Saat mengunyah sesuatu, lalu ada bunyi seperti “krek”. Selanjutnya, terasa gigi sakit. Itu tandanya gigi Anda retak. Penyebabnya ada banyak, salah satunya akibat mengunyah makanan tertentu.
Lapisan enamel gigi merupakan bagian tubuh yang paling keras. Saking kerasnya, sampai-sampai membuatnya juga bersifat rapuh dan bisa retak atau patah.
Gigi yang retak bisa saja tak tampak jelas, karena garis retaknya sangat tipis layaknya helai rambut. Walaupun tipis, tetap akan muncul rasa ngilu atau sakit saat menggigit makan, atau terkena makanan manis, panas, maupun dingin.
Penyebab Gigi Retak
Semua gigi berisiko mengalami retak maupun patah. Namun, gigi yang rapuh umumnya lebih mudah mengalaminya. Penyebab gigi menjadi rapuh dan mudah retak antara lain seperti berikut ini.
- Gigi berlubang yang tidak ditambal dan gigi dengan tambalan yang luas dapat membuat gigi tersebut menjadi rapuh, sehingga mudah retak.
- Punya kebiasaan menggemeretakkan gigi (bruksisme) sehingga bisa membuat enamel gigi menjadi aus.
- Kebiasaan sering mengonsumsi makanan atau minuman yang asam. Misalnya, jus buah, kopi, begitu juga makanan pedas dapat membuat lapisan enamel retak, sehingga pori-pori di permukaan gigi terbuka.
- Makanan manis dapat “menarik perhatian” kuman, dan selanjutnya kuman akan membuat enamel jadi keropos.
- Penderita penyakit asam lambung dan GERD dapat menyebabkan gas asam naik ke rongga mulut, dimana akan merusak enamel gigi.
- Orang yang mengalami gangguan makan.
- Orang yang sering minum minuman beralkohol hingga membuatnya muntah. Muntah tersebut mengandung asam yang dapat membuat enamel gigi menjadi larut.
- Enamel gigi pada orang berusia lanjut di atas 50 tahun akan mengalami penurunan. Menurut studi dalam Journal of Endodontics, hampir 2/3 pasien yang mengalami gigi retak usianya lebih dari 50 tahun.
Faktor lain yang menyebabkan gigi mudah retak antara lain adalah trauma. Misalnya, jatuh atau kecelakaan, berolahraga kontak fisik tanpa menggunakan mouthguard, serta menggigit makanan yang keras.
Artikel Lainnya: Gigi Retak atau Patah? Ini Cara Menanganinya
Daftar Makanan Penyebab Gigi Retak
Adapun daftar makanan yang bisa menyebabkan gigi mudah retak adalah:
1. Popcorn
Popcorn atau berondong yang sudah matang biasanya lembut seperti kapas dan aman untuk gigi. Namun, kadang ada yang belum “meletus”, sehingga masih berbentuk biji jagung.
Nah, ini yang bisa bikin gigi retak bila sampai tergigit. Sedikit tip untuk menghindari menggigit biji jagung tersebut, goyangkan wadahnya agar bijinya turun ke dasar wadah.
Lebih baik ambil popcorn dari bagian teratas, karena bagian bawah biasanya bercampur dengan berondong yang setengah matang atau belum meletus.
2. Permen yang Manis dan Keras
Permen yang keras bisa bikin gigi retak bila digigit, terutama di bagian geraham. Selain itu, chocolate bar yang dibekukan (ya, sebagian orang senang melakukannya) teksturnya jadi sangat keras.
Ini bisa tak baik untuk gigi yang sudah rapuh. Cara yang paling aman untuk mengonsumsi permen keras dan manis adalah dengan mengisapnya hingga lumer atau larut. Ingat, konsumsinya jangan berlebihan, ya!
3. Es Batu
Minuman dingin dengan es batu memang terasa lebih enak. Namun, ingat kembali fungsi es batu—untuk mendinginkan, bukan untuk dikunyah.
Mengunyah es batu (termasuk es loli) sebelumnya esnya cair dapat menyebabkan garis retak pada gigi. Bila kebiasaan ini berlanjut, garis retak ini akan menyebabkan gigi sensitif terhadap suhu dingin dan panas.
Artikel Lainnya: Gigi Patah, Berbahayakah Bila Dibiarkan?
4. Tulang Iga dan Sayap Ayam
Banyak orang yang menikmati sajian iga, misalnya iga bakar, dan chicken wing alias sayap ayam dengan menggigitnya langsung. Bila tulangnya tak sengaja tergigit, gigi depan terancam retak.
Amannya, gunakan pisau dan garpu untuk memisahkan daging dan tulangnya, setelah itu baru menikmatinya.
5. Buah dengan Biji
Buah-buahan dengan biji di dalamnya seperti olive, anggur, ceri, atau persik, umumnya sudah tersedia tanpa biji. Namun, kadang ada juga yang dijual utuh dengan bijinya, dan tak jarang bijinya tersebut tak sengaja tergigit.
6. Kacang-kacangan
Sebagai camilan, kacang-kacangan memang nikmat dan menyehatkan. Namun, terkadang teksurnya yang keras bisa membahayakan gigi.
Sebagai contoh, beberapa orang suka menggunakan giginya untuk membuka kacang dari kulitnya, misalnya kacang tanah atau pistachio (atau biji-bijian seperti kuaci).
Bila itu jadi kebiasaan, permukaan gigi akan terkikis sedikit demi sedikit, sehingga gigi jadi gampang retak atau patah.
Tak hanya itu, kadang serpihan kulit kacang tersebut bisa terselip di gusi. Hal ini dapat membuat gusi iritasi dan sakit.
Mulai sekarang, hati-hatilah dengan apa yang Anda makan. Mengonsumsi makanan bertekstur keras tidak dilarang. Namun, makanlah dengan hati-hati sehingga Anda terhindar dari risiko gigi retak dan tetap bisa menikmati makanan tersebut.
Bila tak sengaja menggigit makanan yang keras dan gigi sakit terus-menerus saat menggigit atau mengunyah, sebaiknya menemui dokter gigi. Jika Anda masih ingin tahu informasi seputar gigi retak, coba cek fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(RN/AYU)