Mengenal Tes Estradiol, Pemeriksaan untuk Kesuburan Wanita

Masalah reproduksi pada wanita bisa dideteksi melalui tes estradiol. Disampaikan oleh dr. Gia Pratama, estradiol merupakan salah satu hormon seks wanita yang termasuk dalam kelompok estrogen.

Hormon ini diproduksi oleh indung telur (ovarium) pada wanita. Dalam jumlah yang lebih kecil diproduksi oleh testis pria.

Ingin tahu lebih jelas mengenai tes estradiol? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Tes Estradiol?

Sesuai penuturan dr. Gia Pratama, tes estradiol adalah metode untuk mengukur kadar hormon estradiol dalam darah.

Hormon estradiol berperan penting dalam pengaturan siklus menstruasi, perkembangan dan fungsi organ reproduksi, serta pemeliharaan kesehatan tulang pada wanita.

Artikel Lainnya: Kenali Fungsi Tuba Falopi dan Gangguan Kesehatannya

Tujuan Tes Estradiol

Dokter meminta kamu untuk mengikuti tes estradiol untuk beberapa tujuan, di antaranya:

1. Menilai Fungsi Ovarium

Tes estradiol dapat membantu mengevaluasi fungsi ovarium pada wanita yang mengalami ketidakseimbangan hormon atau masalah menstruasi.

Hasil tes ini dapat memberikan informasi tentang tingkat hormon estradiol yang diproduksi oleh indung telur.

2. Menilai Kesuburan

Pada wanita yang mengalami kesulitan untuk hamil, pemeriksaan kadar estradiol dapat dilakukan sebagai bagian dari penilaian kesuburan.

Kadar estradiol yang tepat diperlukan untuk proses ovulasi yang normal. Hasil pemeriksaan dapat membantu mengidentifikasi masalah hormonal yang mungkin mempengaruhi kemampuan untuk hamil.

3. Memantau Terapi Hormon

Tes estradiol juga dapat dilakukan pada wanita yang menjalani terapi hormon, seperti terapi penggantian hormon (hormone replacement therapy/HRT) atau siklus pengobatan infertilitas.

"Pemantauan kadar estradiol dapat membantu menilai respons terhadap terapi dan memastikan bahwa tingkat hormon berada dalam rentang yang diinginkan", ungkap dr. Gia.

Seperti Apa Proses Tes Estradiol?

Pemeriksaan kadar estradiol dilakukan seperti tes darah pada umumnya, yakni pengambilan sampel darah dari pembuluh darah di lengan atau tangan.

Sampel darah kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur kadar estradiol.

Pada tes ini, dokter mungkin juga merekomendasikan kamu untuk menjalani tes kesehatan lain, di antaranya:

• Follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) untuk masalah dan pengobatan menopause
• FSH, hormon perangsang tiroid/tiroksin bebas (TSH/FT4), dan prolaktin, hormon yang dibutuhkan untuk produksi ASI, jika menstruasi kamu berhenti.
• FSH dan LH untuk pubertas dini.
• TSH, prolaktin, FSH, dan LH untuk masalah infertilitas pria dan wanita

Artikel Lainnya: 5 Suplemen Vitamin yang Dibutuhkan Wanita Menopause

Hasil Pembacaan Tes Estradiol

Hasil tes dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, dan hal lainnya.

Hasil tes biasanya dilaporkan dalam satuan picogram per mililiter (pg/mL) atau nanomol per liter (nmol/L).

Tingkat normal untuk estradiol, meliputi:

• 30 hingga 400 pg/mL untuk wanita premenopause
• 0 hingga 30 pg/mL untuk wanita pascamenopause
• 10 sampai 50 pg/mL untuk pria

Jika hasil lebih rendah, itu mungkin menandakan kamu mengalami kegagalan ovarium, juga disebut menopause dini, atau estrogen rendah akibat penurunan berat badan yang cepat atau anoreksia.

Jika hasil lebih tinggi, ini mungkin menunjukkan tumor ovarium, tumor testis, atau tumor pada kelenjar adrenal.

Artikel Lainnya: Perut Buncit Saat Menopause, Berbahayakah?

Itulah serba-serbi yang perlu kamu tahu mengenai cek hormon estradiol. Konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menjalani tes ini. Jika ternyata kamu membutuhkan tes ini, booking pemeriksaan estradiol dengan menggunakan layanan medis dan lab KlikDokter.

Kamu bisa berkonsultasi dengan mudah dan cepat lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Selain itu, dapatkan juga berbagai informasi seputar #JagaSehatmu yang tepercaya di aplikasi KlikDokter.

(NM)