Setiap wanita memiliki masa pertumbuhan yang berbeda-beda. Sekitar 60-80% masa pertumbuhan wanita (maupun pria) dipengaruhi oleh faktor genetik alias keturunan.
Sementara sisanya, 20 hingga 40 persen, faktor pertumbuhan pada wanita (dan pria) didasari oleh asupan gizi serta kondisi lingkungan.
Bicara soal masa pertumbuhan wanita, hal ini tak hanya melibatkan tinggi badan. Bagi wanita yang berusia remaja khususnya, kondisi lain seperti pubertas turut diperhitungkan.
Dijelaskan oleh dr. Kartika Mayasari kepada KlikDokter, masa pubertas dalam kehidupan seseorang biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun.
"Pubertas biasanya berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada wanita, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche),” sambungnya.
Meski demikian, seiring berkembangnya zaman, masa pubertas mungkin saja dimulai lebih awal. Hal ini karena adanya pengaruh gizi atau interaksi sosial.
Dijelaskan kemudian oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter. Menurutnya, tinggi badan tetap bisa bertambahj ika lempeng pada tulang panjang masih terbuka.
"Lempeng pertumbuhan tersebut akan terbuka pada saat wanita memasuki masa pubertas," ujar dr. Astrid.
Nah, yang jadi pertanyaan, sampai kapan lempeng tersebut bisa terus bertumbuh?
Artikel Lainnya: Tips Mempersiapkan Anak Perempuan Memasuki Pubertas
Batas Umur Pertumbuhan Tinggi Badan pada Wanita
Dilansir dari Medical News Today, wanita biasanya memulai dan mengakhiri pubertas lebih cepat daripada pria.
Namun, pada umumnya, pertumbuhan seseorang akan berlangsung selama pubertas hingga menutupnya lempeng pertumbuhan di usia 20-21 tahun.
Dengan kata lain, tenggat waktu tersebut adalah batas pertumbuhan tinggi badan wanita.
Bagi wanita yang ingin mengoptimalkan pertumbuhan tinggi badannya, ia harus melakukannya selama masa pubertas.
“Penambahan tinggi badan wanita akan memuncak selama pubertas. Puncak pertumbuhan biasanya berlangsung pada rentang usia 12-16 tahun," tutur dr. Astrid.
"Setelah usia tersebut, tinggi badan wanita masih mungkin bertambah selama lempeng epifisis belum tertutup, namun berjalan lebih lambat,” lengkapnya.
Perlu Anda tahu, pertumbuhan tinggi badan wanita mencapai puncaknya pada sekitar 2 tahun setelah masa pubertas dimulai. Pada fase ini, wanita bisa bertambah tinggi sekitar 7-10 centimeter.
Kendati demikian, tidak setiap wanita bisa mengalami penambahan tinggi badan hingga rentang yang ditetapkan.
Hal itu dikarenakan masih adanya faktor lain yang juga memengaruhi laju tinggi badan wanita selain pengaruh hormon selama pubertas.
Artikel Lainnya: Inilah 7 Hal yang Menjadi Penyebab Sakit Jantung pada Wanita
Faktor Lain yang Memengaruhi Pertumbuhan Wanita
Selain gejolak hormon yang terjadi selama pubertas, tinggi badan wanita juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:
Makanan Bergizi
Untuk memaksimalkan tinggi badan, asupan gizi yang seimbang memengang peranan yang penting.
Dijelaskan oleh dr. Astrid, protein dan kalsium adalah gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel, serta kekuatan tulang.
Terakhir, untuk menunjang pertumbuhan, dibutuhkan vitamin dan mineral selain kalsium sebagai penguat tulang, yaitu vitamin D dan fosfor.
“Semua vitamin tersebut terangkum dalam makanan, baik hewani seperti ayam dan kerang, atau nabati seperti tempe dan kacang-kacangan," ujar dr. Astrid.
"Selain itu, berbagai kandungan tersebut juga bisa diperoleh dari sayuran hijau,” lanjutnya.
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik seperti olahraga juga turut memengaruhi pertumbuhan tinggi badan yang optimal.
Faktanya, olahraga yang dilakukan secara rutin dan teratur sangat efektif untuk melancarkan aliran darah, serta membantu metabolisme berjalan dengan baik.
Beberapa jenis olahraga yang disarankan adalah berenang, berlari, atau aerobik.
Genetik
Seperti telah disinggung di awal, genetik atau keturunan memegang pengaruh besar pada tinggi badan seseorang.
Jadi, jika Anda lahir dari keluarga yang memiliki kecenderungan bertubuh tinggi, kesempatan untuk memiliki kondisi tubuh yang demikian akan meningkat berlipat ganda.
Obat-obatan
Terdapat beberapa jenis obat golongan antibiotik yang dapat menyebabkan efek samping berupa menghambat pertumbuhan.
Efek samping tersebut bisa terjadi jika obat terkait dikonsumsi oleh anak berusia di bawah usia 10 tahun.
Kelainan Bawaan Lahir
Pada anak perempuan, pubertas sebelum usia 8 tahun dianggap tak biasa. Begitu pula ketika payudara belum tumbuh hingga berusia 13 tahun.
Bila situasi ini benar-benar terjadi, ada baiknya Anda sebagai orang tua mengatasi hal tersebut dengan memeriksakannya ke dokter.
Mengenai hal ini, dr. Ellen Theodora menjelaskan kepada KlikDokter.
“Bila merasa bahwa pubertas terjadi sebelum atau setelah waktu yang umum, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak secara langsung guna dilakukan evaluasi lebih lanjut,” ujarnya.
Tidak hanya itu, wanita dengan penyakit seperti diabetes, gangguan ginjal, tiroid, asma dan kelainan genetik bisa jadi mengalami pubertas yang tertunda.
Akibat adanya hal tersebuta, tumbuh kembang termasuk dalam hal pertambahan tinggi badan juga tidak optimal.
Sebaliknya, kelebihan berat badan bisa memengaruhi kadar hormon dan membuat pubertas datang lebih awal.
Jadi, usahakan Anda para wanita menjaga berat badan tetap ideal agar pertumbuhan dapat berjalan optimal.
Batas pertumbuhan wanita ternyata hingga usia 21 tahun. Faktor yang memengaruhinya pun beragam, seperti telah dijelaskan di atas.
Bila memang Anda para wanita mengalami pertumbuhan yang tidak normal, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
[NP/ RVS]