Menopause merupakan proses yang alami yang terjadi pada tiap wanita. Kondisi ini ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi selama 12 bulan. Menopause rata-rata terjadi di usia 43–57 tahun, namun tidak ada cara pasti untuk memprediksi datangnya keadaan ini.
Wanita yang menopause akan mengalami berbagai gejala. Beberapa di antaranya adalah hot flashes, vagina kering, gangguan mood, peningkatan berat badan dan metabolisme melambat. Akibat adanya keluhan tersebut, dr. Nadia Octavia dari KlikDokter mengatakan bahwa menopause sering dianggap sebagai suatu keadaan yang menakutkan oleh sebagian wanita.
“Pada umumnya menopause dialami pada usia 41–55 tahun, tergantung dari siklus reproduksi normal wanita tersebut. Namun untuk beberapa kasus, menopause dapat terjadi lebih cepat atau dikenal dengan premature ovarian failure yang terjadi sebelum usia 40 tahun,” kata dr. Nadia.
Makanan untuk wanita menopause
Menopause sebetulnya tak perlu ditakuti. Anda bisa menghadapi keadaan tersebut dengan persiapan yang matang. Hal ini dapat dimulai dari pemilihan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Beberapa makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi wanita menopause, antara lain:
-
Kalsium
Kadar estrogen mengalami penurunan yang signifikan selama menopause. Keadaan ini membuat kebutuhan kalsium wanita mengalami peningkatan. Jika kebutuhan tersebut tidak tercukupi, pengeroposan tulang akan lebih cepat terjadi.
Karenanya, bagi wanita menopause yang tidak menggunakan pengganti estrogen, dirinya dianjurkan untuk mendapatkan 1.200 miligram kalsium per hari. Kalsium bisa didapatkan dari susu, keju, dan yoghurt.
-
Vitamin D
Vitamin D sangatlah penting untuk melindungi tulang Anda selama menopause. Susu dan turunan produknya, seperti yoghurt dan keju, juga berkhasiat dan mengandung vitamin D.
-
Buah dan sayur
Metabolisme melambat seiring bertambahnya usia, dan wanita di usia pertengahan empat puluh cenderung menjadi lebih tidak aktif. Hal tersebut malah akan menambah berat badan―salah satu gejala menopause yang paling ditakuti.
Dengan mengonsumsi buah dan sayuran yang rendah kalori, Anda dapat membantu mengurangi berat badan sekaligus mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan agar tetap sehat.
-
Zat besi
Kebutuhan zat besi Anda sebenarnya mengalami penurunan selama masa menopause. Karena itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan seperti potongan daging sapi, telur, atau serealia pada porsi yang sesuai. Kesemuanya mengandung kandungan zat besi, yang baik untuk menunjang kesehatan tubuh selama menopause.
-
Kedelai
Beberapa ahli berpendapat bahwa kedelai mampu mengatasi keluhan hot flash saat menopause. Ini karena kedelai mengandung senyawa isoflavon, yang mampu menjadi duplikat estrogen di dalam tubuh.
-
Biji-bijian utuh
Beberapa biji-bijian, seperti gandum potong baja, quinoa, barley, dan beras merah, menyediakan vitamin B yang membantu meningkatkan energi, mengelola stres, dan menjaga fungsi sistem pencernaan saat menopause.
Di samping itu, asam folat dan serat dalam biji-bijian juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular yang mengintai wanita menopause.
-
Air
Wanita menopause wajib mengonsumsi air putih pada jumlah yang tepat setiap hari. Hal ini bertujuan agar keluhan kulit dan vagina kering tidak bertambah parah. Di samping itu, minum air putih juga membantu mengurangi perut kembung yang terjadi akibat perubahan hormon.
Konsumsi makanan di atas pada porsi yang tepat, agar Anda mampu menghadapi masa menopause dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa untuk mengimbangi konsumsi makanan di atas dengan kegiatan positif, seperti olahraga dan berkonsultasi segala hal terkait kesehatan Anda pada dokter.
[NB/ RVS]