Cairan sperma atau air mani merupakan cairan yang muncul ketika pria berejakulasi. Terdapat beberapa kandungan dalam cairan sperma, di antaranya air, plasma, dan lendir yang disebut dengan zat pelumas.
Dikatakan pula bahwa kandungan cairan sperma lainnya meliputi protein dan kalori. Seberapa banyak kandungan keduanya?
Apakah aman menelan air mani mengingat kandungan-kandungan di dalamnya juga baik untuk tubuh?
Ketahui lebih dalam lewat ulasan berikut ini.
Besar Kandungan Protein dan Kalori pada Sperma
Menurut dr. M. Iqbal Ramadhan, “Cairan sperma yang keluar saat pria berejakulasi biasanya sebanyak 5 mL atau sekitar 1 sendok teh (sdt). Dalam sekali ejakulasi, terdapat sekitar 20 hingga 25 kalori.”
Namun, angka ini bisa berbeda-beda menurut Healthline. Bisa terproduksi sekitar 1,5 hingga 7,6 mL cairan sperma, tergantung pada faktor-faktor kesehatan secara keseluruhan.
Artikel Lainnya: Nyeri Saat Ejakulasi, Apa Penyebabnya?
Sementara untuk kandungan protein dalam cairan sperma sempat diteliti lewat studi tahun 2013 oleh Derek H. Owen dan David F. Katz.
Studi tersebut bertujuan melihat apa saja komposisi nutrisi dalam air mani. Ditemukan bahwa kandungan protein rata-rata dalam air mani adalah 5.040 mg per 100 ml.
Satu ejakulasi biasanya menghasilkan 5 ml cairan sperma. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata terdapat kandungan protein sebesar 252 mg protein pada setiap ejakulasi.
Namun, dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa sulit untuk mengukur konsentrasi protein dalam air mani secara akurat.
Oleh sebab itu, angka di atas belum bisa menunjukkan secara umum besar kandungan protein maupun kalori pada cairan sperma.
Amankah Menelan Cairan Sperma?
Dokter Iqbal berpendapat bahwa menelan cairan sperma aman. Namun, bukan berarti disarankan, karena bisa saja cairan tersebut terpapar bakteri atau membawa penyakit.
Untuk menghindari dampak buruk menelan cairan sperma, ketahui kondisinya. Bisa dimulai dari melihat warna dan baunya.
Artikel Lainnya: Menilik Frekuensi Ejakulasi yang Ideal bagi Pria untuk Jaga Kesehatan
Umumnya, cairan sperma berwarna putih hingga keabu-abuan dan tidak berbau menyengat. Jika cairan sperma berbau busuk, bisa jadi ada infeksi atau masalah kesehatan pada pasangan Anda.
Cairan sperma yang berwarna merah bisa menandakan adanya peradangan pada kelenjar yang memproduksinya. Cairan sperma yang berwarna kuning atau hijau dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, atau vitamin.
Rasa sperma juga bisa menunjukkan adanya masalah pada tubuh. Berikut gambarannya:
- Rasa pahit atau asin karena tingkat pH yang tinggi.
- Rasa manis karena mengandung fruktosa.
- Rasa metalik karena mengandung banyak vitamin dan mineral.
Seperti itulah penjelasan mengenai kalori pada cairan sperma dan kandungan protein di dalamnya.
Walaupun mengandung protein dan kalori, Anda perlu waspada karena menelan cairan sperma juga berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Chat langsung dengan dokter seputar kesehatan reproduksi Anda lewat LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(PUT/AYU)
Referensi:
Wawancara dr. M. Iqbal Ramadhan
Healthline. Diakses 2021. Does Semen Really Contain Calories? And 28 Other Things to Know.
Web MD. Diakses 2021. How Many Nutrients Are in Semen?
Wiley Online Library. Diakses 2021. A Review of the Physical and Chemical Properties of Human Semen and the Formulation of a Semen Simulant. 2013.