Sebagian orang mengartikan rasa nyeri yang terjadi di perut sebagai gejala sakit mag. Padahal, gangguan yang terjadi di sekitar perut dan pencernaan tidak selalu mag. Bisa jadi, itu adalah gejala sakit tukak lambung yang tentunya berbeda dengan sakit mag.
Meski dua penyakit yang berbeda, mag dan tukak lambung memiliki hubungan sebab-akibat yang erat. Gejala dan cara pencegahan kambuhnya penyakit ini pun hampir sama.
Sakit Mag
Sakit mag atau gastritis adalah sebuah proses inflamasi atau peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Gangguan kesehatan ini hanya terbatas pada lapisan mukosa dan submukosa lambung.
Proses peradangan dapat disebabkan oleh sistem perlindungan mukosa lambung yang tidak mampu lagi melindungi lambung. Hal ini terjadi akibat paparan berbagai zat iritan yang melukai permukaan dinding lambung secara terus-menerus.
Beberapa gejala yang dirasakan ketika mengalami sakit mag adalah:
- Nyeri tumpul disertai sensasi terbakar di bagian perut atas
- Sering bersendawa
- Perasaan kembung pada perut
- Mual dengan atau tanpa muntah
- Kehilangan selera makan
Artikel Lainnya: Awas, Makanan dan Minuman Ini Bikin Asam Lambung Naik!
Tukak Lambung
Tukak lambung atau peptic ulcer adalah kerusakan pada mukosa lambung yang melibatkan dinding lambung lebih dalam. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peradangan lokal beserta luka di area tersebut.
Tukak lambung merupakan proses perjalanan penyakit lanjutan dari sakit mag yang bersifat kronik jika tidak tertangani dengan baik. Peradangan ini bisa disebut tukak jika luka tersebut telah membuat robekan berdiameter ≥ 5 mm mulai dari submukosa hingga otot mukosa dinding lambung.
Pada sakit mag, hanya terjadi peradangan pada permukaan terluar dinding lambung. Sedangkan pada tukak lambung, telah terjadi kerusakan yang menyebabkan luka lebih dalam atau hilangnya sebagian dinding lambung. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan yang masif dan sangat membahayakan kesehatan Anda.
Gejala tukak lambung bisa dibilang cukup mirip dengan sakit mag. Namun biasanya gejalanya akan timbul lebih parah, berupa:
- Nyeri perut yang hebat
- Dyspepsia (nyeri perut, perut kembung, mulas, mual, dan muntah)
- Sering bersendawa
- Regurgitasi (aliran balik makanan yang sudah masuk kerongkongan)
- Merasa sangat lapar 1-3 jam setelah makan
- Sensasi perih setelah makan
- Perdarahan yang keluar dari kerongkongan ataupun BAB berwarna hitam pekat bercampur gumpalan kehitaman
Artikel Lainnya: Waspada Badan Lemas karena Asam Lambung
Penyebab Mag dan Tukak Lambung
Walaupun mag dan tukak lambung adalah penyakit yang berbeda, faktor penyebab keduanya terbilang sama, yaitu:
- Peningkatan produksi asam lambung akibat pola makan yang tidak teratur beserta tingkat stres psikis yang tinggi.
- Refluks empedu. Refleks kembalinya cairan empedu ke lambung dari saluran empedu (yang menghubungkan ke hati dan kantong empedu).
- Kebiasaan mengonsumsi makanan yang dapat mengiritasi mukosa lambung—seperti terlalu pedas, terlalu panas, berlemak, serta makanan penghasil gas berlebih.
- Konsumsi obat-obatan yang dapat melukai lambung, seperti beberapa jenis antibiotik, obat antinyeri, obat steroid/antiradang, dan lain-lain.
- Infeksi bakteri, seperti Helycobacter pylori ataupun mikroorganisme lain.
- Mengonsumsi alkohol dan tembakau pada rokok yang bisa menyebabkan peradangan pada dinding mukosa lambung.
Untuk mengatasinya, Anda dapat mengonsumsi obat yang memiliki kandungan antasida, inhibitor pompa proton, H2 blocker, dan subsalisilat bismut. Anda juga bisa menggunakan obat dengan formula Hydrotalcite, Magnesium Hydroxide, dan Simethicone.
Bahan-bahan tersebut bekerja cepat dan tahan lama untuk mengatasi gejala sakit mag. Baik gejala seperti perih, nyeri ulu hati, mual, maupun kembung.
Jadi, mag dan tukak lambung adalah dua masalah kesehatan yang berbeda. Meski begitu, dua penyakit itu pada dasarnya disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak teratur. Karena itu, memperbaiki pola makan adalah salah satu pencegahan paling baik.
[HNS/RH]