Beberapa media ramai memberitakan pelaku pelecehan seksual yang baru saja selesai dari masa tahanannya. Ia bahkan disambut dengan sangat meriah dan diundang di acara televisi.
Kembalinya pelaku di dunia entertainment menimbulkan protes dari masyarakat. Mereka berpendapat hal itu dapat berdampak buruk pada mental korban.
Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, dampak glorifikasi pelaku pelecehan seksual dapat menyasar pada korban dan masyarakat luas.
Dampak Buruk Glorifikasi Pelaku Pelecehan Seksual pada Korban
Berikut ini beberapa efek buruk glorifikasi pelaku pelecehan seksual pada psikis korban:
1. Kembali Memunculkan Trauma
Menurut Gracia, untuk orang yang pernah menjadi korban pelecehan, dampak dari glorifikasi pelaku yaitu bisa menimbulkan kembali trauma yang pernah ada.
Gracia menuturkan, korban pelecehan seksual dapat mengembangkan trauma serius. Traumanya paling sering dikaitkan dengan PTSD, depresi, penyalahgunaan zat, dan efek kesehatan lainnya yang merugikan.
Stres pascatrauma atau PTSD pada anak-anak yang mengalami pelecehan ditandai dengan sejumlah gejala.
Contohnya, teringat terus-menerus peristiwa traumatis yang terjadi, serta menghindari orang, tempat, dan peristiwa yang berkaitan dengan penganiayaan pada korban.
Artikel Lainnya: Mengapa Ada Orang yang Tak Sadar Lakukan Pelecehan Seksual?
Tidak jarang anak juga akan merasa takut, bersalah, atau malu karena peristiwa pelecehan yang dialami. Anak juga akan menunjukkan sikap kewaspadaan berlebih, lekas marah, atau perubahan suasana hati lainnya.
“Dengan melihat wajah pelaku ada di mana-mana, dampak pada korban adalah menjadi trigger yang memicu trauma-trauma atau perasaan-perasaan tidak nyaman akibat pelecehan yang pernah mereka dapatkan,” jelas psikolog Gracia.
2. Membuat Korban Merasa Tidak Aman
Menurut National Sexual Violence Resource Center, Amerika Serikat, 1 dari 3 wanita dan 1 dari 6 pria mengalami beberapa bentuk kekerasan seksual dalam hidup mereka. Sebagian besar korban mengenal pelakunya.
Karena itulah, tidak jarang para penyintas kekerasan seksual sulit meminta pertolongan karena takut tidak dipercaya atau malah diejek. Korban hanya bisa berusaha menjauhi atau menghindari pelaku pelecehan.
Dengan adanya glorifikasi pelaku pelecehan, korban dapat merasa tidak aman. Ia akan merasa ketakutan dan terus kembali mengingat peristiwa pelecehan yang membuatnya trauma.
3. Korban Merasa Tidak Adil
Salah satu dampak lain dari membiarkan pelaku pelecehan seksual tampil kembali di muka publik adalah korban pelecehan merasa tidak mendapat keadilan.
Pelaku memang sudah menjalankan hukuman. Namun, tetap saja glorifikasi pelaku tidak adil bagi korban.
“Bisa berdampak buruk kembali bagi psikis mereka [korban]. Mungkin muncul perasaan tidak diperlakukan secara adil, dianggap dampak yang mereka rasakan tidak signifikan di mata masyarakat, dan sebagainya,” ucap Gracia.
Dampak Buruk Glorifikasi Pelaku Pelecehan Seksual pada Masyarakat
Gracia menilai glorifikasi pelaku pelecehan juga dapat berdampak pada masyarakat. Namun, dampaknya bisa macam-macam, tergantung persepsi masyarakat tentang pemahaman tindakan pelecehan seksual.
1. Perilaku Pelecehan Bisa Dianggap Lumrah
Nyatanya banyak masyarakat yang belum benar-benar paham betapa besar dampak buruk dari pelecehan, dan seberapa signifikan perilaku itu menghancurkan hidup korban.
Bahkan, bagi beberapa orang yang belum benar-benar matang dalam berpikir, bisa saja mereka menjadi punya persepsi bahwa perilaku pelecehan adalah hal sepele. Akibatnya, mereka tidak peduli pada perasaan korban.
“Banyak yang sebatas tahu tapi belum mengerti. Jadi, ketika ada glorifikasi semacam ini, bisa saja ada yang jadinya mengesankan perilaku pelecehan sebagai hal yang tidak signifikan atau lebih kurang peduli,” ungkap Gracia.
Artikel Lainnya: Dampak Pelecehan Seksual Sesama Jenis pada Korban
2. Perilaku Pelecehan Dianggap Bisa Diterima Masyarakat
Bagi masyarakat yang sejak awal menganggap sebuah pelecehan sebagai hal yang lumrah, adanya glorifikasi pelaku dapat semakin menguatkan persepsinya bahwa perilaku pelecehan bukanlah hal yang salah dan dapat diterima masyarakat.
“Dengan orang menonton pelaku pelecehan diperlakukan dengan disambut, dimaafkan, dan diterima masyarakat, dapat membuat sebagian orang berpikir ini hal yang tidak apa-apa. Ini bisa mengarahkan mereka untuk melakukan hal yang sama,” jelas Gracia.
Glorifikasi pelaku pelecehan seksual bukanlah hal yang benar. Semua pihak perlu memahami dan menyikapi masalah pelecehan dengan lebih bijak.
Bila Anda atau kerabat dekat mengalami gangguan psikis akibat pelecehan seksual, jangan ragu untuk konsultasi lewat LiveChat psikolog.
(FR/AYU)