehidupannya.
Pada akhirnya, mereka lari memburu rokok untuk menghilangkan stres. Padahal, bukannya menghilangkan stres, dampak merokok justru akan memperparah kondisi tersebut.
Rokok Tidak Menghilangkan Stres?
Banyak yang tidak menyadari bahwa ketika merokok, Anda malah akan mengalami stres jangka panjang. Mengapa ini bisa terjadi?
Perlu Anda tahu, nikotin yang terkandung dalam rokok akan masuk ke pembuluh darah, menuju otak, dan melepaskan neurotransmiter yang disebut dopamin. Inilah yang menimbulkan perasaan nikmat sehingga dianggap dapat mengurangi stres.
Artikel Lainnya: Benarkah Wanita Lebih Sulit Berhenti Merokok?
Nikotin dalam rokok memang dapat mengalihkan stres, tetapi hanya dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu, cara menghilangkan stres dalam jangka panjang tidak bisa mengandalkan rokok.
Sayangnya, banyak orang memilih rokok untuk menghilangkan stres jangka panjang. Padahal, stres yang terjadi tidak akan hilang jika masalah penyebabnya tidak diatasi.
Banyak penelitian mengatakan bahwa tingkat stres pada perokok lebih tinggi ketimbang orang yang tidak merokok. Hal ini diakibatkan oleh kadar dopamin yang akan menurun di dalam otak pada saat tidak merokok.
Akibatnya, perasaan stres akan kembali muncul dan malah akan semakin berat. Dengan begitu, seorang perokok akan terus merokok untuk mengembalikan dopamin ke tingkat sebelumnya.
Hal di atas menjelaskan bahwa dampak merokok dapat memicu perasaan cemas, stres, atau bahkan depresi apabila perokok memberikan jeda untuk tidak merokok.
Di samping itu, stres akan menyebabkan tubuh meningkatkan denyut nadi, tekanan darah, asam lambung, gula darah, dan kolesterol sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Artikel Lainnya: Berhenti Merokok, Berisiko Mengalami Depresi?
Bukan Merokok, Ini Cara Ampuh Hilangkan Stres
Sebelum Anda berpikir bahwa rokok dapat menghilangkan stres, ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi stres. Berikut beberapa cara menghilangkan stres selain merokok:
- Teknik relaksasi pernapasan.
- Ceritakan masalah Anda kepada orang terpercaya untuk memberikan perasaan lega.
- Hindari minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan cokelat. Sebab, kafein dapat meningkatkan rasa cemas.
- Menjalankan hobi.
- Bergerak aktif, misalnya olahraga yang dilakukan secara teratur. Dengan melakukan aktivitas fisik ini, stres dapat diatasi.
- Konsultasi dengan profesional dapat Anda lakukan untuk mendapatkan solusi dari masalah Anda.
Selain beberapa cara menghilangkan stres di atas, Anda juga sebaiknya menghentikan kebiasaan merokok. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:
- Mulailah menemukan alasan kuat dan keinginan dari dalam diri Anda untuk benar-benar berhenti merokok.
- Buatlah rencana untuk mengurangi jumlah rokok yang Anda konsumsi setiap harinya secara bertahap setiap minggu dan hindari penghentian rokok secara mendadak.
- Ketika sedang ada dorongan untuk merokok, coba alihkan perhatian dengan berolahraga, tidur, atau mengunyah permen karet.
- Hindari menjadi perokok pasif dengan menjauhi lingkungan yang banyak asap rokok.
- Tidak ada salahnya juga untuk mengonsultasikan ke psikolog terkait keinginan Anda untuk berhenti merokok.
Kini Anda paham, bukan, bahwa merokok tidak menghilangkan stres dalam jangka panjang? Jadi saat mengalami stres, alih-alih merokok, lakukan kiat-kiat untuk mengatasi stres di atas. Anda juga bisa mengonsultasikan masalah Anda kepada tenaga profesional untuk penanganan yang sesuai.
Ingatlah bahwa dalam hidup pasti ada masalah, tetapi bagaimana Anda mengelolanya yang menjadi kunci dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Semoga bermanfaat.
[WA]