Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang digunakan secara oral untuk mencegah kehamilan. Hormon estrogen dan progestin di dalamnya membantu memblokir pelepasan sel telur dari ovarium dan mempersulit sperma mencapai sel telur. Namun kabarnya, konsumsi antibiotik dapat menghilangkan efek tersebut.
Berdasarkan penjelasan dr. Dina Kusumawardhani kepada KlikDokter, sejak ditemukan pada 1940, antibiotik memunculkan harapan baru untuk menurunkan angka kejadian penyakit infeksi. Sayangnya, terdapat lebih dari 50 persen dari 133 juta kasus orang yang mengonsumsi antibiotik sebenarnya tidak memerlukannya.
Oleh sebab itu, bila Anda tidak membutuhkan antibiotik, sebaiknya tidak mengonsumsinya tanpa petunjuk dokter. Terlebih lagi, bila Anda sedang dalam masa mengonsumsi pil kontrasepsi atau pil KB.
Penggunaan pil KB
Metode kontrasepsi adalah cara terbaik bagi setiap pasangan yang ingin menunda atau mengontrol kehamilan. Cara ini juga biasanya digunakan untuk seseorang yang tidak ingin hamil lagi. Pilihan metode kontrasepsi pun bervariasi, salah satunya adalah pil KB.
Pil KB menjadi salah satu metode kontrasepsi yang sering digunakan dan memiliki efektivitas mencapai 99 persen jika digunakan dengan tepat.
Sebagai kontrasepsi oral yang mengandung hormon dan dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh, pil KB terdiri dari 2 jenis, yakni pil kombinasi (mengandung hormon estrogen dan progestin) dan pil yang hanya mengandung progestin.
Menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, dalam memilih metode kontrasepsi sangat penting mempertimbangkan beberapa faktor, seperti efektivitas dalam mencegah kehamilan, efek samping yang dapat muncul, serta riwayat kesehatan Anda dan keluarga.
Hal ini berkaitan juga dengan obat-obatan seperti antibiotik yang akan dikonsumsi selama Anda menggunakan pil KB sebagai metode kontrasepsi.
Dampak konsumsi antibiotik terhadap kontrasepsi
Dilansir dari Healthline, hingga kini, satu-satunya antibiotik yang terbukti berdampak pada pil KB adalah rifampisin. Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis (TBC) dan infeksi bakteri lainnya. Konsumsi rifampisin akan menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Saat Anda mengonsumsi keduanya di waktu yang bersamaan, kadar hormon dalam pil KB akan berkurang.
Menurut dr. Fiona Amelia, MPH., dari KlikDokter, beberapa obat memang dapat menurunkan efektivitas KB hormonal.
“Bila Anda mengonsumsi salah satu dari obat rifampisin, obat antijamur dan anti-HIV, metode KB non-hormonal seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) masih dapat mencegah kehamilan, namun tidak dengan KB hormonal seperti pil KB,” jelasnya.
Penurunan kadar hormon ini dapat mempengaruhi pencegahan ovulasi yang seharusnya didukung oleh pil KB, sehingga pengendalian kehamilan menjadi kurang efektif. Selain itu, konsumsi antibiotik dapat menurunkan kadar hormon di cincin vagina.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology menyebutkan bahwa kadar hormon tidak akan berubah ketika jenis antibiotik yang dikonsumsi adalah ciprofloxacin, klaritromisin, doksisiklin, metronidazole, roxithromycin, dan temafloxacin.
Dilansir dari WebMD, terkadang dokter dapat meresepkan antibiotik tertentu seperti penicillin dan amoxicillin untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti radang paru, jerawat, dan infeksi saluran kemih.
Lakukan ini agar tetap aman mengonsumsi antibiotik
Dilansir dari Babyologist, bila Anda mengonsumsi antibiotik dan pil pengontrol kelahiran secara bersamaan, ada baiknya tetap gunakan kondom saat berhubungan seksual atau gunakan juga metode kontrasepsi lainnya sebagai perlindungan ganda.
Pastikan juga Anda memperhatikan petunjuk penggunaan antibiotik atau pil KB tentang interaksi dengan zat pada jenis obat lainnya.
Dilansir dari situs kesehatan NHS UK, apabila Anda harus mengonsumsi rifampisin atau rifabutin selama lebih dari dua bulan, sebaiknya gunakan metode kontrasepsi IUD (Intrauterine device) atau IUS (Intrauterine system).
Namun, jika Anda mengonsumsi antibiotik tersebut dalam jangka waktu kurang dari dua bulan dan tetap ingin menggunakan pil KB, cobalah berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Konsumsi antibiotik yang bersamaan dengan pil KB sudah terbukti dapat menghilangkan manfaat dari pil KB sebagai pengontrol kehamilan. Jadi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter seputar penggunaan antibiotik bila Anda tengah melakukan upaya mengendalikan kehamilan.
[RVS]