Bunyi suara yang dikeluarkan dari mulut ternyata bisa mencerminkan kondisi kesehatan Anda. Waspadalah terhadap perubahan suara yang terjadi, agar Anda dapat lebih peka dengan penyakit yang mungkin saja muncul.
Penyakit yang sebaiknya Anda waspadai
Jika tanda-tanda penyakit biasanya muncul karena bisa dilihat atau dirasakan, kali ini suara ternyata bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang terserang penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa dideteksi lewat perubahan suara:
-
Nodul pita suara
Penyakit ini biasa menyerang orang-orang yang berprofesi lebih banyak menggunakan suara, seperti penyanyi profesional, guru, dan dosen. Biasanya ditandai dengan suara yang sangat serak.
Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, kondisi ini terjadi karena pembengkakan pita suara yang biasa disebut sebagai nodul pita suara atau polip pita suara yang terletak simetris di kedua pita suara.
Cara penyembuhannya adalah dengan mengistirahatkan pita suara melalui puasa bicara, terapi vokal, atau bicara jika diperlukan saja. Terapi vokal atau bicara biasanya dianjurkan oleh dokter ketika keadaan pita suara telah lebih membaik.
Jenis terapi lebih banyak dilakukan untuk mengobati kerusakan nodul pita suara akibat penggunaan vokal yang salah atau berlebihan.
-
Masalah tiroid
Ada dua alasan utama mengapa perubahan dalam suara Anda bisa menandakan adanya gangguan pada kelenjar tiroid.
"Pembesaran tiroid (dikenal sebagai gondok) dapat memberi tekanan, baik pada laring atau pada saraf yang memasoknya, menyebabkan perubahan pada suara," kata Dr Ralph Abraham, konsultan endokrinologi di London Medical.
Tiroid dapat membesar secara perlahan selama bertahun-tahun dan secara bertahap kualitas atau kekuatan suara pasien akan berubah.
Di sisi lain, Ralph menyebut masalah tiroid ini dapat menghancurkan satu sisi saraf yang menyebabkan kelumpuhan satu sisi laring, sehingga hanya satu pita suara yang dapat bergerak.
“Hal ini mengakibatkan hilangnya kekuatan suara hingga suara yang dikeluarkan menjadi seperti bisikan," tegas dr. Ralph.
Alasan kedua adalah ketika kelenjar tidak berfungsi dengan baik akan terjadi pengurangan produksi hormon tiroid yang disebut hipotiroidisme. Kondisi ini menyebabkan retensi cairan dalam tubuh yang kemudian membuat pita suara bengkak dan suara terdengar kasar.
-
Polip hidung
Menurut penelitian, sekitar satu dari 10 orang yang menderita penyakit ini disebabkan oleh infeksi, alergi, atau reaksi kekebalan terhadap sesuatu di lingkungan.
Polip hidung atau sinusitis kronis dapat menyebabkan hidung tersumbat, keluarnya cairan dari depan dan belakang hidung, nyeri wajah, serta menurunnya fungsi indera penciuman. Sebagian dari mereka yang terkena penyakit ini akan mengalami perubahan suara.
“Saat berbicara, suara penderita akan terdengar seperti bergema di hidung dan sinus. Kondisi ini tidak akan membaik sampai saluran napas dibersihkan," jelas Shahzada Ahmed, konsultan THT dan ahli bedah dasar tengkorak di 152 Harley Street.
Polip hidung tidak dapat disembuhkan tetapi keluhannya dapat dikurangi dengan steroid. Ketika pemberian steroid tidak menunjukkan hasil, polip hidung harus diangkat dengan operasi di rumah sakit.
-
Asam lambung
Seseorang dengan penyakit asam lambung atau mag biasanya akan menyadari bahwa mereka mengalaminya ketika terjadi rasa sakit seperti terbakar di dada setiap selesai makan.
Asam lambung banyak disebabkan oleh naiknya cairan asam di pencernaan ke esofagus, yakni tabung yang mengambil makanan dari mulut ke lambung. Hal ini terjadi karena otot di bagian atas perut, yang dikenal sebagai sfingter, dapat melemah dan tidak lagi efektif menghentikan asam yang keluar.
Wanita hamil dan orang yang kelebihan berat badan sering mengalami masalah ini karena terjadi perubahan tekanan di rongga perut. Tanda lain yang jelas dari asam lambung adalah seseorang memiliki suara serak saat bangun tidur di pagi hari.
"Hal ini mungkin terjadi, karena asam yang keluar dari perut saat berbaring rata di malam hari dapat mengganggu tenggorokan, khususnya bagian laring. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan pita suara dan mengubah kualitas suara," ujar Tweedie peneliti dari London Medical.
-
Kanker laring
Kanker laring cukup langka dengan sekitar 2.300 kasus terjadi setiap tahun. Akan tetapi, menurut Peter Rhys Evans, seorang ahli bedah THT yang memiliki spesialisi dalam operasi kanker di Royal Marsden Hospital, London, kanker laring adalah salah satu jenis tumor yang lebih umum ditemukan di tenggorokan.
"Tumor ini menyebabkan perubahan suara pada tahap awal. Suara menjadi serak karena getaran halus yang terjadi pada pita suara ketika ada pembengkakan di tenggorokan," ucap Peter Rhys.
Tanda lain yang harus diwaspadai adalah ketidaknyamanan yang persisten, terutama saat menelan, terasa sakit di telinga atau munculnya benjolan di leher. Jika sudah lebih dari tiga minggu, tanda-tanda tersebut harus diperiksa.
-
Penyakit Parkinson
Perubahan suara dapat menjadi salah satu penanda awal Parkinson. Gejala lainnya termasuk tremor, hilangnya ekspresi wajah, dan kesulitan tidur.Ketika penyakit ber kembang, pasien mungkin akan memiliki suara yang terkesan lebih tenang dari biasanya.
Dijelaskan oleh dr. Roger Eglin dari Universitas Portsmouth, ia melakukan penelitian untuk membantu mereka yang mengidap penyakit Parkinson.
"Saya telah diberi tahu oleh pasien bahwa dia berbicara dengan lebih tenang selama beberapa tahun. Tapi kemudian saya percaya perubahan suara tersebut merupakan tanda Parkinson ketika saya melihat tremor di jempolnya."
Gejala Parkinson sering mengarah pada penurunan kepercayaan diri, karena penderita merasa bahwa mereka diabaikan. Akan tetapi, pada kenyataannya, orang di sekelilingnya mungkin saja sudah cukup berjuang untuk mendengar apa yang mereka katakan.
Setelah Anda mengetahui berbagai kondisi kesehatan yang bisa dideteksi melalui suara, tidak ada salahnya mengecek suara Anda. Jika Anda mengalami perubahan suara seperti yang dijelaskan di atas, segera temui dokter agar mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
[NP/ RVS]