Mengunyah tembakau dan mendiamkannya di dalam rongga mulut hingga kini masih banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat tertentu di Indonesia sebagai suatu tradisi. Padahal, kebiasaan ini dapat merusak kesehatan organ tubuh, termasuk gigi dan mulut.
Tembakau sendiri dapat digunakan dengan cara yang bervariasi. Selain dikunyah dan didiamkan di dalam rongga mulut, tembakau juga dapat dikonsumsi sebagai rokok atau cerutu yang dibakar, kemudian diisap.
Meski sudah banyak orang yang memahami penggunaan tembakau dapat memengaruhi kesehatan organ tubuh mereka, masih sedikit sekali orang yang sadar bahwa mengunyah tembakau juga akan berdampak pada kesehatan gigi dan mulut.
Efek tembakau pada gigi dan mulut
Penggunaan tembakau tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan umum saja, tetapi juga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dapat terjadi karena rongga mulut adalah organ pertama yang terpapar oleh tembakau. Beberapa dampaknya yang dapat terjadi, antara lain :
-
Kerusakan gigi
Baik tembakau dikunyah maupun diisap, konsumsi dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan pada kelenjar saliva.
Sebab, pH saliva dan produksinya mengalami penurunan di dalam mulut, sehingga dapat meningkatkan populasi bakteri kariogenik yang kemudian menimbulkan terjadinya kerusakan gigi atau karies.
-
Perubahan warna
Salah satu efek dari menggunakan tembakau adalah perubahan warna pada gigi. Kondisi ini disebabkan oleh tar dan nikotin yang terdapat di dalamnya.
Itu sebabnya, merokok dapat membuat gigi tampak lebih kuning dalam waktu yang singkat. Sedangkan, orang yang sudah bertahun-tahun merokok warna giginya berubah menjadi cokelat kehitaman.
-
Gangguan indra perasa
Konsumsi tembakau dapat merangsang bagian papilla pada lidah, sehingga lidah menjadi lebih panjang dan warnanya berubah menjadi hitam kecokelatan.
Hal ini kemudian yang mengakibatkan perokok sulit untuk membedakan rasa manis, pahit, ataupun asam karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa.
-
Mempersulit masa penyembuhan
Merokok tembakau menyebabkan Anda kekurangan oksigen dalam aliran darah, sehingga gusi yang terinfeksi sulit untuk sembuh. Selain itu, kondisi dry socket bisa saja terjadi setelah pencabutan gigi akibat dari kebiasaan buruk merokok.
Kondisi ini terjadi ketika gumpalan darah yang terbentuk pada soket terlepas, sehingga tulang dan saraf terbuka, dan menyebabkan sakit gigi.
-
Penyakit gusi
Merokok ternyata juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga penyakit gusi berkembang lebih cepat dan infeksi gusi lebih sulit dilawan. Bila dibiarkan begitu saja, penyakit gusi dapat menyebabkan hilangnya gigi geligi.
-
Kanker mulut
Menurut sebuah penelitian, lebih dari 80 persen kanker mulut terjadi akibat dari konsumsi tembakau. Risiko berkembangnya kanker ini dapat meningkat secara signifikan, seiring dengan jumlah tembakau yang diisap dan juga lamanya waktu Anda mengonsumsi tembakau tersebut.
Hal ini ditunjukkan dalam beberapa tipe lesi yang berwarna merah atau putih, luka yang tak kunjung sembuh, serta adanya pembengkakan sebagai gejala terjadinya kanker.
Itulah beberapa dampak pada kesehatan gigi dan mulut yang akan Anda rasakan bila masih mengunyah tembakau atau mengonsumsinya dalam bentuk rokok. Jadi, bila tak ingin mengalami hal-hal tersebut, sebaiknya segera hindari tembakau dalam bentuk apa pun.
[NP/ RVS]