Gangguan pencernaan merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Penyebabnya pun beragam, mulai dari konsumsi makanan tidak sehat dan infeksi virus. Namun, ada satu mitos yang sering disalahkan atas masalah pencernaan, yaitu konsumsi salak.
Hanya sekadar mitos
Sayangnya, cukup banyak orang yang meyakini mitos seputar makan salak dan membuatnya jadi ragu untuk mengonsumsi buah yang memiliki nama lain snake fruit ini. Padahal, mitos mengenai salak dan susah buang air besar tidak pernah dapat dibuktikan kebenarannya.
Menurut pandangan medis, salak justru sangat aman untuk dikonsumsi dan tidak menyebabkan masalah pencernaan, selama dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan masih dalam keadaan bagus atau tidak busuk.
“Sebenarnya, salak merupakan buah yang baik untuk melancarkan pencernaan. Sebab, daging buah dan kulit ari salak tinggi akan kandungan serat dan tanin,” ujar dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter.
Fakta tentang salak
Buah salak mengandung sejumlah nutrisi seperti kalsium, tanin, saponin, flavonoid, dan beta karoten. Oleh sebab itu, salak dipercaya memiliki sejumlah manfaat kesehatan, salah satunya untuk mengatasi masalah gangguan pencernaan.
“Kandungan taninnya bisa berfungsi sebagai obat anti diare. Selain itu, tanin juga bisa mengatasi gangguan pencernaan lainnya. Anda disarankan untuk mengonsumsi buah salak bersamaan dengan kulit halusnya (epidermis) guna mencegah sembelit,” jelas dr. Adeline.
Namun, tidak hanya mengatasi masalah gangguan pencernaan. Salak juga memiliki beberapa manfaat lainnya untuk kesehatan.
Mulai dari memperkuat otot dan sendi, mengatur kekentalan darah, menjaga kepadatan dan kekuatan tulang, serta meningkatkan fungsi saraf di seluruh bagian tubuh. Sebab, salak juga mengandung mineral penting, seperti zat besi dan kalsium.
Selain itu, salak juga bisa menjadi sumber vitamin C alami bagi tubuh. Anda membutuhkan asupan vitamin C dari makanan dan minuman karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Fungsi vitamin C itu sendiri adalah untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak.
“Vitamin C juga penting untuk memicu produksi kolagen, yang berfungsi untuk menjaga kulit senantiasa kenyal dan lembut, serta agar otot-otot Anda tetap lentur dan tidak kaku saat menjalankan aktivitas sehari-hari,” tambah dr. Adeline.
Bahkan, menurut beberapa penelitian, salak juga kaya akan kandungan antioksidan, yang bisa berperan untuk mencegah penyakit kardiovaskular, kanker, dan autoimun.
Daftar makanan yang memicu gangguan pencernaan
Untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, Anda memang harus selalu memperhatikan apa dikonsumsi. Tapi, salak bukanlah salah satu yang harus Anda hindari. Adapun daftar makanan yang harus Anda hindari, yaitu:
1. Makanan Pedas
Makanan yang memiliki rasa pedas memang sudah sangat dekat dengan lidah orang Indonesia. Tapi sayangnya, makanan pedas bisa menjadi pemicu utama gangguan pencernaan.
Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, makanan dengan citra rasa pedas dapat membuat keluhan sakit perut jadi semakin parah karena bisa menyebabkan iritasi pada lapisan lambung.
2. Makanan Asam
Makanan yang memiliki rasa asam, seperti lemon, jeruk nipis, mangga muda, dan sebagainya, juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Sebab, makanan dengan asam tinggi bisa mengiritasi lambung dan memicu peningkatan asam lambung.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan dan minuman asam jika Anda sedang mengalami gangguan pencernaan.
3. Makanan yang Mengandung Lemak
Makanan berlemak seperti junk food dan gorengan memang sangat lezat untuk disantap.
Namun sayangnya, lemak yang terdapat dalam dua makanan ini bisa merangsang kontraksi pada saluran pencernaan Anda. Alhasil, pengosongan lambung menjadi lebih lambat dan Anda akan sulit buang air besar.
Camilan seperti keripik kentang atau camilan dalam kemasan juga kaya akan pengawet dan garam. Mengonsumsi makanan ini dalam jumlah berlebih juga bisa membuat perut Anda jadi tidak nyaman dan terasa begah.
4. Susu dan Produk Olahan lainnya
Jika Anda didiagnosis mengalami intoleransi laktosa, maka mengonsumsi produk susu dan produk olahan lainnya juga bisa menyebabkan gejala kembung, diare, dan perut terasa begah.
Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki intoleransi laktosa, sangat dianjurkan untuk menjauhi produk susu dan beralihlah ke susu kedelai atau susu almon.
Nah, setelah mengetahui fakta tentang manfaat buah salak di atas, apakah Anda masih percaya dengan mitos buah salak sebabkan gangguan pencernaan? Selain mengonsumsi salak, agar tubuh Anda tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit, perkaya juga asupan nutrisi Anda dengan buah-buahan lainnya serta berolahraga secara rutin.
[MS/ RH]