7 Kesalahan yang Membuat Anda Hamil Meski KB

Metode keluarga berencana (KB) yang berbasis hormon seperti pil dan suntikan berkala merupakan alat kontrasepsi yang populer karena mudah didapat dan terjangkau. Meski efektivitasnya tinggi, tapi kedua jenis KB ini bisa gagal, artinya tetap bisa membuat Anda hamil.

7 kesalahan yang membuat Anda hamil meski KB

Ada banyak hal yang tetap bisa membuat Anda hamil meski sudah KB. Apalagi, bila Anda tanpa sengaja melakukan kesalahan-kesalahan di bawah ini:

1. Mengalami muntah dan diare

Bila Anda muntah dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi pil KB, itu sama saja seperti Anda tidak mengonsumsinya sama sekali. Ini pun berlaku bila Anda mengalami diare yang berlangsung lebih dari 24 jam.

2. Tidak mengonsumsi pil KB pada waktu yang sama setiap harinya

Pil KB 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan bila digunakan secara sempurna (perfect use), dalam arti mengonsumsi pil tersebut harus pada waktu yang sama setiap harinya, dan tidak pernah lupa satu hari pun untuk mengonsumsinya.

Penggunaan pada umumnya (typical use) hanya memberikan efektivitas sekitar 91 persen. Namun jika pil tidak dikonsumsi secara disiplin, angka kegagalan dalam mencegah kehamilan bisa meningkat dari 1 persen menjadi 9 persen.

Pil KB harus diminum pada waktu yang sama sebab telah dirancang sedemikian rupa agar dapat secara konstan mempertahankan kadar hormon reproduksi di dalam tubuh wanita. Bila waktu konsumsi tidak sama, bahkan lupa diminum, kadar hormon dapat turun drastis. Kondisi ini akan memicu ovulasi atau pelepasan sel telur, sehingga peluang hamil meningkat.

3. Lupa minum pil KB atau melakukan suntik KB

Peluang hamil akan jauh lebih tinggi bila Anda lupa minum pil KB atau melakukan suntik KB sesuai jadwal. Lupa meminum pil KB selama satu hari biasanya masih tidak masalah, tapi Anda harus mengonsumsi dua butir sekaligus keesokan harinya. Namun, bila pil KB lupa diminum selama 2 hari atau lebih berturut-turut, kemungkinan hamil sangat tinggi. Karena itu, sebaiknya gunakan pula kondom selama 7 hari begitu Anda sadar ada dosis pil atau suntik KB yang terlewatkan.

4. Penyimpanan pil KB tidak tepat

Kualitas dan efektivitas kerja pil KB akan terjaga selama disimpan dalam temperatur di bawah 25 Celcius. Karenanya, pil KB yang tertinggal di mobil, tersimpan di dalam dompet, atau tempat lain yang bersuhu hangat sangat mungkin rusak dan tak lagi dapat bekerja dengan efektif. Bila tak yakin akan kualitas pil KB Anda, gunakan perlindungan ekstra seperti kondom hingga Anda mendapatkan pil KB yang baru.

5. Baru saja memulai menggunakan KB

Pil atau suntik KB baru mulai bekerja setelah 7 hari pertama digunakan. Jadi, bila pil atau suntik KB mulai digunakan segera setelah haid berakhir, Anda akan aman. Sedangkan bila hari mulai digunakannya pil atau suntik KB bersifat acak, atau pada salah satu hari saat pertengahan bulan, gunakan kondom selama 7 hari sebagai perlindungan ekstra untuk mencegah kehamilan.

6. Mengonsumsi alkohol

Konsumsi alkohol juga dapat mengurangi efektivitas pil KB. Ini karena alkohol memengaruhi kerja organ hati. Pada dasarnya, apa pun yang memengaruhi fungsi hati akan juga memengaruhi penyerapan kandungan aktif pil KB di dalam tubuh.

7. Obat-obatan tertentu

Beberapa obat kejang seperti fenitoin dan karbamazepin dapat menurunkan efektivitas KB hormonal. Begitupun dengan obat antituberkulosis rifampisin, beberapa obat antijamur, dan anti-HIV. Bila Anda mengonsumsi salah satu jenis obat ini, metode KB non hormonal seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) akan lebih efektif dalam mencegah kehamilan.

Sama seperti obat-obatan pada umumnya, efektivitas kontrasepsi hormonal seperti pil dan suntik KB akan optimal bila digunakan sesuai petunjuk. Jika tidak, jangan heran jika di kemudian hari Anda hamil meski masih menggunakan KB. Maka dari itu, ingatlah untuk sebisa mungkin melakukan kesalahan-kesalahan di atas, bahkan yang terkesan sepele, agar efektivitas KB tidak menurun.

[RN/ RVS]