Kanker payudara adalah satu dari dua jenis keganasan yang paling sering ditemukan di Indonesia.
Penyakit tersebut umumnya menyerang wanita, meski tak menutup kemungkinan untuk terjadi pada pria.
Penderita kanker payudara mesti segera melakukan pengobatan, agar sel-sel abnormal tidak menyebar dan menyebabkan berbagai komplikasi merugikan.
Salah satu teknik pengobatan kanker payudara yang umum dilakukan adalah prosedur mastektomi ganda.
Mengenal Prosedur Mastektomi Ganda
Mastektomi ganda adalah prosedur pengangkatan jaringan payudara pada kedua sisi. Prosedur ini paling sering dilakukan pada orang yang berisiko tinggi terkena kanker payudara.
Selain itu, juga pada mereka yang sudah mengalami mutasi gen BRCA. Gen yang berperan dalam keberadaan kanker payudara.
Dalam sebagian kasus, mastektomi ganda biasanya dikombinasikan dengan mastektomi nipple-sparing alias hanya menyisakan bagian puting.
Prosedur ini biasanya disertai dengan radioterapi untuk mencegah sel kanker kembali tumbuh pada area puting.
Artikel Lainnya: Kiat Memilih Bra yang Tepat Usai Operasi Kanker Payudara
Selain itu, ada pula prosedur mastektomi ganda yang dikombinasikan dengan mastektomi total.
Dalam prosedur ini, dokter akan mengangkat seluruh bagian payudara; termasuk puting, jaringan payudara, dan areola. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk pengidap kanker stadium lanjut.
“Untuk menentukan mastektomi, sebenarnya tergantung dari seberapa luas sel-sel kanker yang ada di payudara. Tapi kalau memang ganas, biasanya akan diangkat semuanya; termasuk bagian puting, areola, jaringan sekitar payudara, dan sebagainya,” jelas dr. Dyah Novita Anggraini.
Efek Samping Prosedur Mastektomi Ganda
Sama seperti metode operasi lainnya, mastektomi ganda juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang dimaksud, antara lain:
1. Nyeri Bekas Operasi
Rasa nyeri merupakan efek samping yang paling sering dirasakan oleh orang yang baru saja melakukan prosedur mastektomi.
Keluhan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam jangka waktu yang tidak menentu.
Pasien bisa minum obat atau menggunakan krim topikal yang diberikan oleh dokter untuk mengurangi rasa nyeri di luka bekas operasi.
Artikel Lainnya: Kanker Payudara, Berapa Lama Penderita Bisa Bertahan?
2. Pembengkakan di Area Operasi
Prosedur mastektomi juga bisa menyebabkan pembengkakan di area bekas operasi. Kondisi ini termasuk wajar, dan dapat hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Akan tetapi, jika bengkak tidak kunjung membaik setelah beberapa saat, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
3. Ruang Gerak Terbatas
Setelah melakukan operasi kanker payudara, dr. Dyah Novita mengatakan bahwa ruang gerak penderita menjadi lebih terbatas. Kondisi tersebut utamanya dirasakan pada bagian lengan dan bahu.
4. Kelelahan
Pasien yang telah menjalani terapi mastektomi cenderung akan merasa lelah selama beberapa hari. Mereka pun mungkin sulit untuk merasa nyaman di tempat tidur.
Artikel Lainnya: Ke Mana Saja Kanker Payudara Dapat Menyebar?
5. Nyeri Saraf
Nyeri saraf atau neuropati di dinding dada juga mungkin dirasakan sebagai efek samping prosedur mastektomi. Keluhan tersebut bisa pula dirasakan pada area ketiak, lengan, dan bahu.
Meski tak dapat hilang sepenuhnya, keluhan biasanya akan membaik seiring waktu. Jika dirasa mengganggu, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter.
Mastektomi ganda adalah salah satu prosedur medis yang dapat membantu mengembalikan kualitas hidup penderita kanker payudara.
Jika Anda punya pertanyaan terkait prosedur tersebut, silakan konsultasikan lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)