Gusi bengkak merupakan gangguan kesehatan mulut yang sering dialami masyarakat. Pembengkakan tersebut dapat menjadi tanda penyakit gusi atau infeksi. Kondisi ini berisiko mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat kamu mengunyah makanan.
Tak hanya gigi, gusi juga merupakan bagian penting untuk menunjang kesehatan mulut. Gusi adalah jaringan yang berwarna merah muda dan menutupi tulang rahang. Jaringan gusi ini tebal, berserat, dan dipenuhi oleh pembuluh darah.
Apabila gusi bengkak, jaringan akan tampak menonjol dan bisa menutupi gigi. Ketika bengkak, warna gusi dapat berubah menjadi lebih merah. Selain itu, gusi juga dapat mengeluarkan darah ketika kamu menggosok gigi. Dan saat hal tersebut terjadi, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter, ya.
Lalu, kenapa gusi bisa bengkak? Bagaimana cara mengobati gusi bengkak? Simak penjelasannya di bawah ini.
Berbagai Penyebab Gusi Bengkak
Peradangan di gusi ini biasanya dipicu oleh kebersihan mulut yang buruk. Untuk lebih detailnya, berikut adalah berbagai penyebab gusi bengkak:
1. Penumpukan Plak
Penyebab umum dari gusi bengkak dan sakit adalah penumpukan plak di batas gigi dan garis gusi. Plak merupakan lapisan lengket berwarna putih yang terdiri dari bakteri dan sisa makanan yang tidak tersikat bersih.
Karena gejalanya ringan, banyak orang yang tak sadar bahwa mereka mengalami peradangan pada gusi. Padahal, plak yang dibiarkan tanpa perawatan secara perlahan dapat mengeras dan berubah menjadi karang gigi.
Kalau sudah begini, perawatan gigi dan mulut rumahan tak akan mempan untuk mengatasinya. Sebab, karang gigi hanya dapat dibersihkan dengan bantuan dokter gigi.
Selain itu, peradangan gusi yang tidak segera diatasi dapat bertambah parah dan membuat perlekatan gusi menjadi lepas. Jika hal ini terjadi, gigi bisa goyang, bahkan lepas! Kondisi ini disebut juga sebagai periodontitis.
Artikel lainnya: Gigi Mendadak Sakit padahal Tidak Bolong, Kenapa ya?
2. Kehamilan
Gusi bengkak sering dialami oleh ibu hamil. Peningkatan hormon yang diproduksi tubuh selama hamil dapat meningkatkan aliran darah di gusi.
Peningkatan aliran darah tersebut bisa membuat gusi lebih mudah teriritasi, sehingga rentan mengalami pembengkakan.
3. Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang terjadi saat menstruasi, hamil, selesai melahirkan, dan menyusui juga dapat menjadi penyebab gusi bengkak.
Perubahan hormon dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab infeksi gusi. Alhasil, di masa-masa perubahan hormon, peluang terjadinya radang gusi pada wanita jadi lebih tinggi.
4. Malnutrisi
Kekurangan vitamin, khususnya vitamin B dan vitamin C, dapat menyebabkan gusi bengkak. Sebagai contoh, vitamin C berperan penting dalam menjaga dan memperbaiki gigi dan gusi.
Jika kadar vitamin C di dalam tubuh terlalu rendah, kamu bisa mengalami penyakit skorbut. Penyakit tersebut dapat mengakibatkan terjadinya anemia dan gusi bengkak.
5. Penggunaan Pil Kontrasepsi
Penggunaan pil kontrasepsi bisa memicu radang gusi pada wanita. Sebab, pil kontrasepsi dapat meningkatkan kadar hormon seperti estrogen dan progesteron di dalam tubuh.
Hormon-hormon tersebut bisa menyulut terjadinya radang gusi berlebihan, walaupun tanpa adanya penumpukan plak gigi. Hal ini dapat menimbulkan bengkak di gusi.
Gejala seperti gusi bengkak dan berdarah bisa muncul setelah sebulan mengonsumsi pil kontrasepsi. Kondisi pembengkakan dapat terjadi di gigi depan bagian rahang bawah.
Artikel lainnya: Prosedur Cangkok Gusi untuk Mengatasi Resesi Gusi
6. Pemakaian Gigi Palsu yang Terlalu Cekat
Gigi palsu lepasan banyak digunakan oleh orang dewasa sampai lanjut usia. Karena pembuatannya sederhana, maka banyak orang yang menganggap sepele sehingga membuatnya di tukang gigi.
Sayangnya, banyak sekali ditemukan kasus gigi palsu lepasan yang terlalu cekat dan tidak pas. Pembuatan gigi palsu lepasan yang salah bisa menyebabkan gusi tertekan dan terhimpit. Hal ini bisa membuat gusi meradang, bengkak, dan sakit.
7. Jarang Kontrol Behel Gigi
Pengguna behel wajib kontrol rutin ke dokter gigi setiap 2-3 minggu sekali. Hal ini perlu dilakukan supaya perawatan behel berlangsung dengan baik dan kondisi gigi tetap terjaga kebersihannya.
Namun nyatanya, banyak pengguna behel yang sering mengabaikan kontrol rutin ke dokter. Jarang kontrol dapat membuat sisa makanan dan plak menumpuk di sekitar gigi dan behel.
Jika dibiarkan, hal tersebut dapat mencetuskan terjadinya radang gusi. Lalu, bila tidak segera diatasi ke dokter gigi, gusi bisa mengalami bengkak, bahkan bisa sampai menutupi mahkota gigi.
8. Tambalan Gigi Rusak
Penambalan gigi merupakan tindakan untuk memperbaiki struktur gigi yang rusak sekaligus mengembalikan fungsi pengunyahan. Selain itu, penambalan gigi ini penting dilakukan untuk menutup jalan masuknya kuman ke dalam gigi.
Akan tetapi, tambalan gigi bisa saja mengalami kerusakan seperti terkikis, lepas, atau retak. Faktor pemicu kerusakan bisa berupa kualitas dari tambalan gigi, teknik pengerjaannya, lama pemakaian, dan lainnya.
Apabila tambalan gigi rusak, maka bisa timbul gejala gigi ngilu atau sakit saat mengunyah. Jika gejala tersebut diabaikan, maka dapat terjadi infeksi di gigi dan gusi sehingga mencetuskan bengkak.
9. Sisa Makanan yang Tersangkut di Gigi
Sisa makanan dapat tersangkut di celah gigi, lubang gigi, atau tambalan gigi yang rusak. Sisa makanan yang tersangkut ini sering kali sulit untuk dibersihkan dengan sikat gigi.
Sebagian orang umumnya akan berusaha mengeluarkan sisa makanan dengan tusuk gigi. Namun, hal itu malah mendorong sisa makanan masuk ke dalam celah, lubang, atau tambalan yang lebih dalam.
Jika tidak dibersihkan dengan tuntas oleh dokter gigi, gusi di bagian tersebut bisa meradang dan menjadi penyebab gusi bengkak dan sakit.
Artikel lainnya: Beberapa Penyebab Gusi Pucat yang Harus Anda Waspadai
10. Konsumsi Obat Antikejang
Penggunaan obat antikejang untuk penyakit epilepsi bisa memicu pembengkakan pada gusi.
Pada tahap awal, gusi mungkin akan tampak menonjol di sekitar gigi-gigi. Lalu, tonjolan gusi tersebut dapat bertambah ukurannya sampai menutup mahkota gigi.
11. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok bisa menyebabkan penyakit gusi, di mana salah satu gejalanya adalah gusi bengkak.
Hal ini terjadi karena zat racun di dalam rokok dapat melemahkan tentara sistem imun kamu, sehingga membuatnya sulit untuk melawan infeksi gusi tersebut.
Tak hanya itu, merokok juga bisa menghambat penyembuhan pada gusi yang sudah terinfeksi.
Perokok memiliki risiko dua kali lebih besar terkena penyakit gusi dibanding bukan perokok. Semakin sering dan lama merokok, risiko terkena penyakit gusi semakin besar.
Lebih lanjut, terapi untuk penyembuhan penyakit gusi hasilnya tidak akan sama pada orang yang merokok.
12. Efek Samping Radioterapi dan Kemoterapi
Efek samping tindakan radioterapi dan kemoterapi bisa menimbulkan gusi bengkak, namun hal ini jarang terjadi.
Karena, efek samping yang umum terjadi di dalam rongga mulut akibat radioterapi dan kemoterapi adalah peradangan pada mukosa mulut, perubahan fungsi kelenjar ludah, karies akibat radiasi, dan perubahan gusi ringan.
13. Infeksi Gigi
Infeksi gigi bisa terjadi karena gigi berlubang yang tidak dilakukan penambalan. Kuman di dalam gigi akan masuk ke tempat saraf, yang kemudian mengakibatkan infeksi gigi atau pulpitis.
Pulpitis yang tidak dirawat bisa menyebabkan abses gusi, yang ditandai dengan gusi bengkak.
Untuk menyembuhkan keluhan ini, kamu memerlukan pengobatan ditambah dengan tindakan di dokter gigi. Jika pada tahap ini tidak dilakukan perawatan, maka bisa memperluas abses gigi ke daerah leher dan dapat berakibat fatal.
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Berikut ini berbagai cara mengatasi gusi bengkak yang bisa kamu lakukan:
1. Sikat Gigi Rutin
Sikat gigi minimal sebanyak dua kali sehari, dengan teknik yang tepat. Lakukan penyikatan gigi selama dua menit agar efektif dalam membersihkan plak yang dapat memperparah gusi bengkak.
2. Bersihkan Sela-Sela Gigi
Bersihkan sela gigi dengan benang gigi atau sikat interdental. Tindakan ini bertujuan untuk membersihkan sela gigi dari sisa makanan yang tersangkut, yang berisiko menyebabkan gusi bengkak.
3. Kumur Air Garam
Berkumur air garam dapat menjadi salah satu cara untuk mengempeskan gusi bengkak dan membersihkan mulut dari bakteri.
Kamu dapat mencampurkan 2-3 sendok teh garam ke segelas air hangat. Gunakan larutan tersebut untuk berkumur-kumur, lakukan setidaknya tiga kali sehari sampai rasa sakit reda.
4. Minum Banyak Air
Cara mengobati gusi bengkak berikutnya adalah dengan minum air. Mengonsumsi air dalam jumlah cukup bisa merangsang produksi air liur dan melemahkan bakteri di mulut.
Artikel lainnya: Penyebab Gusi Sakit yang Harus Diwaspadai
5. Kompres Air Dingin
Mengompres air dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan di gusi. Kamu bisa menggunakan es batu yang dibungkus dengan kain bersih, lalu tempelkan selama beberapa saat di gusi yang bengkak.
6. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
Kamu bisa makan buah stroberi dan kiwi karena kaya akan vitamin C dan baik untuk kesehatan mulut. Lalu, konsumsilah makanan yang mengandung sifat antibakteri, misal bawang putih.
Tak hanya itu, ada jamur shitake yang mengandung senyawa lentinan untuk mencegah radang gusi.
Kamu bisa juga mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian karena mengandung fosfor, magnesium, kalium, seng, dan kalsium yang baik untuk kesehatan gigi serta gusi.
Lalu, konsumsilah makanan seperti apel, seledri, serta sayuran yang rendah asam dan kaya serat untuk meningkatkan produksi air liur.
7. Stop Merokok dan Minum Alkohol
Hindari kebiasaan buruk seperti merokok atau minuman beralkohol karena dapat memperparah kondisi pembengkakan gusi.
8. Bersihkan Karang Gigi
Melakukan prosedur pembersihan karang gigi dengan cara scaling atau root planing dapat membersihkan bakteri di sekitar akar gigi dan celah gusi. Karena itu, cara ini ampuh untuk mengatasi gusi bengkak akibat penumpukan karang gigi.
9. Kumur Larutan Chlorhexidine
Untuk menghilangkan gusi bengkak, salah satu caranya bisa dengan berkumur menggunakan larutan yang mengandung chlorhexidine.
10. Hentikan Konsumsi Obat Tertentu
Kamu bisa menghentikan dan mengganti pemakaian obat-obatan yang memicu terjadinya pembengkakan gusi. Beberapa jenis obat gusi bengkak di antaranya seperti paracetamol, ibuprofen, hingga naproxen. Jangan lupa untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu, ya.
11. Oleskan Gel
Mengoleskan gel yang mengandung asam hialuronat dan aloe vera dapat menjadi cara mengobati gusi bengkak yang luka karena trauma.
Bila gusi bengkak tak kunjung sembuh, lakukan pemeriksaan ke dokter gigi agar bisa diketahui penyebabnya dan kamu segera mendapatkan perawatan yang tepat.
Apabila kamu memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan gusi, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter gigi.
[RS]
Berikut ini berbagai cara mengatasi gusi bengkak yang bisa kamu lakukan:
Sikat Gigi Rutin
Sikat gigi minimal sebanyak dua kali sehari, dengan teknik yang tepat. Lakukan penyikatan gigi selama dua menit agar efektif dalam membersihkan plak yang dapat memperparah gusi bengkak.
Bersihkan Sela-Sela Gigi
Bersihkan sela gigi dengan benang gigi atau sikat interdental. Tindakan ini bertujuan untuk membersihkan sela gigi dari sisa makanan yang tersangkut, yang berisiko menyebabkan gusi bengkak.
Kumur Air Garam
Berkumur air garam dapat menjadi salah satu cara untuk mengempeskan gusi bengkak dan membersihkan mulut dari bakteri.
Kamu dapat mencampurkan 2-3 sendok teh garam ke segelas air hangat. Gunakan larutan tersebut untuk berkumur-kumur, lakukan setidaknya tiga kali sehari sampai rasa sakit reda.
Minum Banyak Air
Cara mengobati gusi bengkak berikutnya adalah dengan minum air. Mengonsumsi air dalam jumlah cukup bisa merangsang produksi air liur dan melemahkan bakteri di mulut.
Artikel lainnya: Penyebab Gusi Sakit yang Harus Diwaspadai
Kompres Air Dingin
Mengompres air dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan di gusi. Kamu bisa menggunakan es batu yang dibungkus dengan kain bersih, lalu tempelkan selama beberapa saat di gusi yang bengkak.
Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
Kamu bisa makan buah stroberi dan kiwi karena kaya akan vitamin C dan baik untuk kesehatan mulut. Lalu, konsumsilah makanan yang mengandung sifat antibakteri, misal bawang putih.
Tak hanya itu, ada jamur shitake yang mengandung senyawa lentinan untuk mencegah radang gusi.
Kamu bisa juga mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian karena mengandung fosfor, magnesium, kalium, seng, dan kalsium yang baik untuk kesehatan gigi serta gusi.
Lalu, konsumsilah makanan seperti apel, seledri, serta sayuran yang rendah asam dan kaya serat untuk meningkatkan produksi air liur.
Stop Merokok dan Minum Alkohol
Hindari kebiasaan buruk seperti merokok atau minuman beralkohol karena dapat memperparah kondisi pembengkakan gusi.
Bersihkan Karang Gigi
Melakukan prosedur pembersihan karang gigi dengan cara scaling atau root planing dapat membersihkan bakteri di sekitar akar gigi dan celah gusi. Karena itu, cara ini ampuh untuk mengatasi gusi bengkak akibat penumpukan karang gigi.
Kumur Larutan Chlorhexidine
Untuk menghilangkan gusi bengkak, salah satu caranya bisa dengan berkumur menggunakan larutan yang mengandung chlorhexidine.
Hentikan Konsumsi Obat Tertentu
Kamu bisa menghentikan dan mengganti pemakaian obat-obatan yang memicu terjadinya pembengkakan gusi. Beberapa jenis obat gusi bengkak di antaranya seperti paracetamol, ibuprofen, hingga naproxen. Jangan lupa untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu, ya.
Oleskan Gel
Mengoleskan gel yang mengandung asam hialuronat dan aloe vera dapat menjadi cara mengobati gusi bengkak yang luka karena trauma.
Bila gusi bengkak tak kunjung sembuh, lakukan pemeriksaan ke dokter gigi agar bisa diketahui penyebabnya dan kamu segera mendapatkan perawatan yang tepat.
Apabila kamu memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan gusi, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter gigi.
[RS]