Anda pasti pernah mendapat bukti pembayaran berupa kertas setelah berbelanja di mini market. Disebut juga kertas thermal, setruk ini juga sering ditemukan saat Anda mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM). Ada yang menyebutkan bahwa kertas tersebut berbahaya bagi kesehatan.
Mungkin sebelumnya Anda tidak pernah membayangkan bahwa secarik kertas kecil itu bisa membahayakan kesehatan. Bagaimana tidak, sehabis menerimanya, biasanya Anda akan langsung meremasnya dan membuangnya ke tempat sampah. Tak jarang, beberapa orang bahkan menyimpannya di dompet.
Soal kertas thermal ini ramai dibicarakan karena dekat dengan keseharian masyarakat. Dalam sebuah pemberitaan bahkan menyebut kertas ini bisa membuat seseorang mengalami kanker payudara, kanker prostat, dan diabetes.
Apa itu kertas thermal?
Kertas ini bertekstur licin dan sering dijadikan bukti pembayaran di kasir. Selain itu, kertas thermal juga sering kali menjadi salah satu kertas yang digunakan untuk faksimile.
Sering disebut juga sebagai kertas gulungan audit, kertas thermal digunakan pada perangkat seperti mesin kasir dan ATM. Permukaan kertas ini biasanya dilapisi dengan campuran zat warna serta matriks yang jika dipanaskan di atas titik leburnya, akan bereaksi dengan asam dan berubah warna.
Hal ini disebabkan oleh kandungan asam reaktan dalam kertas yang juga sering disebut bisphenol A (BPA). Hal ini turut dijelaskan oleh Nancy L. Wayne, PhD, profesor di Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas UCLA. Amerika Serikat.
"Bisphenol adalah bahan kimia yang mengganggu endokrin, sistem kontrol kelenjar yang menghasilkan hormon untuk memengaruhi organ lainnya,” ucapnya.
Nah, seperti disebutkan di atas, BPA inilah yang konon katanya berbahaya bagi kesehatan.
Benarkah berbahaya?
Penggunaan Bisphenol A (BPA) sendiri sebenarnya telah dilarang untuk digunakan dalam botol bayi. Beberapa produsen juga mengeluarkannya dari proses pembuatan botol air dan wadah makanan.
Namun, kertas thermal yang digunakan untuk mesin kasir dan tanda terima lainnya tidak bisa terlepas dari BPA. Memegang, menyimpan, dan meremas kertas ini disebutkan dapat menyebabkan peningkatan kadar bahan kimia di dalam tubuh. Hal ini seperti dipaparkan oleh John Warner, Ph.D, Presiden Warner Babcock Institute for Green Chemistry.
"Ada lebih banyak BPA dalam satu kertas thermal daripada yang biasa terkandung di dalam botol air meski telah digunakan selama bertahun-tahun," ucap Warner.
Sejalan dengan Warner, menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, BPA memang berbahaya seperti yang disebutkan di atas. Hanya saja, kandungan di kertas thermal sebenarnya tidak cukup membahayakan.
"Tidak terbukti menimbulkan bahaya, tetapi BPA itu memang dalam jumlah banyak mengakibatkan gangguan hormonal. Jumlah BPA yang sangat sedikit kemungkinannya juga kecil bisa terserap ke dalam tubuh. Sejauh ini memang belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahayanya," ungkap dr. Theresia.
Perlu diperhatikan, kandungan BPA memang sangat berbahaya. Menurut Profesor Wayne, penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara peningkatan kadar BPA yang terdeteksi dalam urine manusia dan sejumlah masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko keguguran dan kelahiran prematur dan kanker prostat
"Paparan BPA juga dikaitkan dengan perubahan otak dan perkembangan sistem saraf, perubahan perilaku pada anak-anak, terhambatnya pertumbuhan enamel gigi, obesitas, dan penyakit jantung," jelas Wayne kemudian.
Hanya saja, seperti yang telah dijelaskan oleh dr. Theresia, penelitian soal paparan BPA dari kertas thermal tidak terlalu signifikan. Karena faktanya, ada banyak paparan BPA yang lebih berbahaya dibanding dari kertas thermal.
Menurut Laura N. Vandenberg, PhD, direktur program pascasarjana di Sekolah Kesehatan University of Massachusetts, AS, paparan BPA pada kaleng justru lebih besar dan harus diwaspadai.
Namun, ia mengakui bahwa tidak ada dosis "aman" ketika membicarakan masalah paparan BPA. Yang terpenting adalah sebisa mungkin menghindarinya.
Mengurangi paparan BPA dari kertas thermal
Jika Anda orang yang suka berbelanja atau melakukan transaksi di ATM, cobalah ikuti tips berikut ini untuk mengurangi paparan kertas thermal:
- Sehabis melakukan transaksi di ATM, sebisa mungkin hindari mencetak setruk. Akan lebih baik jika tanda terima melalui email saja.
- Jika Anda harus memegangnya, cobalah untuk menyentuh hanya bagian belakangnya, yang mengandung BPA jauh lebih sedikit daripada bagian depan kertas.
- Simpan tanda terima dengan hati-hati. Jika Anda benar-benar membutuhkan tanda terima, letakkan dalam amplop. Sebab, jika ditaruh sembarangan, BPA akan menempel pada tangan, saku, dompet, bahkan uang di dompet Anda.
- Cuci tangan setelah menyentuh setruk berbahan kertas thermal. Gosok segera dengan sabun dan air, jangan lebih dari empat menit setelah menyentuhnya.
- Pakailah sarung tangan berbahan lateks jika pekerjaan Anda mengharuskan bersentuhan dengan kertas thermal.
Jadi, kertas thermal memang diakui berbahaya karena kandungan BPA di dalamnya. Hanya saja, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa kertas ini berdiri sendiri sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan. Untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi akibat paparan kertas thermal, ikuti berbagai tips di atas.
[NP/ RVS]