Kista bartholin terbentuk karena penyumbatan pada kelenjar bartholin di vagina. Jenis kista ini banyak ditemukan pada wanita usia subur.
Ukuran kista biasanya berdiameter 2-4 sentimeter (cm) dan berisi cairan jernih yang mengandung bakteri staphylococcus, streptococcus, dan E.coli. Bakteri tersebut dapat menyebabkan iritasi dan nyeri saat berjalan, duduk, atau berhubungan seks.
Meski begitu, dr. Devia Irine Putri mengungkapkan bahwa kista bartholin tidak berbahaya. Lalu, adakah cara mencegah kista bartholin? Yuk, cari tahu jawabannya lewat ulasan berikut ini.
1. Menjaga Kebersihan Alat Kelamin
Disampaikan dr. Devia, tidak ada pencegahan kista bartholin yang secara pasti bisa dilakukan.
“Namun, dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan dapat mencegah timbulnya infeksi,” ungkapnya.
Menjaga kebersihan alat kelamin bisa membantu mencegah infeksi kista sebelum membentuk abses atau kumpulan nanah yang terasa nyeri dan tampak kemerahan.
Biasakan untuk membersihkan organ intim dilakukan dari arah depan ke belakang atau dari bagian vulva ke anus, hindari melakukan sebaliknya.
Membersihkan vagina dari bagian belakang ke depan dapat membuat bakteri di anus pindah ke vulva dan vagina, kemudian menyebabkan infeksi.
Ada baiknya untuk menggunakan toilet dengan semprotan air terpisah, supaya bisa mengatur arah semprotan air.
Artikel Lainnya: Apa Bedanya Kista Bartholin, Kista Nabothi, dan Kista Gartner?
2. Melakukan Hubungan Seks yang Aman
Cara mencegah kista bartholin lainnya adalah melakukan hubungan seksual yang aman. Penggunaan kondom bisa membantu mengurangi risiko terjadinya kista yang disebabkan infeksi menular seksual (IMS).
Memang belum diketahui secara pasti apa penyebab kista bartholin. Namun terkadang, ada kaitannya dengan bakteri akibat IMS, seperti staphylococcus, streptococcus, dan E.coli yang dapat menyumbat kelenjar bartholin.
3. Kenali Tanda-Tanda Infeksi
Menurut National Library of Medicine, upaya pencegahan kista bartholin juga bisa dilakukan dengan mengamati tanda-tanda infeksi.
Bila kamu mengalami keputihan yang berbau busuk atau terjadi perdarahan abnormal, segera periksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan mengatasinya dengan tepat.
4. Hindari Kegiatan yang Memicu Cedera pada Vagina
Menurut Cleveland Clinic, cedera, iritasi, atau pertumbuhan berlebih pada kulit di area sekitar lubang vagina bisa menyebabkan kista bartholin.
Ada baiknya menghindari aktivitas yang bisa menyebabkan cedera di sekitar vagina, misalnya bersepeda terlalu sering, menggunakan cairan pembersih vagina, serta menggunakan celana dalam sempit.
Artikel Lainnya: Tanda Kista Ovarium Dilihat dari Vagina
Pada dasarnya, kista bartholin sering terjadi pada wanita usia reproduksi, Namun, belum diketahui secara pasti apa alasan seseorang mengalami kista yang satu ini. Kamu bisa melakukan tips di atas sebagai pencegahan kista bartholin.
Bila muncul gejala seperti nyeri saat berhubungan seks, berjalan, duduk, atau buang air kecil, segera hubungi dokter untuk mencari tahu penyebabnya. Gunakan layanan Tanya Dokter untuk konsultasi secara praktis.
Yuk, #JagaSehatmu dengan menjaga kebersihan organ kelamin dan melakukan hubungan seksual dengan aman untuk mengurangi risiko munculnya kista bartholin.
(DA/JKT)
- Cleveland Clinic. Diakses 2022. Bartholin Cyst.
- National Health Service UK. Diakses 2022. Bartholin’s cyst.
- StatPearls Publishing. Diakses 2022. Bartholin Gland Cyst.
- Kementerian Kesehatan RI. Diakses 2022. Kista Bartolini.