Banyak orang menganggap bahwa makin besar ukuran penis maka makin subur seorang pria. Mungkin Anda salah satu yang berpikir demikian. Anggapan ini sebenarnya jauh dari tepat. Berikut penjelasannya.
Ukuran penis bukan segalanya
Ukuran penis tidak menentukan kesuburan seorang pria, karena organ ini hanya bersifat aksesori dalam fungsi reproduksi, yakni untuk menyalurkan sel sperma ke dalam rahim. Hal yang lebih berperan dalam kesuburan pria justru adalah kualitas dan kuantitas sperma.
Agar subur, pria harus memiliki jumlah sel sperma yang cukup dengan bentuk sel sperma dan gerakan sel sperma yang baik, sehingga dapat membuahi sel ovum. Selain itu, telah dijelaskan bahwa peran penis dalam proses reproduksi adalah sebagai penyalur sperma. Dengan demikian, supaya dapat berfungsi baik dalam menyalurkan sperma, penis haruslah dapat berereksi dengan baik selama berhubungan seksual.
Walau demikian, ada beberapa kondisi kelainan yakni saat seorang pria memiliki mikropenis (penis yang berukuran sangat kecil) karena masalah genetik atau hormonal.
Pada keadaan ini, biasanya proses pembentukan sperma juga terganggu sehingga pria tersebut dapat mengalami masalah kesuburan. Akan tetapi, selama ukuran penis masih di atas 7,6 cm, penis masih dapat melakukan fungsinya dalam membantu proses pembuahan.
Ada satu lagi yang menarik. Beberapa penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hal yang lebih berpengaruh dalam menentukan kesuburan pria bukanlah ukuran penis, melainkan jarak antara anus dengan skrotum (anogenital distance).
Jika jarak anus dengan genital kurang dari dua inci, dikatakan kualitas dan kuantitas sperma kurang baik sehingga pria tersebut kurang subur dibanding pria yang memiliki jarak anus dengan skrotum lebih dari dua inci. Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan mengenai hal ini.
Kiat tingkatkan kesuburan
Banyak hal sehari-hari yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan pria, seperti menjaga berat badan tetap ideal, mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, olahraga teratur, dan beristirahat yang cukup. Selain itu, menjauhi rokok dan alkohol juga penting untuk mencegah radikal bebas yang dapat mengganggu kualitas sperma.
Selanjutnya, menghalau stres juga penting dalam menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh pria. Berendam di air panas terlalu lama juga harus dihindari untuk menjaga suhu testis. Ini dikarenakan suhu testis yang panas dapat mengganggu kualitas dan dan kuantitas sperma.
Pria juga mesti waspada terhadap racun. Paparan terhadap pestisida, timbal, dan racun lainnya dapat memengaruhi jumlah dan kualitas sperma. Gunakan selalu pakaian dan alat pelindung apabila harus berkontak dengan bahan-bahan kimia.
Hal lain yang tak kalah vital adalah dengan menjaga diri agar tak terkena infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Kedua penyakit tersebut dapat menjadi penyebab ketidaksuburan pria. Karena itu, dihimbau agar setia pada satu pasangan seksual dan gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
Walaupun terkesan sepele, sebenarnya kebiasaan-kebiasaan tersebut berpengaruh terhadap tingkat kesuburan Anda.
Nah, kini Anda telah mengetahui bahwa kesuburan seorang pria tidak dapat dilihat dari ukuran penis. Hal yang lebih perlu diperhatikan adalah menjaga kualitas dan kuantitas sperma, serta kemampuan ereksi penis dengan baik. Menerapkan gaya hidup sehat juga tak boleh dilupakan. Semoga bermanfaat!
[RS/ RVS]