Bagi Anda yang suka mendengarkan musik atau melakukan panggilan telepon lewat ponsel, bluetooth headphone dapat memudahkan Anda dalam melakukan aktivitas tersebut. Tanpa kabel, pelengkap gawai (gadget) ini sangat praktis digunakan karena bisa tersambung dengan ponsel. Akan tetapi, amankah alat ini bila digunakan terus-menerus?
Bluetooth headphone yang kini tengah menjadi tren bisa Anda dapatkan dengan jenis dan harga yang bervariasi di toko online, mulai dari harga yang paling murah sampai yang paling mahal.
Alat pelengkap gawai ini digemari karena nirkabel, sehingga lebih praktis karena Anda tidak perlu repot-repot mencolok kabel headphone ke ponsel. Cukup sambungkan lewat bluetooth, Anda sudah bisa mendengarkan musik atau melakukan panggilan telepon.
Meski tergolong memudahkan keseharian, bluetooth headphone ini nyatanya bisa membahayakan kesehatan. Ketahui dampaknya agar Anda bisa lebih waspada.
Dampak penggunaan bluetooth headphone
Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, menggunakan headphone dalam jangka waktu yang lama dan volume yang cukup keras akan membuat pendengaran Anda terganggu dan gendang telinga pun rentan rusak.
Namun, lebih daripada itu, 247 ilmuwan dari 42 negara menyatakan keprihatinan mereka tentang efek kesehatan yang terkait dengan paparan medan elektromagnetik (PME) yang dipancarkan dari perangkat nirkabel, termasuk juga bluetooth headphone.
Melansir dari Healthline, para ilmuwan memperingatkan bahwa risiko kesehatan potensial dari PME cukup kronis, termasuk kanker, kerusakan genetik, gangguan neurologis, defisit belajar dan memori, serta gangguan reproduksi.
Para ilmuwan ini telah menyerukan hal tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan PBB untuk untuk mengeluarkan peraturan yang lebih ketat terkait paparan medan elektromagnetik dari perangkat nirkabel. Tujuannya agar orang bisa lebih terlindungi dari dampak kesehatan yang berpotensi berbahaya.
Hal ini pun turut dipertegas dengan apa yang disampaikan oleh Joel M. Moskowitz, PhD, Direktur of The Center for Family and Community Health di University of California, Berkeley, Amerika Serikat.
Ia menyatakan bahwa paparan medan elektromagnetik dalam jangka panjang yang berasal dari bluetooth headphone bisa sangat berbahaya, sehingga penggunaannya perlu dibatasi.
Bahaya radiasi elektromagnetik
Medan elektromagnetik adalah bidang energi yang tidak terlihat, sebab merupakan jenis radiasi yang dihasilkan oleh listrik. Ketika Anda menggunakan bluetooth headphone paparan medan elektromagnetik nonionisasi atau level rendah yang disebut Radiasi Frekuensi Radio (RFR) akan terpancar.
Pada 2011, sebuah badan internasional penelitian kanker mengklasifikasikan jenis radiasi ini sebagai karsinogenik bagi manusia. Klasifikasi ini didasarkan pada peningkatan risiko glioma, sejenis kanker otak dan terkait penggunaan ponsel.
Selanjutnya, pada 2018, penelitian dari National Toxicology Program (NTP) menemukan bahwa paparan RFR tingkat tinggi, seperti pada telepon seluler dengan jaringan 2G dan 3G, dapat menyebabkan kanker pada tikus.
Pertanyaan terbesar yang dihadapi para ilmuwan sekarang adalah bagaimana temuan ini berhubungan dengan manusia dan level spesifik RFR apa yang dapat mengancam kesehatan manusia.
Para ilmuwan mengakui peraturan mengenai paparan medan elektromagnetik saat ini belum memadai. Hanya saja secara umum, menurut Moskowitz, jumlah radiasi yang dipancarkan bluetooth headphone secara signifikan lebih kecil dari apa yang dihasilkan dari ponsel biasa.
Meski demikian, paparan medan elektromagnetik bukan satu-satunya faktor yang dipertaruhkan ketika menyangkut dampak radiasi semacam ini.
Tingkat penyerapan atau jumlah frekuensi radio yang diserap tubuh manusia dari suatu perangkat juga membantu para ilmuwan menentukan seberapa banyak radiasi yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh manusia.
Walaupun bluetooth headphone memancarkan tingkat radiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan ponsel, penempatannya merupakan masalah besar bagi beberapa ahli kesehatan.
"Karena kedekatan perangkat tersebut dengan tubuh atau kepala, maka bahayanya bisa lebih besar," Moskowitz menjelaskan.
Tak hanya itu, durasi penggunaan bluetooth headphone yang terlalu lama juga turut andil sebagai penyebab kerusakan pendengaran pada orang yang menggunakannya. Hal ini dijelaskan kemudian oleh Moskowitz.
"Jika seseorang menggunakan bluetooth headphone selama berjam-jam dalam sehari, paparan radiasi gelombang mikro ke otak bisa sangat besar dan berbahaya," ucapnya.
Tips mencegah radiasi medan elektromagnetik
Setelah menyimak berbagai bahaya dari penggunaan alat pelengkap gadget ini, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan akibat penggunaan bluetooth headphone. Misalnya dengan menggunakan fitur handsfree atau menggunakan headphone yang menggunakan kabel.
"Jika merencanakan panggilan telepon dalam durasi lama, alternatif paling aman adalah dengan menggunakan fitur handsfree di ponsel,” ujar Dr. Santosh Kesari, seorang neuro-onkologis dan ketua departemen neurosains translasi dan neuroterapi di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica, California, AS.
Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mendengarkan musik selama berjam-jam setiap hari, terutama bagi anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan dan lebih sensitif terhadap radiasi.
"Anak-anak berisiko lebih tinggi untuk terpapar radiasi elektromagnetik karena memiliki kepala kecil dan tengkorak yang lebih tipis. Jadi mereka bisa memiliki paparan medan elektromagnetik yang lebih tinggi,” jelas Kesari.
Tindakan pencegahan umum lainnya yang bisa Anda lakukan adalah menjaga letak ponsel setidaknya 25 cm dari wajah saat mendengarkan musik atau melakukan panggilan. "Sebisa mungkin lakukan panggilan hanya ketika sinyal kuat. Karena ketika sinyal buruk, tingkat pancaran radiasinya bisa lebih tinggi," imbuh Moskowitz.
Di zaman melek teknologi saat ini mungkin hampir mustahil untuk menghindari radiasi ponsel, terutama bila Anda menggunakan bluetooth headphone. Akan tetapi, Anda dapat mencoba cara yang telah disarankan di atas untuk mengurangi jumlah paparan. Melek teknologi boleh, tapi bagaimanapun juga kesehatan Anda tetap yang utama.
[NP/ RVS]