Bagi sebagian orang, kucing menjadi binatang peliharaan kesayangan. Saking sayangnya, sebagian orang rela tidur bersama kucing sepanjang malam. Rupanya, ini bukanlah perilaku yang asing bagi para pencinta kucing.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat memperkirakan bahwa sekitar 50 persen pemilik hewan peliharaan di Amerika Serikat mengizinkan hewan peliharaan tidur di tempat tidur bersama mereka. Bagi beberapa orang, membiarkan kucing tidur di tempat tidur setiap malam dapat memberikan rasa aman, baik secara emosional maupun fisik.
Selain itu, dilansir dari Healthline, memiliki “tamu” di tempat tidur dapat mengurangi stres sekaligus menghadirkan kehangatan dan kenyamanan. Anda pun lebih terbantu untuk tidur lebih cepat.
Amankah Tidur dengan Kucing?
Meski ada beberapa manfaat, dapatkah Anda tetap aman saat tidur bersama kucing kesayangan Anda? Menjawab hal tersebut, dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter menjelaskan, aman atau tidaknya tidur bersama kucing kembali kepada kondisi kesehatan orang tersebut dan kebersihan hewan itu sendiri.
"Semuanya tergantung kucing dan orang tersebut. Kalau si kucing dirawat dengan baik, dibersihkan dengan teratur, dipastikan tidak ada kuman; sementara si pemilik tidak ada sensitivitas, seperti asma kalau kena bulu kucing atau tidak sedang program hamil, tidak ada masalah," ujar dr. Dyan Mega saat dikonfirmasi.
Namun, jangan sekali-kali Anda mencoba tidur bersama kucing kalau punya sensitivitas terhadap bulunya. Pasalnya, hal itu akan merugikan diri Anda sendiri.
"Kalau kucing tidak dirawat atau tidak dijaga kebersihannya, dan bulunya rontok, itu bisa memicu iritasi kulit. Sementara kalau Anda punya saluran napas yang sensitif, itu bisa mencetuskan asma atau infeksi saluran napas," tutur dr. Dyan Mega.
Meski aman, tidak disarankan
Meski demikian, tidur bersama kucing peliharaan sepanjang malam pada dasarnya tidak disarankan. Usahakan sebisa mungkin tidak tidur di kasur yang sama. Tidak selalu di kandang, Anda bisa menyediakan tempat khusus kucing di dekat ranjang Anda.
"Sebaiknya kucing punya tempat untuk tidur sendiri, tidak bersama Anda. Kucing itu kan hewan berbulu. Jadi sangat mungkin ada beberapa bulu rontok yang bakal menempel di kasur, bantal, dan selimut Anda. Belum lagi kalau ada kutu. Ini bisa mengontaminasi tempat tidur Anda,” kata dr. Dyan Mega.
Selain itu, ditambahkan dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, siklus tidur hewan sering kali berbeda dengan manusia.
"Binatang peliharaan seperti kucing misalnya, merupakan hewan malam yang kerap terbangun di malam hari. Dia lalu ingin bermain dan malah mengganggu tidur Anda," ujar dr. Nadia.
Pastikan juga bayi atau balita Anda tidak tidur dengan kucing peliharaan. Menurut dr. Nadia, anak-anak kerap iseng menyentuh binatang peliharaan yang sedang tertidur. Hal itu dapat akan menimbulkan refleks binatang peliharaan, yakni mencakar bahkan menggigit si Kecil.
Anda juga tidak disarankan tidur bersama kucing bila hewan tersebut belum divaksin. Meski Anda rajin membersihkan tubuhnya atau membawanya ke salon hewan, kalau belum divaksin, jangan biarkan kucing tidur dengan Anda.
"Hewan peliharaan—bagaimanapun bersihnya Anda merawat—tetap dapat berpotensi menyebarkan penyakit ke manusia atau disebut dengan zoonosis. Jadi, selain harus bersih, pastikan binatang peliharaan Anda sudah tervaksinasi dan dilakukan pemeriksaan atau skrining parasit binatang (seperti kutu) secara rutin," ungkap dr. Nadia.
Aman atau tidaknya Anda tidur bersama kucing peliharaan tergantung pada kesehatan diri dan kucing Anda. Saat kesehatan Anda dan kebersihan kucing terjaga dengan baik, tidur dengan kucing boleh saja dilakukan. Akan tetapi, bagaimanapun aktivitas ini tidak disarankan. Lebih baik, biarkan kucing tidur tempat lain.
[HNS/RPA]