Reproduksi

Benarkah Hipertensi Menyebabkan Impotensi? Ini Faktanya!

dr. Arina Heidyana, 28 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada anggapan yang bilang, hipertensi bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Benarkah demikian? Cek fakta terkait disfungsi ereksi karena hipertensi lewat ulasan berikut ini!

Benarkah Hipertensi Menyebabkan Impotensi? Ini Faktanya!

Disfungsi ereksi  atau impotensi adalah mimpi buruk bagi setiap pria. Pasalnya, kondisi tersebut membuat pria tidak mampu melakukan atau mempertahankan ereksi penis.

Terkait hal itu, terdapat anggapan yang menyebut bahwa disfungsi ereksi pasti terjadi pada pria yang mengalami hipertensi alias penyakit tekanan darah tinggi.

Apakah medis setuju dengan anggapan tersebut? Agar tidak salah kaprah, cari tahu fakta seputar disfungsi ereksi karena hipertensi lewat ulasan di bawah ini!

Artikel Lainnya: Daftar Komplikasi Hipertensi yang Mesti Diwaspadai

Benarkah Hipertensi Picu Impotensi?

Pada dasarnya, penis memiliki struktur anatomis yang menunjang timbulnya ereksi. Bagian ini dinamakan corpora cavernosa, yang merupakan jaringan berpori berisi arteri dan vena kecil, otot polos, serta ruang kosong.

Timbulnya ereksi diawali dengan pengiriman sinyal dari otak ke serabut saraf pada penis. Hal ini menyebabkan otot polos pada corpora cavernosa berelaksasi. Selain itu, terjadi juga dilatasi atau pelebaran pembuluh darah arteri pada penis. 

Kedua hal tersebut memungkinkan terjadinya aliran darah ke dalam penis untuk mengisi ruang kosong dalam corpora cavernosa.

Selanjutnya, aliran darah yang masuk ke dalam penis akan menekan pembuluh vena yang bertugas mengalirkan darah keluar dari organ tersebut. 

Akibatnya, darah menjadi ‘terjebak’ di dalam penis dan membuatnya kaku maupun membesar. Kondisi inilah yang disebut sebagai ereksi.

Nah, ereksi akan berakhir jika terjadi kontraksi otot polos penis. Hal ini membuat darah mengalir keluar dari pembuluh darah vena, karena tidak ada tekanan pada bagian tersebut.

Artikel Lainnya: Inilah 9 Kebiasaan yang Bikin Risiko Hipertensi Meningkat

Nah, terkait dengan impotensi akibat hipertensi, memang benar bahwa ketidakmampuan pria untuk ereksi bisa dipengaruhi oleh gangguan pembuluh darah (faktor vaskuler).

Dengan kata lain, impotensi memang lebih sering terjadi pada penderita hipertensi. Bahkan, risiko impotensi pada penderita hipertensi lebih besar 2 kali lipat, lho

Risiko disfungsi ereksi pada penderita hipertensi bisa semakin tinggi seiring bertambahnya usia, keparahan penyakit, dan faktor penyerta.

Beberapa faktor penyerta yang membuat penderita hipertensi lebih rentan mengalami impotensi, antara lain:

  • Penyakit diabetes
  • Obesitas atau berat badan di atas normal
  • Sindrom metabolik
  • Kadar kolesterol terlalu tinggi atau rendah (dislipidemia)
  • Riwayat gagal jantung atau penyakit jantung

Apa penyebab impotensi karena hipertensi? Kondisi ini berkaitan dengan adanya plak yang menyumbat pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis. Plak atau sumbatan ini membuat aliran darah menjadi kurang lancar.

Penyumbatan akibat aterosklerosis akan terlebih dahulu memicu masalah pada arteri kecil, seperti di penis. 

Pada kondisi lebih lanjut, barulah aterosklerosis menyebabkan masalah pada arteri berukuran besar, seperti pada jantung.

Oleh karena itu, keluhan impotensi sering kali menjadi awal dari terjadinya penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi yang tidak diobati. 

Diperkirakan bahwa impotensi dapat muncul 3–5 tahun sebelum penyakit jantung koroner. Itu berarti, keluhan impotensi dapat menjadi penanda dini diagnosis penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi.

Artikel Lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Obat Hipertensi Bisa Menjadi Penyebab Impotensi?

Selain akibat hipertensi secara langsung, obat-obatan yang digunakan untuk penyakit tersebut juga berperan pada terjadinya impotensi alias gangguan ereksi.

Berikut ini adalah beberapa obat hipertensi yang memiliki efek samping meningkatkan risiko impotensi:

  • Diuretik

Obat golongan diuretik dapat menurunkan tekanan darah ke penis, sehingga membuatnya sulit mencapai ereksi. 

Obat ini juga dapat mengurangi kadar zink yang sangat bermanfaat untuk membuat testosteron (hormon seks pria).

  • Beta Blocker

Beta blocker juga tergolong sebagai obat hipertensi yang menyebabkan impotensi. Efek samping ini utamanya ditemukan pada obat golongan beta blocker jenis lama.

Bagi penderita hipertensi, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk meminimalkan efek samping tersebut. 

Selain dengan penyesuaian dosis, Anda juga mungkin akan diminta untuk memperbaiki gaya hidup sehari-hari.

Data menunjukkan bahwa penanganan tekanan darah tinggi, baik dengan perubahan gaya hidup ataupun konsumsi obat antihipertensi yang tepat, dapat menjaga kualitas hidup pasien dan menurunkan risiko komplikasi.

Bolehkah Penderita Hipertensi Mengonsumsi Viagra?

Penderita hipertensi dapat mengonsumsi viagra (sildenafil). Hanya saja, pasien perlu terlebih dahulu memastikan bahwa penyakit yang dialaminya terkontrol dengan baik.

Pada dasarnya, viagra bekerja dengan mengendurkan otot polos untuk memungkinkan lebih banyak aliran darah ke penis. Alhasil, ereksi lebih mudah diraih.

Namun, penggunaan viagra pada pasien hipertensi tak bisa sembarangan dan mesti dikonsultasikan terlebih dahulu kepad dokter.

Sebab, pasien yang sedang dalam pengobatan jantung dan mengonsumsi obat-obatan golongan nitrat atau alpha blocker mesti menghindari penggunaan viagra. Hal ini karena penggunaan viagra bersamaan dengan obat tersebut dapat berdampak fatal. 

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Anda Punya Bakat Hipertensi

Antisipasi Impotensi Akibat Hipertensi

Jika mengalami hipertensi, Anda wajib mengontrol penyakit dengan sebaik mungkin. Hal ini dilakukan untuk menurunkan risiko impotensi, gangguan jantung, dan komplikasi berbahaya lainnya.

Dalam mengontrol penyakit, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi secara jujur kepada dokter. 

Anda harus mengatakan semua tentang penyakit dan keluhan yang dialami, termasuk obat-obatan yang selama ini dikonsumsi.

Tidak cukup hanya dengan itu, Anda juga perlu menerapkan gaya hidup sehat. Contoh gaya hidup sehat yang dapat dilakukan adalah:

  • Menjauhi rokok
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari
  • Membatasi atau menghindari minuman beralkohol
  • Mengurangi jumlah garam dalam makanan harian
  • Olahraga secara rutin dan teratur

Sudah banyak bukti ilmiah yang menunjukan bahwa disfungsi ereksi dapat terjadi akibat hipertensi. Maka dari itu, Anda sebaiknya lebih waspada, dan menerapkan gaya hidup serta pola makan sehat sekarang juga!

Ingin tahu fakta seputar penyakit langsung dari dokter? Tak perlu ragu untuk memanfaatkan layanan tanya dokter di LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Penis
Disfungsi Ereksi
Hipertensi