Reproduksi

Beberapa Hal yang Dapat Memicu Infeksi Rahim

dr. Sara Elise Wijono MRes., 12 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Infeksi rahim atau endometritis sering menyerang wanita usia reproduktif. Apa saja pemicu infeksi ini?

Beberapa Hal yang Dapat Memicu Infeksi Rahim

Endometritis adalah peradangan pada lapisan rahim yang disebabkan oleh proses infeksi. Infeksi rahim ini biasanya tidak mengancam jiwa, namun perlu diatasi segera dan umumnya sembuh dengan antibiotik.

Endometritis dapat dibagi menjadi endometritis terkait kehamilan dan endometritis yang tidak terkait kehamilan. Bila tidak berhubungan dengan kehamilan, kondisinya disebut penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID). 

Endometritis sering dikaitkan dengan pembengkakan tuba falopi (salpingitis), ovarium (ooforitis), dan peritoneum pelvis (peritonitis pelvis).

Berikut penyebab infeksi rahim atau faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya secara umum:

1. Penggunaan Alat Kontrasepsi Tertentu 

Langkah-langkah Pemasangan Alat Kontrasepsi IUD atau KB Spiral

Bagian alat kontrasepsi yang berada di vagina dapat berfungsi sebagai jalur bagi organisme untuk naik ke dalam rahim, misalnya penempatan perangkat intrauterine (IUD).

Pemasangan IUD dapat menjadi penyebab infeksi rahim pada wanita.

Artikel lainnya: Mitos dan Fakta Alat Kontrasepsi

2. Prosedur Medis

Kamu mungkin berisiko mengalami endometritis setelah menjalani prosedur medis yang mengharuskan untuk memasukkan alat ke rahim lewat serviks (leher rahim). Tindakan ini bisa memberi jalan bagi bakteri untuk masuk ke rahim dan menimbulkan infeksi.

Prosedur medis yang dapat meningkatkan risiko endometritis antara lain histeroskopi dan kuretase (pengikisan uterus).

3. Infeksi Menular Seksual

Umumnya penyebab endometritis adalah beberapa infeksi yaitu infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore. Nah, cervicitis (peradangan mulut rahim) sekunder akibat infeksi gonore atau klamidia juga dapat timbul. 

Endometritis dapat terjadi bersamaan dengan kondisi lain di daerah panggul seperti cervicitis. Kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.

Aktivitas seksual berisiko yang tidak menggunakan alat pengaman atau berganti pasangan seksual juga meningkatkan risiko timbulnya IMS.

Artikel lainnya: Awas, Ibu yang Habis Melahirkan Bisa Kena Infeksi Puerperalis!

4. Kebiasaan Douching

Douching atau bilas vagina dengan cairan pembersih vagina dapat menjadi penyebab infeksi rahim. 

Penggunaan cairan pembersih vagina dapat merusak keseimbangan pH vagina. Hal ini memungkinkan mikroorganisme penyebab infeksi untuk tumbuh.

Semua wanita memiliki bakteri normal vagina yang dapat berkembang menjadi infeksi atau endometritis bila ada perubahan suasana atau keseimbangan flora normal vagina. 

Perubahan tersebut terjadi akibat kurang memperhatikan kebersihan, menurunnya daya tahan tubuh, dan lainnya.

5. Keguguran dan Persalinan

Ini yang Harus Dilakukan Setelah Ibu Mengalami Keguguran

Wanita juga berisiko terkena infeksi yang dapat menyebabkan endometritis setelah mengalami keguguran atau setelah melahirkan. 

Risiko infeksi rahim meningkat terutama setelah persalinan yang memakan waktu lama atau persalinan dengan operasi seksio sesarea.

Artikel lainnya: Makanan yang Baik untuk Kesehatan Rahim

6. Infeksi Lainnya

Infeksi tuberculosis tidak hanya ditemui pada paru-paru. Jika bakteri TBC menyerang organ reproduksi wanita, maka hal ini pun dapat menjadi penyebab endometritis. 

Penyebab infeksi rahim pada wanita lainnya adalah infeksi akibat campuran bakteri normal vagina, misalnya vaginosis bakterialis.

Infeksi rahim yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi pada organ reproduksi, masalah kesuburan, dan masalah kesehatan lainnya. 

Untuk meminimalkan risiko tersebut, kamu perlu mengenali gejala infeksi rahim, yaitu:

  • Demam
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Lokia (cairan vagina) berbau tidak enak
  • Perdarahan vagina tidak normal (di luar siklus menstruasi)
  • Keputihan abnormal
  • Dispareunia, yaitu nyeri saat berhubungan seksual. Gejala ini mungkin ditemukan pada pasien dengan penyakit radang panggul (PID)
  • Disuria, yaitu nyeri saat berkemih. Keluhan ini mungkin ditemukan pada pasien dengan PID
  • Rasa tidak enak badan

Setelah diagnosis endometritis telah dipastikan dan menyingkirkan kemungkinan sumber infeksi lain, pengobatan endometritis akan dimulai dengan pemberian antibiotik spektrum luas. 

Perbaikan akan terlihat dalam 48-72 jam pada hampir 90 persen wanita yang diobati dengan pengobatan yang tepat.

Kamu dapat mencegah infeksi rahim akibat IMS dengan beberapa cara, yaitu:

  • Berhubungan seksual yang aman, seperti menggunakan kondom 
  • Skrining rutin dan diagnosis dini IMS yang dicurigai, baik pada diri maupun pasangan 
  • Menyelesaikan semua perawatan yang diresepkan untuk IMS

Artikel lainnya: Benarkah Rahim Bisa Stres?

Jika kamu mengalami gejala infeksi rahim atau endometritis, segera periksa dan konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan cepat dan tepat. Tindakan ini sangat penting agar tidak terjadi komplikasi.

Gunakan aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dokter lebih cepat dan mudah. Kamu juga bisa buat janji dokter dan booking tes kesehatan lebih praktis sesuai fasilitas kesehatan pilihan.

(FR/JKT)

infeksi menular seksual
Radang Panggul