Kesehatan Lansia

Lewat Usia 40, Waspadai 10 Gangguan Kesehatan Ini

Krisna Octavianus Dwiputra, 02 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Gangguan kesehatan bisa terjadi pada siapa saja pada beragam usia. Namun, bagi Anda yang sudah melewati usia 40, waspadai 10 gangguan ini.

Lewat Usia 40, Waspadai 10 Gangguan Kesehatan Ini

Pertambahan usia adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Khususnya jika usia Anda mulai melewati 40 tahun, beragam gangguan kesehatan mungkin muncul. Beberapa orang yang sudah melewati usia 40 tahun pun mulai mengeluhkan adanya penurunan kondisi fisik, misalnya mudah lelah dan kemampuan pengelihatan mulai berkurang.

Nah, apa lagi gangguan kesehatan yang banyak menimpa orang di usia 40 tahun? Berikut penjelasannya.

Perut kembung

Jika Anda merasakan perut Anda kembung, Anda perlu berhati-hati. Ini terutama ketika Anda adalah seorang wanita karena bisa jadi itu adalah tanda kanker ovarium.

Kanker ovarium adalah masalah serius bagi wanita berusia di atas 40 tahun. Menurut American Cancer Society, sekitar setengah dari semua kasus terjadi pada wanita 63 tahun atau lebih.

Hal yang sama juga disampaikan dr. Jessica Florencia dari KlikDokter. Menurutnya, perasaan kembung yang sering muncul, menetap, dan tidak menghilang dalam waktu lama adalah salah satu gejala kanker ovarium.

Penglihatan buram

Bagi banyak orang yang sudah melewati usia 40 tahun, penglihatan terganggu adalah masalah yang sering terjadi. Akan tetapi, jangan sepelekan masalah penglihatan yang buram karena bisa jadi itu adalah indikasi masalah serius.

Menurut Cancer Treatment Centers of America, satu tanda awal melanoma adalah penglihatan kabur atau hilangnya sebagian penglihatan. Jadi, jika Anda melihat perubahan pada penglihatan Anda, terutama jika Anda juga melihat perubahan pada kulit Anda, segera periksa ke dokter.

Gusi meradang

Jangan sepelekan gusi yang meradang atau periodontitis. Itu mungkin juga berarti bahwa Anda terkena diabetes tipe 2. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Diabetes Research & Care menemukan bahwa 23 persen subjek dengan periodontitis parah mengalami diabetes, sementara hanya 10 persen dari mereka yang tidak menderita penyakit gusi.

Kenaikan berat badan yang tidak jelas

Anda makan seperti biasa, berolahraga secara teratur, dan bahkan mengonsumsi multivitamin, tapi berat badan malah bertambah? Bisa jadi Anda mengalami gagal jantung! Ketika jantung berhenti memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh, cairan mulai menumpuk. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Jika Anda bertambah berat badan, tapi itu bukan karena diet atau kurang olahraga, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Dilansir dari Harvard Medical School, 10 persen dari semua serangan jantung terjadi sebelum usia 45 tahun.

Berkurangnya kemampuan indra penciuman

Jika indra penciuman Anda lama-lama berkurang kemampuannya, itu bisa jadi Anda mengalami masalah ingatan. Satu studi yang diterbitkan dalam JAMA Neurology menemukan hubungan antara hilangnya kemampuan mengidentifikasi bau secara bertahap dan peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan demensia.

Kegelisahan

Terkadang kecemasan Anda hanyalah stres yang luar biasa. Itu biasa dialami ketika akan takut menghadapi sesuatu. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, kecemasan sebenarnya adalah gejala dari penyakit Parkinson.

Orang biasanya mengaitkan penyakit degeneratif dengan masalah motorik. Namun, studi yang diterbitkan dalam Neurology menemukan bahwa Parkinson juga dapat menyebabkan gejala non-motorik, seperti masalah tidur dan kecemasan. Dalam studi itu, 43 persen dari mereka yang menderita Parkinson menderita kecemasan dibandingkan dengan hanya 10 persen dari mereka yang tidak menderita penyakit tersebut.

Artikel Lainnya: Olahraga yang Aman untuk Usia di Atas 40 Tahun

Kelelahan

Kelelahan memang bisa dialami siapapun, mungkin karena pekerjaan atau kegiatan lain. Namun, jika kelelahan tidak kunjung bisa diatasi, Anda harus segera mengunjungi dokter. Menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, bisa jadi Anda mengalami masalah anemia, hipertoroid, diabetes gangguan autoimun, dan penyakit jantung.

Sakit lutut

Jika Anda merasakan sakit pada bagian dalam lutut tepat oleh persendian, ini bisa menjadi tanda artritis dini atau degenerasi. Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BmedSc, MSc dari KlikDokter, penyakit yang juga disebut rematik ini memang suatu kondisi kesehatan yang melibatkan peradangan pada persendian tubuh.

Disfungsi ereksi

Karena gairah dikendalikan oleh sistem saraf pusat, disfungsi ereksi bisa berarti ada sesuatu yang terjadi pada tubuh Anda, terlepas dari adanya masalah seksual. Ini bisa juga terkait masalah multiple sclerosis. Biasanya gangguan ini terjadi pada usia 20-50 tahun.

Menurut dr. Nitish, multiple sclerosis adalah suatu suatu penyakit pada otak dan saraf tulang belakang atau spinal cord, yang dapat menyebabkan terjadinya kecacatan. Menurut Multiple Sclerosis Society, data menunjukkan bahwa 50-90 persen pria dengan MS mengalami disfungsi seksual.

Kekakuan di leher

Ada banyak penyebab leher kaku, mulai terlalu lama bekerja dengan kondisi membungkuk hingga karena Anda mencoba bantal baru. Namun, jika Anda tidak tahu mengapa leher Anda terasa kaku atau sakit, rasa sakit itu bisa menjadi gejala dari penyakit peradangan langka yang disebut polymyalgia rheumatica. Menurut National Organization for Rare Disorders, penderitaan ini cenderung memengaruhi individu di atas usia 50 tahun.

Oleh karena itu, Anda yang sudah memasuki usia 40 tahun, sebaiknya lebih menjaga kesehatan tubuh. Terapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga. Selain itu, penting juga untuk Anda melakukan cek kesehatan rutin agar dapat mendeteksi keberadaan penyakit sebelum telanjur parah.

[HNS/ RVS]

kelelahangangguan kesehatanBerat BadanSakit LututUsia 40Disfungsi EreksiPerut Kembung

Konsultasi Dokter Terkait