Licorice atau akar manis merupakan tanaman herbal yang sering digunakan di dalam bahan baku makanan dan pengobatan tradisional. Salah satu manfaat akar manis adalah membantu mengatasi pilek, gangguan pencernaan, dan mengurangi gejala menopause seperti hot flashes.
Akan tetapi, menurut sebuah penelitian, herbal licorice disebut-sebut bisa menurunkan produksi hormon seks dan membuat kesuburan berkurang. Simak temuannya dengan membaca ulasan berikut ini.
Benarkah Licorice Mengganggu Kesuburan?
Jurnal Reproductive Toxicology tahun 2016 menemukan senyawa isoliquiritigenin di dalam licorice dapat mengurangi ekspresi gen atau penerjemahan informasi gen yang berhubungan dengan produksi hormon seks.
Akibat proses tersebut, konsumsi licorice membuat produksi estrogen dalam tubuh menurun.
Perlu diketahui, estrogen adalah hormon yang mengendalikan siklus menstruasi wanita dan mempertebal lapisan dinding rahim untuk mendukung proses pembuahan sel telur. Sementara itu, hormon estrogen juga turut andil memengaruhi hasrat seks atau libido pria.
Artikel Lainnya: Manfaat Kayu Manis untuk Kesuburan, Mitos atau Fakta?
Sayangnya, peneliti tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana pengaruh penurunan hormon seks terhadap kesehatan reproduksi.
Para peneliti hanya mengungkapkan berkurangnya kadar hormon esterogen bisa memengaruhi kesuburan.
Melalui studi tersebut, peneliti mengamati efek isoliquiritigenin yang diduga bisa mengganggu produksi hormon estrogen. Pasalnya, pada penelitian terdahulu yang dilakukan terhadap hewan, senyawa tumbuhan ini bisa mengganggu produksi hormon estrogen.
Pada proses uji coba, peneliti menggunakan tikus betina sebagai modelnya. Peneliti mengekspos isoliquiritigenin ke folikel antral (kantung kelenjar berisi sel telur) tikus yang belum matang selama 48-96 jam. Kantung kelenjar letaknya di ovarium dan berperan memproduksi estrogen serta hormon lainnya.
Setelah folikel antral terpapar isoliquiritigenin tingkat tinggi, terjadi penurunan ekspresi gen yang memengaruhi produksi hormon seks hingga 50 persen.
Peneliti mengidentifikasi pengurangan ekspresi gen aromatase atau enzim yang berperan mengubah testosteron menjadi estrogen.
Studi menyimpulkan bahwa temuan ini ke depannya bisa menjadi acuan untuk mewaspadai risiko isoliquiritigenin terhadap kesehatan reproduksi.
Artikel Lainnya: Inilah Jenis Obat yang Mempengaruhi Kesuburan Pria
Masih Butuh Penelitian Lebih Lanjut
Menanggapi hasil penelitian di atas, dr. Arina Heidyana menyampaikan bahwa efek samping licorice terhadap kesuburan masih memerlukan pengamatan lebih lanjut. Pasalnya, penelitian baru dilakukan terhadap tikus dan belum terbukti pada manusia.
Akan tetapi, menurut dr. Arina, penggunaan licorice masih cukup aman jika tidak dikonsumsi secara berlebihan.
“Licorice sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak dan dalam jangka panjang karena bisa memicu hipertensi dan aritmia,” kata dr. Arina.
Melansir WebMD, akar manis bisa dikonsumsi oral atau secara langsung sebanyak 4,5 gram setiap hari dalam waktu 4 bulan.
Sementara itu, jika digunakan dalam bentuk gel, ekstrak akar licorice dengan kadar 2 persen cukup aman digunakan hingga 2 minggu.
Artikel Lainnya: Benarkah Diet Vegan Mengganggu Kesuburan Wanita?
Anda bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan dosis tepat konsumsi akar manis. Pasalnya konsumsi licorice sebanyak 5 gram atau lebih bisa menyebabkan efek samping berbahaya seperti serangan jantung.
Sementara itu, jika mengidap kondisi penyakit jantung, ginjal, dan tekanan darah, kemungkinan Anda dapat mengalami sensitivitas terhadap licorice.
Waspadai juga konsumsi licorice yang ada di dalam permen ataupun teh herbal karena berisiko menyebabkan efek samping serius bagi kesehatan.
Apabila memiliki pertanyaan seputar kesuburan, tanyakan langsung dengan dokter melalui fitur Live Chat 24 di aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)
Referensi:
Medical News Today. Diakses 2022. Licorice may lower sex hormone production,
reduce fertility
Reproductive Toxicology. Diakses 2022. Effects of isoliquiritigenin on ovarian antral follicle growth and steroidogenesis
WebMD. Diakses 2022. Licorice - Uses, Side Effects, and More
Ditinjau oleh dr. Arina Heidyana